Liputan6.com, Jakarta - Sejak lama, keabadian dan rahasia awet muda telah memesona orang-orang yang takut akan kematian. Berbagai cara dilakukan untuk menemukan rahasia hidup abadi tersebut.
Kisah yang disadur dari Allday berikut ini menjelaskan beberapa orang yang nyaris hidup abadi meski akhirnya kalah oleh kematian.
Advertisement
Baca Juga
1. Diane de Poitiers
Pada tahun 1500-an di Perancis, obat awet muda umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti jaring laba-laba, cacing tanah, dan minyak kalajengking. Namun istri dari Raja Henry II memilih cara ekstrem untuk tetap muda.
Diane memutuskan meminum emas untuk memanfaatkan kekuatan matahari agar menjaganya tetap awet muda. Pada kenyataannya, kecantikan Diane dikarenakan gennya yang bagus dan kebiasaannya berolahraga.
Wanita ini meninggal pada usia 66 tahun. Emas yang ia minum membuatnya mengalami anemia dan tulang lemah. Setelah dikuburkan, saat rambutnya diperiksa ternyata mengandung emas 500 kali di atas tingkat normal bersama dengan merkuri.
2. Nicolas Flamel
Flamel hidup pada akhir abad ke-14 sampai awal abad ke-15. Sebagai seorang sarjana, ia telah mendedikasikan hidupnya untuk menerjemahkan buku misterius yang menjelaskan tentang Batu Bertuah.
Batu Bertuah dipercaya dapat mengubah logam dasar menjadi emas. Tak hanya itu, ia dan istrinya dipercaya mengetahui rahasia hidup abadi.
Walau demikian, Flamel tercatat meninggal di Paris pada 1418 dan tak ada catatan yang menjelaskan lanjutan temuannya tentang Batu Bertuah. Dalam hidupnya, pasangan ini dikenal karena kekayaan dan kemurahan hati mereka.
3. Qin Shi Huang
3. Qin Shi Huang
Adalah pemimpin pertama yang menyatukan Cina sekaligus orang pertama yang menggunakan gelar "Kaisar" dan bukannya raja. Di bawah pemerintahannya, Cina membangun Tembok Besar, sistem jalan nasional, dan tentara Terracotta.
Ambisinya untuk hidup abadi membuat ia mengutus orang-orangnya untuk mencari Pulau Penglai dalam mitos. Menurut kepercayaan, pulau tersebut menjadi rumah air mancur keabadian Elixir of Life.
Sayang, sementara ajudan mencari rahasia hidup abadi, Kaisar Qin tewas akibat keracunan merkuri yang ia konsumsi agar hidup abadi.
4. Mumi Biksu Budha dari Jepang
Pada tahun 1960, para peneliti di Jepang terkejut saat menemukan mumi utuh dari Provinsi Yamagata, Jepang. Menurut kisah, para biksu tersebut mendedikasikan diri mereka sebagai mumi untuk keselamatan umat manusia.
Sebelum tewas, seorang biksu hanya akan makan buah dan kacang-kacangan selama tiga tahun. Mereka juga akan minum teh racun untuk menjaga serangga menjauh dari tubuh.
Menjelang kematian, biksu yang mendedikasikan hidupnya menjadi mumi akan bermeditasi di sebuah makam dengan tabung pernapasan. Ia akan membunyikan lonceng sebagai tanda masih hidup.
Bila lonceng tak lagi berbunyi pertanda biksu telah tak bernyawa, muridnya akan menyegel makam. Setelah tiga tahun, makam akan dibuka kembali.
Bila tubuh biarawan itu tidak membusuk, ia akan disembah sebagai Buddha Hidup. Bahkan jika gagal, ia dimakamkan dengan penghargaan. Dari ratusan orang, hanya 24 biksu yang pernah mencapai status Buddha Hidup tersebut.
Advertisement
5. Alexander Bogdanov
5. Alexander Bogdanov
Ia merupakan seorang dokter, filsuf, aktivis, penulis fiksi ilmiah, feminis, dan seorang pemikir. Bogdanov memiliki hubungan yang dekat dengan Lenin, penguasa Rusia kala itu.
Pada tahun 1924, ia mendirikan Institut untuk Hematologi dan Transfursi Darah. Ia memiliki hipotesa bahwa darah manusia dapat membuat seseorang awet muda.
Tidak kurang dari 11 orang menjadi bagian dari percobaan dirinya. Darah mereka ditranfusi untuk kemudian digunakan oleh Bogdanov. Sayang, darah pasien terakhir terinfeksi malaria dan TBC sehingga membuat ia meninggal.
6. Issac Newton
Salah satu ilmuwan berpengaruh di dunia tak luput dari ketertarikan akan hidup abadi. Sebelum kimia menjadi suatu disiplin ilmu, Newton pernah mempejalari Okultisme, ilmu tentang kekuatan setan.
Teks-teks selamat dari kebakaran di laboratorium Newton menunjukkan bahwa ia juga berusaha menemukan Batu Bertuah, termasuk penelitian Flamel. Banyak yang percaya, Newton melakukan penelitian secara diam-diam di bawah kendali British Crown.
Hal tersebut membuatnya mengalami gangguan saraf, insomnia, kehilangan nafsu makan, paranoia, dan keracunan merkuri serta timbal hingga akhirnya tewas.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6