Relawan Kelana Belajar dan Berbagi Bersama Penyandang Disabilitas

Mengawali tahun 2018, Komunitas Kelana mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Bintaro.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 10 Jan 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 07:00 WIB
Relawan Kelana Belajar dan Berbagi Bersama Penyandang Disabilitas
Mengawali tahun 2018, Komunitas Kelana mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Bintaro.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali tahun 2018, Komunitas Kelana mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Bintaro. Di Panti Asuhan ini ada 35 anak Difable Ganda yang dirawat dengan kasih sayang oleh yayasan yang memiliki perhatian pada perkembangan anak-anak.

Sejak 13 tahun lalu, Yayasan ini memisahkan anak-anak Difable Ganda yang terlantar. Relawan Kelana yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa mengadakan kunjungan untuk berbagi kebahagiaan bersama anak-anak Difable Ganda ini.

Di luar dugaan, meski terbatas secara fisik, mental mereka ternyata tak jauh berbeda dari anak-anak normal. Bayu salah satu anak yang paling ceria dan aktif selama kunjungan Relawan Kelana, tak kalah dengan Kelana Cilik (relawan Kelana anak-anak). Padahal, Bayu baru saja sembuh dari Koma selama satu bulan akibat kerentanan Hydrocephalus yang dideritanya.

“Bayu bahkan berani berenang di kolam dalam. Dia memang anak yang paling aktif di sini,” kata Rini salah satu pengurus Yayasan Sayap Ibu.

Menurut Fahmi, pengurus yang lain, ada 35 anak yang mereka rawat dalam dua asrama yang berbeda. Ada ruang khusus Putra dan ada ruang khusus Putri. Selain itu mereka juga merawat 480 anak di luar Panti Asuhan yang dirawat di rumah masing-masing.

“Kami secara rutin mengunjungi mereka untuk terapi dan mengajar keluarganya bagaimana merawat anak-anak Difable Ganda,” ujar Fahmi.

Kesempatan berbagi dengan anak-anak Difable Ganda ini sangat berkesan untuk Relawan Komunitas Kelana. Setiap anak-anak yang tinggal di Asrama Yayasan Sayap Ibu menyambut mereka dengan cara masing-masing.

Umay, Yuyun dan Nurul langsung menggandeng setiap orang yang ada didekatnya. Mereka mengajak relawan Kelana bermain. Umay bahkan tak segan mencium pipi siapapun yang mudah dijangkaunya.

Nurul dan Jelita yang duduk di kursi roda juga tak mau ketinggalan. Mereka memanggil relawan Kelana untuk minta dipindahkan ke sana ke mari dan mengajak berfoto bersama. Azkania Ardya Dewani (14) seorang Relawan Kelana mengaku senang bisa bermain dan berbagi bersama teman-teman sebayanya dengan kebutuhan khusus itu.

Dia mengaku mendapat pengalaman baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Bahkan, remaja yang akrab disapa Caca ini tanpa sungkan menggendong Bayu dan Yuyun mengajak bermain bersama Relawan Kelana cilik lainnya.

“Seru, bisa dapat pengalaman baru. Ternyata mereka tidak ada bedanya dengan anak-anak lain, senang juga lihat mereka bersemangat, ramah dengan siapapun, pokoknya senang bisa berbagi dengan mereka,” begitu Caca ungkapkan.

 

Keharuan saat kunjungan

Relawan Kelana Belajar dan Berbagi Bersama Penyandang Disabilitas
Mengawali tahun 2018, Komunitas Kelana mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Bintaro.

Keharuan melihat anak-anak Yayasan Sayap Ibu Bintaro yang ceria dirasakan Aryana Haribawa, relawan Kelana yang baru pertama kali bergabung dalam kegiatan Komunitas Kelana. Dia tidak mengira dengan semangat anak-anak Difable Ganda ini. Dia bersyukur bisa mengajak anak bungsu dan istrinya dalam kegiatan itu sehingga bisa mendapatkan pengalaman berharga bersama keluarga.

“Saya ingat keluarga, kebetulan kami sangat dekat satu sama lain. Walaupun mereka diterlantarkan keluarganya, tak mengurangi keceriaan saat berkomunikasi dengan relawan-relawan Kelana, luar biasanya mereka ini,” kata pria yang akrab disapa Andre ini.

Pendiri Komunitas Kelana, Lita Hariyani mengaku tak membayangkan bertemu dengan anak-anak yang ceria, meski mereka terbatas secara fisik. Menurut dia, Komunitas Kelana sengaja berkunjung untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Yayasan Sayap Ibu Bintaro itu.

Mereka menggelar acara kecil seperti mendongeng, mewarnai gambar, bernyanyi dan makan siang berasama. Lita mengaku terinspirasi dengan semangat anak-anak Difable Ganda ini. Karena itu, ketika Rini mengungkapkan harapannya untuk mengajak anak-anak asuhnya berekreasi keluar Panti Asuhan, Lita langsung menyambutnya.

“Komunitas Kelana adalah kumpulan orang-orang yang ingin berbagi dalam berbagai bentuk. Basisnya adalah mengajarkan anak bahwa dalam bermain mereka bisa berbagi sekaligus belajar dari interaksi sosial yang terjadi. Belajar tak harus di dalam kelas. Semoga kami bisa melanjutkan kerja sama dengan Yayasan Sayap Ibu Bintaro untuk mengajak anak-anak berekreaksi dan bergembira ke tempat wisata seperti impian anak-anak disabilitas ini,” katanya mantap.

IG: komunitaskelana

FB: Komunitas Kelana

YT: Kelana TV

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya