6 Jenis Ikan yang Sebaiknya Tak Kamu Makan Meski Umum di Pasaran

Alih-alih menyehatkan, 6 jenis ikan ini justru mengandung zat-zat yang tidak baik buat tubuh.

oleh Azwar Anas diperbarui 29 Mei 2017, 05:05 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 05:05 WIB
Terungkap, Sisik Ikan Nila Ampuh Obati Luka Bakar
dok: elitereaders.com

Liputan6.com, Jakarta Kita semua tahu, ikan itu enak dan sehat, kaya nutrisi penting, serta baik untuk kecerdasan otak. Namun, rupanya ada ikan-ikan tertentu yang sebaiknya tidak kamu makan.

Alih-alih menyehatkan, enam jenis ikan ini justru mengandung zat-zat yang tidak baik untuk tubuh. Menurut Bright Side, inilah enam ikan yang sebaiknya jarang kamu makan, atau malah tidak usah sama sekali.

1. Ikan Lele Impor

Ikan Lele. Foto: Bright SideIkan lele impor dapat tumbuh dengan ukuran yang cukup besar. Untuk mempercepat pertumbuhan, banyak peternak lele yang memberi makanan dengan hormon tertentu. Rata-rata lele di pasaran tumbuh dengan tidak wajar. Kendati demikian, lele yang hidup di alam bebas punya kandungan gizi yang baik.

2. Makerel

Ikan Makarel. Foto: Bright Side

Makerel adalah sebutan bagi sekelompok ikan laut yang terdiri dari beberapa marga anggota famili Scombridae. Namun, rupanya ikan ini cenderung mengandung zat merkuri. Makerel di Samudra Atlantik dianggap paling banyak mengandung merkuri. Jadi, ada baiknya kamu tidak makan ikan jenis ini terlalu banyak.

 

3. Tuna

 

Ikan Tuna. Foto: Bright Side

Sebagaimana Makerel, ikan yang memiliki gaya hidup berkelompok ini juga punya kandungan merkuri, khususnya, tuna sirip hitam dan sirip biru. Ikan ini jenis ini juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

4. Ikan Nila

Ikan Nila. Foto: Bright Side

Di balik kelezatan ikan Nila, rupanya mengandung konsentrasi lemak yang berbahaya. Peneliti merinci, kandungan lemak berbahaya yang dikandung ikan nila setinggi kandungan lemak pada babi. Terlalu banyak mengonsumsi ikan ini akan menambah kadar kolesterol dan membuat tubuh menjadi sensitif terhadap alergi.

 

5. Ikan Dolar

 

Ikan Dolar. Foto: Bright Side

Ikan Dolar atau oilfish mengandung zat gempylotoxin, sejenis zat yang terkandung dalam lilin. Zat ini sangat sulit dimetabolisme oleh tubuh. Meskipun racunnya tak begitu merugikan tubuh, tetapi mengonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Untuk mengurangi kadar gempylotoxin, ikan ini sebaiknya digoreng hingga kering atau dipanggang dalam waktu lama.

6. Belut

Belut. Foto: Bright Side

Belut masuk dalam kategori jenis ikan yang mengandung banyak lemak. Belut masuk dalam catatan ikan berbahaya karena kebanyakan belut sekarang hidup dengan menyerap limbah industri pertanian. Spesies belut di Amerika malah telah dinyatakan punya racun yang tinggi. Sementara, belut Eropa dianggap berbahaya karena tercemar merkuri dalam jumlah yang besar.

Itulah enam jenis ikan yang dianggap berbahaya. Umumnya ikan-ikan itu tidak disarankan untuk dikonsumsi karena rata-rata habitat mereka telah terkontaminasi limbah manusia.Ikan-ikan di atas khusus ikan yang berasal dari perairan Eropa dan Amerika.

Sementara untuk jenis ikan yang sama dan hidup di Indonesia, ikan-ikan tersebut tergolong aman. Sebab perairan di Indonesia masih tergolong baik untuk habitat ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menjamin keamanan mengkonsumsi ikan-ikan tersebut.

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya