5 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Rendah, Indonesia?

Negara-negara ini dikenal aman, dengan tingkat kriminalitas rendah. Negara apa saja?

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 18:30 WIB
20151103-Ilustrasi Tindak Kejahatan dengan Menggunakan Senjata Api
Ilustrasi Tindak Kejahatan dengan Menggunakan Senjata Api (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan tampaknya tak bisa terlepas dari kehidupan kita. Setiap wilayah di berbagai negara pasti memiliki masalah kriminalitas berbeda, untuk menumpas suatu kejahatan tentu bukan perkara mudah, kan?

Namun beberapa negara ini malah terkenal dengan tingkat kriminalitas terendah. Kok bisa ya? Melansir berbagai sumber, berikut beberapa negara dengan tingkat kriminalitas rendah.

1. Singapura

Singapura menjadi negara teraman di dunia. Sekitar 5,3 juta orang tinggal di negara ini. Meskipun padat, namun Singapura berhasil menekan tingkat kriminalitas. Contoh pada 2011, ada 16 orang yang dibunuh.

Lalu angka itu semakin menurun pada tahun 2015 dan 2016. Dan semua bentuk kejahatan kekerasan dan pencurian mencapai posisi terendah 10 atau 20 tahun.

Meskipun begitu, satu-satunya kejahatan yang saat ini meningkat adalah kejahatan dunia maya. Pemerintah Singapura sangat bertanggung jawab dengan keamanan negaranya. Wajar saja jika masyarakatnya lebih percaya mereka, karena menghargai keamanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Belanda

Bendera nasional Belanda (AFP)
Bendera nasional Belanda (AFP)

 

Salah satu negara di benua Eropa ini justru menutup semua penjara karena tak ada tindakan kriminalitas hingga saat ini. Terakhir kali Belanda mengalami aksi kriminalitas saat 2013. Tapi tahun ini Belanda tak memiliki kasus kriminalitas. 

Mengapa Belanda bisa kekurangan tahanan? Karena beberapa sistem hukumannya diganti, seperti mengganti penjara narkotika menjadi rehabilitasi narkotika. Lalu mengembangkan teknologi pemantauan. Teknologi ini sudah diperkenalkan sejak 2008. Teknologi pemantauan ini yang akan dipasang ke pasien rehabilitasi agar mau berbaur dan bekerja dengan warga lain.

3. Denmark

Denmark menjadi negara aman bagi warga yang menetap di sana. Tingkat pembunuhan di negara itu adalah yang terendah ke-5 dari seluruh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Bahkan tidak ada kejahatan di jalanan, membuat pejalan kaki aman melakukan aktivitas.

Kejahatan jalanan hampir tidak pernah terdengar. Meskipun aman, ada kabar bahwa Denmark menjadi target utama al-Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang meminta pengikut untuk menyerang negara itu. Namun hingga saat ini tidak ada serangan teror yang terjadi. Hal itu berkat unit intelijen dan unit anti-ekstremisme Denmark yang berhasil menjaga negara dari ancaman teror.

4. Swiss

Street Parade Swiss
Pemandangan udara dari ratusan ribu peserta peserta menari di jalanan pada festival musik dansa tahunan, Street Parade ke-27, di pusat kota Zurich, Swiss, 11 Juli 2018. Tema Street Parade tahun ini adalah Budaya Toleransi. (Ennio Leanza/Keystone via AP)

 

Negara ini memiliki salah satu tingkat kepemilikan senjata api tertinggi di dunia. Namun kejahatan di Swiss sangat rendah. Pada 2014, hanya ada 41 pembunuhan dalam populasi masyarakat 8 juta. Kurangnya kejahatan di negara ini mungkin berkaitan dengan seberapa kaya negara itu.

Swiss memiliki PDB per kapita tertinggi ke-12 dari negara di dunia. Kekayaan negara ini muncul sejak Perang Dunia II, bank nasional negara mendapat untung besar dari penanganan kasus emas Nazi yang dicuri. Selama bertahun-tahun sejak itu, industri perbankan rahasia negara dituduh menyembunyikan uang tunai dari semua warga Swiss.

5. Luksemburg

Negara ini dikenal sangat aman dan jauh dari kriminalitas. Satu-satunya kejahatan yakni perampokan bersenjata di tahun 2015, dan kasus tersebut sudah leyap.

Faktor yang membuat tingkat kriminalitas rendah karena Luksemburg memiliki standar hidup yang tinggi dan kemiskinan yang rendah. Dilaporkan, negara ini PDB per kapita tertinggi ke-6.

Reporter:

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya