Meriahkan April Mop, Warganet Bagi Pengalaman Jadi Korban Keusilan

Di Indonesia sendiri, April Mop sudah menjadi budaya yang diterima sebagian masyarakat hanya untuk hiburan semata.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 01 Apr 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 12:00 WIB
Momen April Mop Ternyata Jadi Ajang Promosi Wisata
Ilustrasi April Mop

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 1 April selama ini memang identik dengan April Mop atau April Fools Day. April Mop menjadi hari di mana kita dianggap boleh berbohong atau memberikan lelucon kepada orang lain tanpa dianggap salah.

Di Indonesia sendiri, April Mop sudah menjadi budaya yang diterima sebagian masyarakat hanya untuk hiburan semata. Namun, jangan coba-coba melakukan lelucon berlebihan kepada orang-orang di sekitarmu, karena dikhawatirkan orang tersebut tidak bisa menerima dan berujung marah. 

Peringatan April Mop ternyata dimeriahkan segelintir pengguna jejaring sosial Twitter. Pantauan Citizen6-Liputan6.com, Senin (1/4/2019), sejumlah warganet ramai-ramai berbagi pengalaman mereka yang telah menjadi korban April Mop.  

Namun, ada pula warganet yang menyarankan melakukan hal konyol saat momen April Mop. Nah, penasaran seperti apa twit warganet mengenai April Mop? Berikut rangkumannya.

Saking banyaknya twit yang membanjiri lini masa, perbincangan April Mop pun menjadi topik yang paling ramai dibahas warganet. Tagar #AprilMop bahkan berada di jajaran teratas trending topic Twitter kawasan Indonesia.

April Mop Tak Miliki Latar Sejarah

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Namun, belum ada fakta autentik yang membuktikan bahwa April Mop benar-benar memilliki latar sejarah yang bisa dipertanggung jawabkan. April Mop melahirkan banyak hiburan turunan seperti video-video prank yang ujungnya melakukan lelucon, mengerjai orang hingga sebuah eksperimen sosial lain.

Meski menjadi hiburan, tapi keusilan April Mop melalui prank terkadang merugikan orang lain. Bahkan perusahaan teknologi seperti Microsoft melarang karyawannya untuk membuat prank April Mop.

Mereka memiliki alasan tidak mengikuti perayaan tersebut karena tidak semua orang menyukai lelucon dan menurut memo yang bocor, disebutkan tidak semuanya berdampak baik. Microsoft bahkan menjauh dari prank eksternal yang dapat melibatkan konsumen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya