Citizen6, Jakarta Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di bulan Ramadan ini menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertajuk Bulan Solidaritas Sosial KOWANI 2015. Di antara kegiatan yang telah dilaksanakan adalah “Lecture Series dengan tema “peran pendidikan keluarga dalam penangkal dan mengatasi radikalisasi”, Jum’at, 26 Juni 2015 di aula Kowani. Karena sebagai ibu, kaum perempuan memiliki peran strategis dalam keluarganya untuk mendidik anak-anaknya, salah satu diantaranya agar anak tidak terlibat dalam aksi terorisme.
“Kegiatan edukasi sangat penting dilakukan Kowani sebagai payung dari 86 organisasi perempuan di tingkat pusat dengan beranggotakan lebih dari 30 juta perempuan Indonesia” ujar Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo
Edukasi yang utama di dalam keluarga saat ini menurut Giwo adalah mendidik anak yang berkarakter dan berkepribadian luhur. Salah satu pribadi luhur adalah saling menghormati segala bentuk perbedaan, mulai dari perbedaan etnis, agama, suku, budaya sampai perbedaan pemikiran keagamaan.
Giwo mengaku prihatin dengan keterlibatan anak-anak dan usia remaja dalam kegiatan radikal sebagaimana terjadi selama 10 tahun terakhir ini. Keterlibatan anak-anak dan usia remaja dalam aksi terorisme karena adanya pengaruh di luar rumahnya.
“Mari kita kembalikan kepada peran keluarga dalam memberikan edukasi kepada anak-anak. Keluarga harus mengajarkan inti sari pendidikan kepada anak-anak. Apa itu? Keluarga harus mengajarkan empat dimensi hubungan yakni, hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan akheratnya. Jika empat dimensi ini dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh anak-anak, maka akan tercipta suasana damai di muka bumi ini” ujar Giwo
Dalam acara yang dihadiri oleh 50-an orang dari perwakilan organisasi massa perempuan ini, Dr. Muhammad Lutfi, dosen FIB UI menyatakan bahwa salah satu lembaga yang menjalankan aktivitas pendidikan adalah keluarga. Dalam keluarga, sosialisasi awal untuk pendidikan anak-anak dilakukan, termasuk dalam hal ini pendidikan agama. Pendidikan dalam keluarga akan menjadi landasan anak dimasa datang.
Muhammad Lutfi berharap, dengan menjalankan perannya dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak, keluarga Indonesia akan menjadi tameng dalam gerakan radikal sejak dini.
Advertisement
Pengirim:
Susianah Affandy
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini