Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi hal wajar jika seorang guru memberikan pekerjaan rumah atau PR kepada anak muridnya. Memang tugas dan PR sengaja diberikan guru untuk melatih para siswa.
Tapi guru satu ini kelihatannya terlalu berlebihan membebankan pekerjaan rumah kepada para siswanya. Tidak tanggung-tanggung, seorang guru matematika yang diidentifikasi dengan nama Su meminta muridnya untuk menghitung 100 juta butir beras sebagai pekerjaan rumah.
Baca Juga
Guru asal Foshan, provinsi Guandong, Tiongkok itu langsung dibanjiri kecaman para orangtua kelas lima akibat pekerjaan rumah tersebut.
Advertisement
Seperti yang dilaporkan Shanghaiist, para orangtua menuturkan bahwa pekerjaan rumah itu merupakan tugas penyiksaan. Sang guru memberikan penghitungan butir beras dalam kurun waktu dua hari.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Berhasil diselesaikan oleh 10 murid
Jika para murid tidak dapat memenuhinya, mereka dipaksa untuk tetap melanjutkan hingga akhir pekan. Jika memang dihitung secara serius, perlu waktu yang panjang bahkan mungkin hingga satu tahun.
Ketika ditanya mengapa memberikan konsep PR semacam itu, Su menuturkan hanya ingin membuat murid-muridnya memahami konsep '100 juta'. Ia ingin murid hanya menghitung hingga 100 butir beras, kemudian terus bertambah banyak dari 10 hingga 100 sampai mencapai 100 juta.
Sampai saat ini dari 40 murid kelasnya, hanya 10 orang yang berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan. Kebanyakan netizen menaggapi laporan tersebut memberikan persepsi tersendiri. Meski begitu, mereka melihat masalah ini sebagai dorongan bagi anak-anak untuk berpikir di luar otak saat mengerjakan PR yang diberikan.
Advertisement