Dikenal Sebagai Malaikat Pencabut Nyawa, Ini 5 Kisah Perawat Kejam dan Sadis

Seharusnya mereka membantu proses penyembuhan pasien. Tapi...

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2018, 01:35 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2018, 01:35 WIB
Perawat pembunuh
Irene Leidolf (kiri) dan Waltraud Wagner (kanan) menundukkan kepala sebelum sidang tahun 1992 (Ronald Zak/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Selain dokter, petugas di rumah sakit yang membantu proses penyembuhan pasien adalah perawat. Namun, bagaimana jika profesi mulia ini malah disalahgunakan?

Ya, perawat melakukan pengasuhan, pelayanan, dan memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh pasien. Begitulah tugas seorang perawat dalam artian sebenarnya.

Namun, kisah dibawah ini menggambarkan perawat yang jauh dari kata normal. Berdalih mengurangi penderitaan, para perawat ini tanpa ragu menghentikan detak jantung dan membunuh pasien mereka. Berikut cerita perawat pencabut nyawa:

1. Richard Angelo

Pria kelahiran 29 April 1962 ini sebenarnya tumbuh sebagai sosok yang baik. Ia punya latar belakang sebagai mantan anggota pramuka dan relawan pemadam kebakaran. Obsesi besar yang ingin tumbuh menjadi seorang pahlawan runtuh seketika, ketika Richard tidak mendapat pujian dari siapa pun.

Hingga akhirnya pun Richard punya jalan sendiri untuk memperoleh gelar pahlawan. Di tahun 1980 ia bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Good Samaritan, New York. Di sana Richard menyuntikkan obat penyerang pernapasan pada pasien.

Ketika dirasa sang pasien sudah menjelang kematian, Richard datang dengan aksi heroiknya menyelamatkan keadaan pasien yang sudah mengalami mati rasa. Tindakannya tak berjalan dengan baik. Dari 37 pasien hanya 12 orang yang berhasil hidup. Dia mendapat julukan sebagai 'malaikat pencabut nyawa.'

2. Joseph Dewey Akin

Pada tahun 1990, seorang pria bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Regional Fulton Utara di Atlanta. Joseph Dewey Akin namanya. Pria ini kian populer setelah aksi gilanya menghabisi 15 nyawa pasien yang dirawatnya di beberapa rumah sakit dimana dia pernah bertugas.

Diketahui Joseph menyuntikan obat Lidokain yang berfungsi menurunkan detak jantung pasien. Korban yang tewas di tangan Joseph diduga karena terlalu banyak dosis yang disuntikan ke dalam tubuh.

3. Lainz Angel Of The Death

Pembunuhan seorang pasien oleh perawatnya ternyata tidak dilakukan secara individual saja. Ini yang terjadi di Austria. Lainz Angel Of The Death adalah kelompok perawat yang bertanggung jawab atas hilangnya 48 nyawa pasien di Rumah Sakit Lainz, di Wina, Austria.

Kelompok yang terdiri dari empat perawat, Irene, Leidolf, Maria Gruber, dan Stefanija Wragner ini sudah dari 1983 menjalankan aksinya. Keempatanya membunuh pasien dengan cara menyuntikkan cairan berbahaya pada pasien. Baca selengkapnya 49 Pasien Tewas Di Tangan Perawat.

 

Kristen Gilbert

Kristen Gilbert
Kristen Gilbert, perawat yang membunuh pasiennya (southcoasttoday.com)

4. Kristen Gilbert

Menarik dan terlatih. Seperti itu sosok perawat di Rumah Veteran Northampton, Massachusetts ini dikenal banyak orang. Tapi perlahan Kristen dicap sebagai pembunuh setelah terungkapnya kematian pasien bernama Henry Huddon karena serangan jantung.

Korban diketahui tewas akibat suntikan cairan bernama Epinerfin, obat yang berfungsi mengurangi denyut jantung.  Empat korban dinyatakan tewas di tangan Kristen. Dari ulahnya itu, ia dijatuhi hukuman.

5. Charles Cullen

Charles Cullen adalah seorang perawat yang mengaku telah membunuh pasien hingga 40 orang. Aksi kejinya ini dilakukan selama 16 tahun di 7 rumah sakit yang berbeda.

Untuk melakukan tindakannya,pria kelahiran 22 Februari 1960 itu memilih cara suntik. Biasanya ia menyuntik sang korban ketika waktu malam tiba. Dengan kondisi seperti itu, Charles leluasa menyuntikan cairan mematikan ke dalam tubuh pasien tanpa diketahui banyak orang.

Reporter: Indra

Sumber: Feed Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya