8 Hal yang Kamu Anggap Biasa tapi Sulit Didapatkan di Korea Utara

Kondom dan pembalut adalah hal yang bisa ditemukan di mana saja, tapi tidak demikian di Korea Utara.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 27 Des 2017, 14:01 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 14:01 WIB
Rakyat Korea Utara menyaksikan siaran televisi yang menayangkan perintah Kim Jong-un untuk meluncurkan rudal Hwasong-15
Rakyat Korea Utara menyaksikan siaran televisi yang menayangkan perintah Kim Jong-un untuk meluncurkan rudal Hwasong-15 (AP Photo/Jon Chol Jin)

Liputan6.com, Jakarta Korea Utara memang selalu menarik perhatian masyarakat dunia. Beberapa hari terakhir mereka kembali jadi pusat perhatian karena Korea Utara menyebut, sanksi teranyar yang mereka terima dari Dewan Keamanan PBB adalah sebuah tindakan perang. Hal itu diutarakan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menyusul munculnya sanksi DK PBB berbentuk resolusi yang membatasi impor bahan bakar ke Korut hingga 90 persen.

Dengan pembatasan impor hingga 90 persen, masyarakat Korut makin tak bisa bergerak dengan bebas seperti negara kita. Sebelum pembatasan itu saja sejumlah aturan dan larangan kerap dihadirkan untuk mengatur rakyat Korea Utara.

Bahkan dalam urusan beli membeli barang, ternyata tidak hanya McDonald's, Starbucks, Coca-Cola ataupun produk barat lainnya yang dilarang untuk beredar di Korea Utara. Sejumlah hal ini juga sulit untuk dapatkan atau dibeli di Korea Utara.

Melansir Tapoos, Rabu (27/12/2017) berikut ini delapan hal yang sulit didapatkan di Korea Utara.

1. Rokok

Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Rokok memang biasa dikonsumsi bebas di negara lain. Namun di Korea Utara, rokok ternyata dilarang beredar ataupun dijual.

Walaupun dianggap sebagai benda yang tak menyehatkan, meskipun begitu pelarangan rokok sendiri ternyata punya alasan lain di Korut.

Hal ini konon disebabkan karena mantan pemimpin Korut Kim Jong Il alergi terhadap asap rokok. Untuk mencegah Kim Jong Il menjadi perokok pasif akhirnya pemerintah Korut melarang benda itu masuk ke dalam negeri mereka.

Walaupun Kim Jong Il telah wafat, peraturan itu masih tetap berlaku di Korea Utara hingga saat ini.

2. Pembalut

[Bintang] Ilustrasi Pembalut dan Tampon
Pembalut vs Tampon, manakah yang terbaik untuk dipakai saat menstruasi? (Sumber Foto: womensvoices)

Pembalut merupakan benda yang sangat dibutuhkan oleh wanita saat menstruasi. Sedihnya, banyak perempuan di Korut lebih sering memakai kain ketimbang menggunakan pembalut.

Hal ini disebabkan karena harga pembalut di Korea Utara terbilang sangat mahal. Sehingga tak semua wanita mampu membeli produk pembalut buatan negaranya sendiri.

3. Obat

Ilustrasi Foto Obat PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) (iStockphoto)

Beruntunglah karena obat-obatan yang bisa kita konsumsi saat sakit, bisa diperoleh dengan mudah di apotek. Di Korea Utara obat-obatan termasuk ke dalam barang yang mewah serta langka.

Hanya orang-orang di kalangan atas dan kaya raya yang mampu membelinya. Tak kaget jika di sana kamu akan sering menemukan orang menderita banyak penyakit dan punya sistem imun tubuh yang lemah.

4. Pelayanan Kesehatan

Ilustrasi ruang operasi (iStock)
Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Sudah seharusnya setiap warga negara mendapat akses kesehatan yang memadai. Namun, ungkapan seperti itu tak berlaku di Korea Utara. Rata-rata kebanyakan warga di sana tak mampu untuk membiayai kesehatan mereka sendiri.

Peralatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga tak mendapat pendanaan yang cukup. Selain obat-obatan, akses makanan dan air bersih juga sulit ditemukan. Bahkan, untuk melakukan operasi dan pembedahan, para dokter tak mampu membeli anestesi untuk pasien mereka.

5. Kondom

 

Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

Biasanya barang ini mudah kita temukan di minimarket atau toko kelontong lainnya. Sebelum perang Korea pecah, pihak Amerika pernah menyediakan alat kontrasepsi secara gratis termasuk penyediaan kondom kepada Korea. 

Sayangnya, setelah perang terjadi, apapun barang dari negara barat sepertinya akan semain sulit untuk masuk ke Korea Utara. Oleh karena itu, biasanya kondom dijual di pasar-pasar gelap di Korea Utara.

Namun, harga yang ditawarkan tentunya akan sangat mahal. Apalagi kebanyakan warga di sana sepertinya tak begitu tahu-menahu tentang fungsi kondom.

6. Majalah

Ilustrasi tumpukan majalah
Ilustrasi tumpukan majalah. Source: Pixabay

Sebuah buku, baik yang terbitan Korea Utara atau berasal dari luar harus mendapat pengawasan langsung dari pihak pemerintah. Mereka akan melakukan pengawasan secara selektif dan ketat dalam urusan penyebaran informasi di negaranya.

Tak hanya media cetak saja yang diperlakukan seperti itu, media lainnya juga berlaku hal yang sama. Media apapun yang tidak mendapat izin dari mereka biasanya akan dilarang masuk atau dihancurkan.

7. Rumah

 

Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Sudah menjadi hal umum di negara lain untuk melakukan jual beli rumah. Sayangnya, hal itu berbeda di Korea Utara. Masyarakat biasa tak dizinkan untuk membeli dan menjual properti mereka sendiri.

Hanya pihak tentara yg boleh membangun unit rumah yang layak dan bagus. Kebijakan tersebut dianggap menguntungkan bagi kaum elite saja.

8. Musik

Ilustrasi mendengarkan musik
Ilustrasi (iStock)

Selain media, pemerintah juga tak bisa sembarangan mengizinkan musik dari luar berkembang di negaranya. Di negara kita, musik jenis apapun bisa didengarkan secara bebas.

Namun, pemerintah Korea Utara seperti menaggapnya dengan pandangan yang berbeda. Biasanya mereka akan meneliti terlebih dahulu lirik lagunya.

Jika lolos proses pengawasan dan perizinan oleh pemerintah, biasanya lagu itu boleh didengarkan atau dinyanyikan masyarakat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya