Microsoft Larang Karyawan Meriahkan Prank April Mop

Chief Marketing Microsoft, Chris Capossela, mengimbau para karyawan untuk tidak ikut-ikutan membuat prank di hadapan publik.

oleh Andina Librianty diperbarui 31 Mar 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2019, 16:00 WIB
Ilustrasi Microsoft
Ilustrasi Microsoft (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah perusahaan teknologi diprediksi akan turut membuat prank atau lelucon untuk memeriahkan 1 April atau yang dikenal sebagai April Mop.

Namun, Microsoft dipastikan tidak akan mengikuti April Mop pada tahun ini.

Dilansir Softpedia, Minggu (31/3/2019), Chief Marketing Microsoft, Chris Capossela, mengimbau para karyawan untuk tidak ikut-ikutan membuat prank di hadapan publik.

Alasannya sederhana, tidak semua orang menyukai lelucon dan menurut memo yang bocor, disebutkan tidak semuanya berdampak baik.

"Terkadang hasilnya menyenangkan, dan terkadang tidak. Bagaimanapun, data yang kita miliki menunjukkan bahwa aksi ini memiliki dampak positif terbatas, dan sangat bisa menghasilkan siklus berita yang tidak diinginkan," ungkap Capossela di dalam memo internal yang diperoleh The Verge.

Capossela selanjutnya meminta para karyawan untuk meneruskan pengumuman tersebut kepada tim, dan mitra-mitra internal.

Ia ingin Microsoft menjauh dari prank eksternal yang dapat melibatkan konsumen.

"Mengingat tantangan yang dihadapi industri teknologi saat ini, saya meminta semua tim di Microsoft untuk tidak melakukan aksi April Mop yang berkaitan dengan publik. Saya menghargai orang-orang yang mungkin mencurahkan waktu dan sumber daya untuk kegiatan-kegiatan tersebut, tapi saya yakin kita lebih banyak mendapatkan kerugian daripada keuntungan dengan mencoba menjadi lucu pada satu hari ini," tulisnya.

Langkah Microsoft ini disebut tidak terduga. Perusahaan-perusahaan teknologi lain kerap melakukan prank April Mop pada tahun-tahun sebelumnya, dan Google adalah salah satunya.

Kendati demikian, sangat mungkin ada yang mengikuti langkah Microsoft, termasuk Google, mengingat perusahaan pernah mendapatkan pengalaman tak mengenakkan saat membuat prank Gmail Mic Drop pada 2016.

Microsoft Pamer Layanan Streaming Gim Project xCloud

Ilustrasi Microsoft
Ilustrasi Microsoft (Liputan6.com/Sangaji)

Terlepas dari persoalan April Mop, Microsoft terus mengembangkan bisnisnya di segala lini, termasuk gaming.

Layanan streaming gim memang belum sebesar video dan musik, tapi bukan berarti bisnis ini tak menguntungkan. Microsoft pun berusaha mendapatkan peluang besar dalam bisnis layanan streaming gim.

Dilansir GSM Arena, Microsoft akan membuka jalan bagi para gamer untuk mengakses Xbox library dengan Project xCloud.

Dalam episode terbaru Inside Xbox di YouTube, CVP Microsoft of Gaming Cloud, Kareem Choudhry, memperlihatkan versi Project xCloud yang sedang dikerjakan pada perangkat Galaxy S9.

Smartphone tersebut tampak terhubung ke sebuah controller Xbox, dan menjalankan gim Forza Horizon 4. Choudhry meyakini Project xCloud akan menjadi bagian penting di masa depan.

"Kami yakin dengan masa depan, di mana kalian akan dapat mengakses konten dengan mulus di ponsel, tablet, atau perangkat lain yang terhubung. Bayangkan kalian baru saja memulai kampanye single-player sebelum ke luar kota, dan ingin terus bermain," ungkapnya.

Menurut Choudhry, Project xCloud tidak akan menjadi pengganti konsol tradisional. Sebaliknya, semua produk Xbox akan membantu gamer untuk menikmati konten dari mana saja, selama ada jaringan internet yang cukup kuat.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya