Hipnosis Bisa Bantu Hilangkan Kebiasaan Merokok, Tertarik Coba?

Berhenti merokok dengan hipnosis rupanya juga dilakukan oleh Romy Rafael, ia berniat membantu para perokok untuk berhenti dari kegiatan tersebut.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 09 Mar 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 12:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi merokok. (Foto: Wareable)

Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit masyarakat di dunia maupun di Indonesia yang aktif dan kecanduan merokok, ingin berhenti dari kebiasaan tersebut karena beberapa alasan.

Kecanduan merokok memang sulit dihilangkan, pasalnya rokok memiliki zat adiktif yaitu nikotin. Beberapa perokok aktif, memang sengaja memilih untuk berhenti, karena berbagai alasan. Biasanya karena faktor ekonomi, kesehatan, gaya hidup dan lain-lain.

Saking sulitnya mengubah kebiasaan merokok, banyak yang tak serius untuk benar-benar menjauhi benda penghasil asap tersebut. Karena kalau tidak dari kemauan sendiri, berhenti merokok memang sulit dilakukan.

Tapi jangan khawatir, kini ada cara unik yang dapat dilakukan untuk berhenti merokok yakni dengan hipnosis. Hal tersebut sekilas memang seperti main-main, tapi rupanya hal tersebut juga dilakukan oleh Romy Rafael, yang berniat membantu para perokok untuk berhenti dari kegiatan tersebut.

 

Tak Sembarangan Pilih Klien

Romy Rafael dan istrinya, Ury Kartha
Romy Rafael dan istrinya, Ury Kartha. (Liputan 6.com/Fatkhur Rozaq)

Meski demikian, Romy mengaku dirinya memilih klien yang hendak ditanganinya. Hal ini karena menurut dia, seseorang yang datang kepadanya tanpa ada niat dapat merusak reputasinya sebagai seorang hipnoterapis.

Lalu, kira-kira orang seperti apa yang bisa masuk kriteria agar hipnosis ini bisa berhasil?

"Ya kalau orangnya kurang pintar, keinginan berubahnya enggak ada, ngapain?" ujar Romy, saat diwawancarai Health Liputan6.com, Rabu (7/3/2018).

Romy mengibaratkan klien hipnosis yang tidak serius ingin berhenti merokok itu seperti mahasiswa di sebuah kampus yang tidak dijamin kelulusannya. Menurutnya, tanpa ada keseriusan dan niat untuk lulus, mahasiswa pun tidak akan dijamin lulus dari kampus tersebut.

"Malah kalau tidak lulus atau gagal, itu kan bisa merusak reputasi saya," tegas Romy.

Untuk menghindari kegagalan klien yang hendak berhenti merokok, Romy melakukan assessment terlebih dahulu. Hal ini dilakukannya untuk mengurangi risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Menghilangkan Kebiasaan Merokok Seperti Membuang Virus dari Gadget

Romy Rafael dan istrinya, Ury Kartha
Romy Rafael dan istrinya, Ury Kartha. (Liputan 6.com/Fatkhur Rozaq)

Dalam melakukan hipnosis pada pasien merokok, Romy Rafael mengibaratkan kliennya seperti gadget yang terkena virus. Menurut dia, kebiasaan merokok layaknya instalasi program mengandung virus yang dapat masuk ke dalam pikiran seseorang.

"Program itu entah siapa yang menginstal. Mungkin dari sosialnya," ungkap Romy.

Oleh sebab itu, hipnosis yang dilakukan Romy itu serupa memasukkan antivirus pada pikiran klien yang hendak berhenti merokok. Antivirus tersebut diyakini dapat menghentikan kebiasaan merokok, baik itu perokok pemula maupun yang sudah lama merokok.

"Itu kan sama saja kayak program baru terinstal sama sudah lama. Kan enggak ngaruh toh?" tutup Romy.

 

**Berita Ini Sebelumnya Sudah Tayang di Kanal Health Liputan6.com

 

Lihat Juga Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya