Warung Sate Pak Dul Cepiring, Unik dan Bersejarah

Hangout atau nongkrong alias istilah jaman jadulnya kongkow bisa dimana saja, Mall, Cafe bahkan di angkringan Nasi Kucing

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jul 2015, 13:31 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 13:31 WIB
Hangout Unik  di Warung Sate Pak Dul Cepiring yang Bersejarah
Hangout atau nongkrong alias istilah jaman jadulnya kongkow bisa dimana saja, Mall, Cafe bahkan di angkringan Nasi Kucing

Citizen6, Jakarta Hangout atau nongkrong alias istilah jaman jadulnya kongkow bisa dimana saja, Mall, Cafe  bahkan di angkringan Nasi Kucing pinggir rumah, namun tahukah anda di Kabupaten Kendal Jawa Tengah  ada sebuah spot hangout legendaris yang Unik,  berkelas dan bisa bikin sedikit lebih cerdas mengupas sejarah?.

Tempat itu bernama Warung Sate Pak Dul,  letaknya di Jalan Sriagung no 234 Cepiring  tepatnya di sebelah lor Balai Desa pinggir jalan raya persis di kidul  Lampu Merah eks gedung bioskop Sriagung.

Konon warung ini ada sejak jaman Jepang, tentu saat itu bentuknya tak sebagus sekarang. “Dulu nenek moyang kami berasal dari Solo dan Jogja, saat invasi Jepang ke Jawa. Mereka lari ke daerah Cepiring ingin cari selamat karena daerah Kendal dianggap aman. Awalnya warung ini hanya lapak angkringan biasa. 

Nenek berjualan sate dan Janganan (Sayuran_red) sementara kakek berjualan Arum Manis keliling kampung, pada perkembangannya warung itu bertahan hingga sekarang” papar mas Totok, pemilik warung ini dari generasi ketiga klan keluarga Pak Dul Sate.

Hangout atau nongkrong alias istilah jaman jadulnya kongkow bisa dimana saja, Mall, Cafe  bahkan di angkringan Nasi Kucing

Masuk ke Warung ini kita akan disambut sejumlah barang antik dan Vintage (barang kuno yang usianya diatas 30-40 tahun). Ada koran “Merdeka” dan Koran “Sin Min” edisi tahun 1956 dibingkai apik dalam pigura besar warna emas. Menoleh ke kanan ada tiga Eksemplar Majalah National Geographic asli dari Amerika bertahun 1975 terikat di sebuah pigura kayu kuno warna coklat.

Ada juga sebuah poster bergambar petani yang rupanya sebuah propaganda pemerintah Vietnam guna melawan hegemoni Amerika di perang Vietnam,” Poster Paix Au Vietnam ini asli dari Vietnam dibuat tahun 1966, kertasnya dari kapas yang di pres, saya dapat dari teman saya Komisaris Polisi Muliyawati Syam yang kebetulan pernah study banding kesana” tutur mas Totok.

Di tembok sebelah kanan ada dua lukisan cukil kayu dari Bali bertema Ramayana, salah satunya fragmen yg mengisahkan  saat Rama dan Shinta bercengkerama di taman dan Rahwana mengintai dari balik gunung. Jika melihat style ukirannya, lukisan cukil kayu ini dibuat di era tahun 1960an.

Beberapa pengunjung dari berbagai usia nampak selfie berlatar vintage unik tersebut.

Sembari nongkrong menikmati Sate Sapi bumbu kacang, atau Sate Kambing dan Gule ditemani  Es Teh atau Jus Buah atau bagi yang suka ngopi ada juga black coffe atau White Coffee bersama teman. Kita bisa menyegarkan pikiran dari segala kepenatan sembari belajar sejarah  setelah seharian beraktivitas.

 Jika dalam perjalanan melewati kota ini, berkunjung ke warung sate Pak Dul sebaiknya diagendakan

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya