SAJA, Sekolah di Kolong Jembatan Tol di Jakarta

S.A.J.A (Sahabat Anak Jalanan) adalah sekolah tambahan gratis yang diperuntukan untuk anak-anak jalanan yang tidak mampu.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jun 2014, 14:03 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2014, 14:03 WIB
SAJA, Sekolah di Kolong Jembatan Tol di Jakarta
S.A.J.A (Sahabat Anak Jalanan) adalah sekolah tambahan gratis yang diperuntukan untuk anak-anak jalanan yang tidak mampu.

Citizen6, Jakarta S.A.J.A (Sahabat Anak Jalanan) adalah sekolah tambahan gratis yang diperuntukan untuk anak-anak jalanan yang tidak mampu. Murid-murid yang ada di sekolah ini berusia sekitar 5 sampai 13 tahun (TK dan SD).  Sekolah ini lokasinya berada di kolong jembatan tol penjaringan Jakarta Utara, dekat dengan kota.

Siang hari pada tanggal 6 Juni 2014, saya bersama enam teman saya mengunjungi S.A.J.A dengan tujuan untuk membagi ilmu, mengajak bermain, dan memberikan sedikit rejeki untuk anak-anak jalanan ini. Dikarenakan lokasi yang dekat dengan kota, kami menggunakan alat transportasi krl commuterline yang berhenti di stasiun kota, lalu melanjutkan perjalanan dengan angkot M12 sampai dengan terminal , dan melanjutkan kembali dengan berjalan kaki menuju sekolah S.A.J.A.

Suasana sekolah terlihat sangat kumuh karena banyak barang rongkosan di sekitar sana, di pinggirnya terdapat rumah-rumah penduduk yang tidak layak, dan beberapa warga yang sedang melakukan kegiatan sehari-sehari.

Sesampainya kami di sekolah S.A.J.A, kami disambut dengan ramah oleh 14 murid S.A.J.A yang terdiri dari murid kelas 5 SD dan 6 SD. Beberapa diantaranya bernama Vini, Tiara, Dea, Kelvin, Ryan, Kofifa, Ismi, dan masih banyak lagi.

Kami mengajak 14 murid S.A.J.A ini bermain beberapa permainan yang berhubungan dengan pengetahuan budi pekerti, seperti memisahkan kertas-kertas kecil yang berisi tulisan tentang hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, komunikata, dan membuat yel-yel. Mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti permainan-permainan yang kami buat, apalagi disertai dengan hadiah alat-alat tulis jika menang.

Anak-anak yang bercita-cita menjadi dokter, guru, pemain sepak bola, pemain bulu tangkis, dan pemain voli ini, orang tua mereka rata-rata berprofesi sebagai buruh, supir, dan ibu rumah tangga. Tidak seperti sekolah biasa, pelajaran sekolah di sini hanya hari Senin, Selasa, dan Jumat pukul 13.00-15.00 dan pelajaran yang mereka pelajari adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Mereka biasanya diajar oleh Kak Rendi dan istrinya. Tetapi, kami tidak bertemu dengan mereka karena kebetulan saat kami datang kesini bertepatan dengan sedang perginya pasangan suami istri ini ke luar kota.

Sudah banyak orang-orang ternama dan perusahaan-perusahaan yang mengunjungi sekolah S.A.J.A seperti Artika Sari Dewi, Putri Pariwisata, orang-orang yang berasal dari jepang, dan masih banyak lagi. “Kita pernah diajak ke Taman Safari, Taman Mini, dan Kidzania. Disini juga pernah ngadain acara kesenian di taman bermain depan, misalnya nari dan nyanyi. Tapi biasanya yang tampil itu anak-anak TK nya”, ujar Vini, ketua kelas.

Murid-murid sekolah S.A.J.A yang saya temui, semua berkeinginan besar untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan paling tinggi, yaitu Sarjana. Kita masyarakat Indonesia, dapat membantu anak-anak bangsa yang tidak mampu seperti mereka untuk mengejar cita-cita mereka dengan membantu memberi jasa atau memberikan donasi untuk mengembangkan sekolah S.A.J.A. Karena mereka adalah bibit-bibit bangsa yang harus kita tuntun bersama. Ayo wujudkan cita-cita anak bangsa!

Penulis:
Ineke Mazaya Putri Sera


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya