Liputan6.com, Jakarta Makam balita Raulito sebelumnya selalu sepi. Tak tampak ada karangan bunga yang mengelilingi pusara bayi mungil tersebut.
Raul "Raulito" Gonzales hanya hidup sebentar. Balita itu hanya hidup 11 bulan dan meninggal pada 2 Februari 1933. Selama beberapa dekade, makamnya mulai rusak dan dilupakan banyak orang.
Advertisement
Baca Juga
Setelah sebuah keajaiban muncul, banyak orang kini mengunjungi makam Raulito. Tak sedikit karangan bunga, lilin, serta mainan menghiasi makamnya. Bahkan, makamnya juga paling bersih di antara makam lainnya.
Perubahan ini muncul ketika seorang wanita datang ke pemakaman tua San Francisco, Kota Acapulo, Meksiko, pada Juni 2007.
Susana Curicel Garcia, petugas administrasi pemakaman saat itu, menjelaskan kepada wanita yang datang, tentang kuburan anak yang telah ditelantarkan. Garcia saat itu langsung teringat dengan makam Raulito.
Sambil menggendong putrinya yang tidak diperkirakan hidup lama, wanita itu berdoa selama sejam lebih di makam Raulito. Jika putrinya hidup kembali, ia janji akan datang kembali untuk memberikan terima kasih pada Raulito.
Dua bulan kemudian, wanita itu kembali bersama putrinya yang ternyata sembuh dan hidup kembali. Wanita itu kerap mengunjungi makam balita itu sambil memberikannya bunga, permen, dan mainan.
Terkenalnya makam Raulito juga ditambah dengan cerita seorang Seketariat Keamanan Publik, yang mengucap nama Raulito. Ketika itu dirinya kehilangan kendali saat menyetir. Setelah menyebut nama Raulito, petugas itu dengan ajaibnya bisa mengendalikan kendaraannya kembali.
Dari situlah cerita makam Raulito semakin terkenal akan keajaibannya. Banyak orang kini ke makamnya hanya untuk memohon akan keajaiban terjadi pada hidup mereka.
Â
Jumlah Pengunjung Makam Bisa Sampai Seratus Orang
"Setiap boneka yang ada pada makamnya, diberikan oleh orang-orang yang datang untuk meminta keajaiban," ujar Garcia, Mengutip EFE News Agency, Kamis (23/11/2017). Menurut Garcia, 10-15 orang datang ke makam Raulito setiap hari.
Bahkan kadang, pengunjung bisa mencapai 20 orang lebih. Ada yang datang dari desa yang jauh hanya untuk berharap doa dan keajaban kepada ke makam balita itu. Menjelang hari ulang tahun Raulito dan Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Day) pada 1 November, jumlah pengunjung makam bisa mencapai 100 orang.
"Aku sudah meminta banyak hal kepada bayi itu, dan semua yang kuharapkan telah terkabul, sampai saat ini aku masih memohon kepadanya," sahut Francisca Jamie Camaho. Francisca yang berusia 80 tahun itu juga menyarankan untuk membawa mainan ke makam Raulito agar arwah bayi itu tidak marah.
Sebagian besar mainan pada makam Raulito, kini sudah disumbangkan kepada anak-anak yatim piatu. Hal tersebut dilakukan karena makam Raulito kini semakin sempit dan pihak administrasi pemakaman membutuhkan lebih banyak ruang.Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement