Doa saat Menerima Musibah yang Harus Dibaca agar Tidak Putus Asa

Doa saat menerima musibah dan sikap yang harus dipunyai muslim.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 14 Feb 2019, 12:15 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 12:15 WIB
[Bintang] Ibadah
Ilustrasi Berdoa (Sumber Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Tanpa disadari, dalam menjalani hidup ini tak terlepas dari yang namanya musibah. Musibah yang dialami setiap orangn berbeda-beda. Baik itu musibah besar ataupun besar. Itu semua kembali bagaimana manusia menyikapi datangnya musibah tersebut. 

Musibah atau anugerah selalu hadir dalam kehidupan manusia. Umumnya, musibah diidentikkan dengan hal-hal buruk yang terkadang merugikan, sementara anugerah adalah hal-hal baik yang menguntungkan.

Namun, predikat baik-buruk atau untung-rugi tak terletak pada jenis peristiwa atau sesuatu yang Anda terima, melainkan bentuk sikap Anda saat merespon peristiwa atau sesuatu tersebut.

Bisa dikatakan, musibah terkadang menjadi anugerah bagi orang tertentu, namun tidak bagi orang lain. Begitu juga dengan anugerah, justru malah menjelma sebagai musibah bagi sekelompok orang tapi tidak bagi orang lainnya.

Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk tetap bersabar saat menghadapi musibah dan tidak berputus asa.

Berikut Liputan6.com, Kamis (14/2/2019) rangkum dari beberapa sumber terkait hal tentang doa saat menerima musibah yang ternyata dianjurkan oleh Rasulullah.

Doa saat ditimpa musibah

Berikut doa yang bisa Anda lantunkan saat menerima musibah, sesuai dengan apa yang Rasulullah ajarkan.

Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun. Allaahummaajirni fii mushiibatii wakhluf lii khairam minhaa."

Artinya:

" Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya lah kami akan kembali. Ya Allah, berikanlah aku pahala dalam musibah ini, gantilah musibahku ini dengan sesuatu yang lebih baik dari padanya."

Di dalam hadits Shahih Muslim, disebutkan bahwa barangsiapa yang membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberikan pahala dalam musibahnya dan memberikan ganti yang lebih baik daripadanya.

Cara memandang musibah

Walaupun musibah berwujud dalam satu bentuk, bisa dimaknai dalam berbagai sudut pandang. Musibah dapat diartikan sebagai adzab atau peringatan atau sebagai ujian atau cobaan.

Cara memahami musibah dari perspektif pertama ini lebih utama karena dapat menimbulkan intropeksi (muhasabah) yang mendorong manusia untuk mengoreksi kekurangan-kekurangannya, dan berusaha untuk memperbaiki diri.

Nah, doa di atas ini memberi pesan tentang hakikat kepemilikan yang seluruhnya dikembalikan kepada Allah SWT sebagai pemilik sejati. Juga tentang ajaran bahwa segenap musibah tak ada yang sia-sia, bahkan bisa berpahala, bila Anda, penerima musibah mampu menyikapinya dengan tepat.

Doa tersebut juga mengandung sebuah keoptimisan, yang ditandai dengan harapan kepada Tuhan atas karunia pengganti yang lebih baik.

Jika ditimpa musibah lakukan ini

Musibah yang menimpa seseorang perlu disikapi dengan sabar. Islam mengajarkan bagaimana seseorang harus menghadapi musibah yang menimpanya.

Hal ini seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya ketika ditimpa kesulitan adalah melaksanakan shalat. Demikian pula seluruh Nabiyullah dan para sahabat, jika mengalami kesulitan, mereka akan segera sibuk dengan shalat.

“Dan suruhlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak meminta rezeki darimu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Thaha : 132

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya