Liputan6.com, Jakarta - Jelang Lebaran, masyarakat di Indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket mudik murah. Namun, di tengah kemudahan akses internet dan maraknya platform media sosial, muncul ancaman baru berupa penipuan tiket mudik secara online.
Penipuan ini dilakukan oleh pelaku yang memanfaatkan kebutuhan masyarakat akan tiket transportasi, terutama tiket kereta api yang seringkali cepat habis. Modus ini berkembang dari tahun ke tahun, dengan strategi yang semakin canggih dan sulit dideteksi.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari berbagai sumber, para pelaku memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan iklan tiket mudik dengan harga murah atau instan. Mereka menargetkan calon pemudik yang mungkin kesulitan mendapatkan tiket melalui jalur resmi.
Korban kemudian dihubungi melalui pesan pribadi atau aplikasi percakapan, diminta untuk melakukan transfer uang sebagai pembayaran tiket, namun tiket tersebut tidak pernah diterima. Kejadian penipuan ini tersebar luas di berbagai media sosial, sehingga jangkauan korban pun semakin meluas.
Sistem online yang terintegrasi dengan data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, bahkan NIK, seharusnya membuat praktik calo menjadi sangat sulit. Namun, para penipu memanfaatkan celah informasi dan kepercayaan masyarakat untuk melancarkan aksinya.
Pengamat transportasi, Darmaningtyas, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus penipuan ini. Ia menekankan bahwa sistem pemesanan tiket kereta api online sudah terverifikasi dan terikat dengan data pribadi.
"Fenomena calo tiket mudik kereta api tidak mungkin terjadi karena sistem pemesanan tiket online yang ketat dan terverifikasi dengan data pribadi," tegas Darmaningtyas.
Meskipun pembelian tiket untuk rombongan mungkin melibatkan lebih dari satu orang, prosesnya tetap mengikuti prosedur yang sama, berdasarkan data terkonfirmasi.
Kemungkinan adanya calo atau penjual tiket ilegal semakin kecil karena sistem yang ketat ini. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada tawaran tiket kereta api yang terlalu murah atau instan di luar jalur resmi. Selalu periksa dan pastikan keabsahan sumber informasi sebelum melakukan transaksi online.
Lebih lanjut, Darmaningtyas menyarankan masyarakat untuk hanya membeli tiket melalui saluran resmi yang telah terverifikasi. Dengan begitu, risiko penipuan dapat diminimalisir. Penting untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur oleh iming-iming harga murah yang tidak masuk akal.
Penipuan Tiket Pesawat: Iming-iming Diskon Menggiurkan
Tidak hanya tiket kereta api, penipuan tiket pesawat juga marak terjadi. Para penipu memanfaatkan harga tiket pesawat yang relatif mahal, menawarkan diskon besar hingga 50 persen dari harga resmi.
"Penipu sangat jeli memanfaatkan mahalnya harga tiket pesawat terbang dari maskapai ternama dan menawarkan potongan menggiurkan 50 persen dari harga resmi, guna menjerat calon korbannya," ungkap pakar keamanan siber Alfons Tanujaya.
Para penipu ini sangat lihai dalam memanfaatkan platform media sosial dan psikologi calon korban. Mereka memahami kebutuhan masyarakat akan tiket murah dan memanfaatkannya untuk melancarkan aksi penipuan. Oleh karena itu, kewaspadaan dan verifikasi informasi sangat penting untuk menghindari menjadi korban.
Selain itu, penting untuk selalu memeriksa kredibilitas akun media sosial yang menawarkan tiket murah. Perhatikan jumlah pengikut, interaksi, dan reputasi akun tersebut. Jangan mudah tergiur oleh iming-iming harga murah tanpa memeriksa keabsahan sumber informasi terlebih dahulu.
Tips menghindari penipuan tiket mudik:
- Beli tiket melalui jalur resmi.
- Waspada terhadap tawaran tiket yang terlalu murah.
- Verifikasi informasi dari berbagai sumber.
- Jangan transfer uang sebelum memastikan keabsahan tiket.
- Laporkan akun penipu ke pihak berwajib.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement
