Warga Sekadau, Kalbar Belajar Jurnalistik

Dari 13 peserta ini, mereka memiliki latar belakang berbeda.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2014, 18:08 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2014, 18:08 WIB
Warga Sekadau, Kalbar Belajar Jurnalistik
Dari 13 peserta ini, mereka memiliki latar belakang berbeda.

Citizen6, Sekadau Tempat terakhir pelatihan jurnalisme warga digelar di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Di bumi Luwang Kuari itu, sebanyak 13 peserta mengikuti pelatihan jurnalisme warga yang diselenggarakan atas kerjasama antara U.S. Agency for International Development (USAID)-Indonesia, LPS AIR, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau, dan KINERJA pada 2-3 Juli 2014, ini di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.

Pelatihan sebelumnya dilaksanakan di Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Melawi, pada minggu lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di empat kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Barat, yakni Singkawang,  Bengkayang,  Sambas, Melawi, dan Sekadau.

Dari 13 peserta ini, mereka memiliki latar belakang berbeda. Ada pegiat radio, mahasiswa, masyarakat adat, dan tenaga pengajar.

Fasilitator Daerah Kabupaten Sekadau untuk program media dari LPS AIR, Nico Bohot, mengatakan, peranan jurnalisme warga itu membantu pemerintah secara tidak langsung dalam menyampaikan informasi yang perlu segera diperbaikiki oleh pemerintah setempat.

“Salah satunya pelayanan publik bagi masyarkat. Misalnya, angka kematian bayi di wilayah ini cukup tinggi. Peran dukun beranak masih dominan. Lalu ada juga dibidang pendidikan transfaransi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) banyak pihak tidak tahu informasi,” kata Nico Bohot, pada saat memberikan kata sambutan pada pelatihan jurnalisme warga yang mengambil tema ’Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Palayanan Publik’ di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.

Direktur Lembaga Pengkajian Study Arus & Informasi Regional (LPS-AIR), Deman Huri, menyatakan, jurnalisme warga berperan penting dalam hal informasi publik di setiap wilayah. “Mendorong warga dalam menginformasikan pembangunan daerah. Agar masyarakat tahu perkembangan pembangunan daerah. Di sini lah pentingnya jurnalisme warga,” kata Deman Huri.

Sekretaris Bappeda Kabupaten Sekadau, M Farkhan Barbara SP, sejak tahun berdirinya Kabupaten Sekadau sudah berada di wilayah itu selama 10 tahun. Menurut dia, USAID, merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat.


“Pemerintah itu memberikan fasilitas baik kepada publik. Jurnalisme warga merupakan cikal bakal dari pewarta warga ini.  Partisipasi Jaringan Aspirasi Masyarakat (ASMARA, menciptakan tata kelolah pemerintah yang baik,” kata dia, pada saat memberikan kata sambutan pada pelatihan jurnalisme warga yang mengambil tema ’Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Palayanan Publik’ di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.

Ia mencontohkan, di bidang kesehatan dan bidang perijinan, pemerintah daerah diberi nilai dalam kinerja baik yang dilakukan. “Kode etik Jurnalistik itu menyampaikan informasi yang benar. Kebijkan publik , contoh pasar Sekadau, banyak keluhan dari ibu” yang berbelanja. Tempanya kumuh, daerahnya sempit. Peran jurnalis warga itu memberi informasi yang benar kepada masyarakat. Memberikan berita yang berimbang,” harapnya.

Pengirim:

Tim Jurnalisme Warga Sekadau)*


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.  

Mulai 1 Juli sampai dengan 13 Juli Citizen6 mengadakan program menulis bertopik ke-15: Tempat Asyik Buat Ngabuburit berhadiah router dan merchandise cantik. Info detail di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya