Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Muslim, identik dengan ibadah puasa. Puasa Ramadhan mewajibkan kita menahan haus dan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, ada satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan sebelum memulai puasa, yaitu makan sahur.
Baca Juga
Advertisement
Banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya apa hukum sahur dan apa saja manfaatnya? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap. Berikut Liputan6.com ulas lengkap pembahasannya, Senin (27/1/2025).
Makan Sahur Hukumnya Apa?
Dalam Islam, hukum makan sahur adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib, meninggalkan sahur berarti kehilangan banyak manfaat dan keberkahan yang telah dijanjikan.
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan, “Makan sahur itu adalah berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya, meskipun hanya dengan seteguk air.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini dengan tegas menunjukkan anjuran Rasulullah SAW untuk tidak meninggalkan sahur.
Tidak menjalankan sahur tidak membatalkan puasa. Puasa tetap sah selama niat puasa telah diikrarkan sebelum terbit fajar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Siapa saja yang belum berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud dan Nasai, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani). Ini menunjukkan syarat sah puasa adalah niat, bukan sahur.
Namun, meskipun tidak wajib, Rasulullah SAW sangat menganjurkan sahur karena keutamaan dan manfaatnya yang banyak. Dari hadits tersebut, kita bisa memahami bahwa sahur bukan sekadar kebiasaan, melainkan amalan yang memiliki nilai ibadah tersendiri. Oleh karena itu, sebaiknya senantiasa berupaya untuk menjalankan sahur setiap harinya di bulan Ramadhan.
Perlu diingat, perbedaan pendapat mungkin muncul mengenai batas waktu sahur. Beberapa pendapat memperbolehkan sahur hingga beberapa menit sebelum azan subuh, tetapi penting untuk berhati-hati dan mengikuti pedoman waktu imsak setempat yang telah ditetapkan oleh otoritas agama yang kredibel. Mengikuti pedoman ini memastikan kesahan ibadah puasa yang dijalankan.
Kesimpulannya, sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib, menjalankan sahur membawa banyak manfaat dan keberkahan, baik secara fisik maupun spiritual. Hal yang terpenting adalah menjaga ketepatan waktu sahur agar tidak melewati waktu imsak.
Advertisement
Sahur Termasuk Perkara yang Bagaimana?
Sahur, secara hukum, termasuk dalam perkara sunnah muakkadah. Ini menekankan betapa pentingnya amalan ini meskipun bukan rukun puasa. Dari perspektif praktik, sahur dianjurkan diakhirkan mendekati waktu subuh, namun tetap sebelum imsak.
Makan saat waktu imsak hukumnya makruh (dibenci), meskipun masih diperbolehkan. Ini menunjukkan perhatian terhadap waktu yang tepat dalam melaksanakan sahur.
Secara spiritual, sahur merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu sahur adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Selain itu, sahur juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan antar sesama muslim, karena banyak yang melaksanakannya bersama keluarga atau komunitas.
Dari sudut pandang kesehatan, sahur memberikan energi untuk berpuasa seharian. Menghindari sahur dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, sahur penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa.
Secara sosial, sahur juga menjadi tradisi yang mempererat tali silaturahmi. Banyak keluarga yang menjadikan sahur sebagai momen berkumpul dan berbagi kebahagiaan bersama. Hal ini menunjukkan nilai sosial dari amalan sahur.
Melihat dari berbagai perspektif di atas, sahur bukan hanya sekadar makan sebelum puasa, melainkan amalan yang kaya manfaat dan memiliki nilai ibadah, kesehatan, dan sosial yang tinggi. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Manfaat Sahur
1. Memberikan Energi untuk Berpuasa Seharian
Sahur menyediakan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas seharian selama berpuasa. Kekurangan energi dapat menyebabkan tubuh lemas, mudah lelah, dan mengganggu konsentrasi. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bergizi saat sahur sangat penting untuk menjaga stamina.
Mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat kompleks, protein, dan serat akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi berkelanjutan sepanjang hari. Hindari makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh karena dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang drastis.
2. Merupakan Bentuk Ibadah
Sahur termasuk amalan sunnah yang bernilai ibadah. Melaksanakan sahur, muslim artinya mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Niat yang tulus dan ikhlas dalam menjalankan sahur akan semakin meningkatkan nilai ibadahnya.
Selain itu, bersukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT saat sahur juga merupakan bentuk ibadah. Menghargai makanan dan minuman yang dikonsumsi serta tidak menyia-nyiakannya menjadi wujud syukur kita kepada-Nya. Hal ini selaras dengan ajaran Islam yang selalu menekankan pentingnya mensyukuri nikmat Allah.
3. Memberikan Kesempatan untuk Berdoa
Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Banyak doa yang dipanjatkan saat sahur akan dikabulkan Allah SWT. Memanfaatkan waktu sahur untuk bermunajat dan berdoa merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Doa-doa yang dipanjatkan saat sahur hendaknya diiringi dengan keikhlasan dan ketulusan hati. Memohon ampunan atas dosa-dosa dan memohon keberkahan hidup merupakan hal yang dianjurkan. Semoga dengan berdoa di waktu sahur, kita akan mendapatkan keberkahan dan pertolongan dari Allah SWT.
4. Meningkatkan Rasa Kebersamaan
Sahur seringkali dilakukan bersama keluarga atau teman. Hal ini dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan. Momen sahur bersama menjadi kesempatan untuk berbagi cerita dan memperkuat ikatan.
Menciptakan suasana yang hangat dan penuh keceriaan saat sahur akan meningkatkan kebersamaan. Saling membantu menyiapkan makanan dan makan bersama akan memperkuat hubungan antar anggota keluarga atau teman. Hal ini juga sesuai dengan ajaran Islam yang selalu menekankan pentingnya menjaga silaturahmi.
5. Membedakan Puasa Umat Islam dengan Umat Terdahulu
Sahur merupakan salah satu pembeda puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu. Melaksanakan sahur, artinya menjalankan sunnah Rasulullah SAW dan mengikuti ajaran agama Islam secara kaffah.
Advertisement