7 Keunikan dari Bob Sadino yang Nyentrik

Tak banyak yang tahu, ada beberapa hal menarik tentang Bob Sadino yang dapat dijadikan pelajaran darinya.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 20 Jan 2015, 12:04 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2015, 12:04 WIB
Bob Sadino
Bob Sadino (Istimewa)

Citizen6, Jakarta Indonesia kehilangan satu lagi pengusaha nasional yang sukses. Bob Sadino meninggal akibat sakit di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Senin (19/1/2015) sore ini. Tak hanya sukses berbisnis, Bob Sadino juga dikenal sebagai pengusaha yang nyentrik. Ucapan duka dan doa mengalir untuk Bob Sadino. 

Di balik semua itu, tahukah Anda ada beberapa keunikan yang hanya dimiliki oleh seorang Bob Sadino. Apa saja?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Satu

1. Menggunakan harta warisan untuk keliling dunia

Ayah Bob Sadino meninggal saat ia berusia 19 tahun. Setelah mendapat harta warisan dari ayahnya yang telah meninggal, Bob Sadino malah menggunakan harta warisan tersebut untuk keliling dunia. Ia akhirnya singgah di Belanda dan menetap di sana selama semibilan tahun.


Dua

2. Memulai bisnis peternakan ayam dari ayam pemberian kenalannya

Saat Bob Sadino tinggal di Indonesia, ia pernah menggunakan mobilnya menjadi taksi. Namun suatu hari, mobilnya hancur karena kecelakaan. Bob pun depresi karena kehilangan sumber penghasilan.

Tiba-tiba kenalannya memberikan 50 ekor ayam ras. Dari sanalah Bob berbisnis telur ayam negeri yang ditawarkan dari rumah ke rumah. Kritikan yang ia terima dari pembeli membuatnya belajar sehingga bisnisnya berkembang dengan cepat.


Tiga

3. Selalu menyelipkan anggrek dalam tiap plastik telur dagangannya

Bob Sadino memulai karirnya dengan berbisnis telur ayam negeri. Sewaktu itu, telur ayam negeri belum populer seperti telur ayam kampung. Ia pun memilih berjualan telur ayam negeri dari rumah ke rumah di Kemang.

Saat itu, kebanyakan penghuninya adalah orang asing. Untuk menambah daya tarik, Bob senantiasa menyelipkan sekuntum anggrek dalam tiap bungkus telur dagangannya. Hal tersebut membuat telur dagangannya laku keras dan orang asing menjadi langganan setianya.


Empat

4. Tak pernah mempunyai tujuan maupun rencana dalam berbisnis

Bagi Bob Sadino, tujuan hanyalah belenggu. Menurutnya pula, kemampuan tidak harus dipaku oleh tujuan agar kemampuan tersebut berkembang. Masih menurut Bob Sadino, rencana hanya berlaku bagi orang yang belajar manajemen.

Dalam hidup, bisnis itu jalannya berkelok-kelok. Karenanya, ia memilih hidupnya mengalir seperti air. Agar tak terbebani dengan tujuan dan rencana.


Lima

5. Celana jeans pendek dan kemeja safari abu-abu adalah seragam kebesarannya

Sebagai pengusaha, Bob Sadino dikenal sebagai seseorang yang nyentrik. Ia terbiasa menggunakan celana jeans pendek dalam kesehariannya.

Saat bertemu koleganya, ia hanya akan memadukannya dengan kemeja safari abu-abu dan masih tetap menggunakan celana pendek. Pakaian tersebut ia gunakan bahkan pada saat bertemu presiden sekalipun.

Alasan Bob selalu memakai celana pendek adalah saat di Eropa, ia melihat orang-orang di sana sangat menghargai matahari yang jarang muncul. Karenanya, Bob berharap dengan senantiasa menggunakan celana pendek, ia lebih leluasa menikmati cahaya matahari yang notabene karunia Tuhan.


Enam

6. Pernah dimarahi Paspampres sewaktu bertemu Presiden Soeharto di Istana

Karena Bob Sadino terbiasa memakai celana pendek ke mana-mana, ia pun tetap memakai seragam kebesarannya bahkan saat dipanggil ke Istana Negara pada tanggal 9 Maret 1939.

Nah, saat itulah ia sempat dimarahi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) karena pakaiannya dianggap tidak sopan. Uniknya, Presiden Soeharto sendiri justru tidak mempermasalahkan pakaian Bob Sadino tersebut.


Tujuh

7. Suka mengatai orang goblok

Bob Sadino kerap membalas pertanyaan maupun pernyataan lawan bicaranya dengan kata 'goblok'. Meski terkesan kasar dan menyakitkan hati, ada alasan tersendiri kenapa ia bersikap demikian. Ternyata menurutnya, seseorang saat berbicara dengan orang lain harus selalu merasa goblok bila belajar dengan orang lain. Banyak yang sudah merasa pintar dan tidak mau mengosongkan gelas ilmunya.

Menurutnya, jika ingin mendapatkan ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin, Anda harus mengosongkan gelas ilmu tersebut agar tidak ada penolakan dari dalam diri Anda saat menerima ilmu dari orang lain. Prinsipnya tersebut terbukti sukses untuknya. Kini Bob telah menjadi pengusaha sukses yang memulai bisnisnya dari bawah.

Kita doakan semoga Bob Sadino tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya