Gara-Gara Cacar Bayi 13 Bulan Alami Hal Mengerikan Ini

Nyawa bayi lucu bernama Charlie Cave hampir tak tertolong karena serangan cacar yang dialaminya hingga menjadi infeksi.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 08 Agu 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 14:31 WIB
Kisah Pilu, Gara-Gara Cacar Bayi 13 Bulan Malah Alami Tuli
Nyawa bayi lucu bernama Charlie Cave hampir tak tertolong karena serangan cacar yang dialaminya hingga menjadi infeksi.

Liputan6.com, Inggris - Setiap orangtua pasti ingin melihat anak-anak mereka selalu terjaga, bahagia dan sehat. Namun apa jadinya jika sang anak malah mengalami penyakit yang mengerikan? Hal tersebut yang membuat pasangan suami istri asal Inggris harus merasakan kesedihan yang mendalam ketika melihat sang anak tertidur karena merasakan kesakitan.

Dilansir Dailymail, Senin (8/8/2016), nyawa bayi lucu bernama Charlie Cave hampir tak tertolong karena serangan cacar yang dialaminya hingga menjadi infeksi. Diusianya ke 13 bulan, bayi asal Kempston, Bedfordshire, Inggris ini terkena cacar yang mengakibatkan luka menganga dan melihatkan daging di lehernya.

Infeksi menyeramkan ini membuat dirinya tertidur dalam koma dan menghabiskan waktu selama dua minggu untuk perawatan intensif. Necrotising fasciitis merupakan infeksi kulit bakteri yang sangat mengerikan dan menyebar dengan cepat hingga membunuh jaringan lunak tubuh.

Alan dan Becky, orangtua balita ini harus pasrah saat denyut jantung anaknya mencapai 227 per menit. Penyakit ini juga menimbulkan bekas berwarna hitam dan tubuh mungilnya juga harus melawan darah-darah beracun yang mengalir ditubuhnya.

dok: dailymail.co.uk

Pada kondisi yang mengerikan, balita ini juga harus mendapatkan cangkok kulit. "Kami dibawa ke sebuah ruangan di Gosh dan mereka mengatakan jika anak kamu membutuhkan operasi darurat untuk menghapus pembengkakan dan jaringan hitam di bagian bawah dagunya," kata sang ayah.

dok: dailymail.co.uk

Pada operasinya selama satu jam, ahli bedah harus memotong jaringan hitam. Tubuh Charlie kemudian ditutupi bantal es selama 48 jam. Namun, ketika hasil tes mengakatan bahwa Charlie berada pada step A dan dapat diobati dengan antibiotik, kesedihan lainnya muncul. Ginjal dan paru-paru bayi ini dikatakan tidak baik oleh dokter.

"Ini adalah hal yang paling menyedihkan dan kami begitu merasa tidak berdaya melihat Charlie terbaring lemah di sana," lanjutnya.

Kini bayi yang berusia 19 bulan itu harus rutin dibawa ke rumah sakit setiap dua bulan sekali untuk menjalani pengobatan. Parahnya lagi, pendengaran Charlie kemungkinan akan mengalami kerusakan. 

"Aku hanya ingin mengatakan kepada semua orang tua, jika Anda melihat sesuatu yang buruk terjadi kepada anak anda, untuk bertindak cepat sebelum terlambat," tutup Alan.

 

(rs/ul)

Penulis:

Rosa Febryanty Razak


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya