Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Satu di antaranya video yang diklaim penampakan burung bertopi. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 November 2024.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Video berdurasi 50 detik itu memperlihatkan dua ekor burung yang sedang bertengger di sebuah dahan. Dua burung tersebut memiliki warna hitam dan dibagian perutnya berwarna oranye. Pada bagian kepala, burung tersebut tampak mengenakan topi.
"Burung bertopi....😊😊👍," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.200 kali ditonton dan mendapat 6 komentar dari warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan burung bertopi ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan AI.
Selain penampakan burung bertopi, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
Video Mantan Menkes Nila Moeloek Promosi Obat Prostat
Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mempromosikan obat prostat. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 November 2024.
Dalam postingannya terdapat video Nila Moeloek sedang diwawancara Andy Noya dan membicarakan metode pengobatan prostatitis.
Akun itu menambahkan narasi:
"Anda boleh memesan di sini 👉🏻Semua orang membicarakannya! Prof. Nila Moeloek dianugerahi penghargaan atas keunggulannya dalam perawatan kesehatan setelah mempublikasikan metode pengobatan prostatitis yang akan menyelamatkan jutaan jiwa!"
Setelah ditelusuri, postingan video mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mempromosikan obat prostat adalah tidak benar. Faktanya, video asli Nila Moeloek tidak membahas masalah obat prostat seperti dalam postingan. Namun membahas masalah gangguan kesehatan mata.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.