Studi: Udara dalam Rumah Lebih Kotor Dibanding Luar Ruangan

Udara di dalam rumah, tempat kerja atau bahkan tempat gym bisa jauh lebih berbahaya daripada udara di luar.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 08 Nov 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 08:30 WIB
5 Kebiasaan agar Sofa di Rumah Panjang Usia
Ilustrasi sofa. (dok. Dekoruma/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika kamu mendengar tentang polusi udara, pasti hal yang pertama kamu pikirkan adalah asap pabrik dan knalpot kendaraan. Namun seburuk polusi udara luar, udara dalam ruangan ternyata lebih kotor dan berbahaya.

Udara di dalam rumah, tempat kerja atau bahkan tempat gym bisa jauh lebih berbahaya daripada udara di luar. Melansir Bright Side, Jumat (8/11/2019), menurut penelitian, udara dalam ruangan bisa jauh lebih tercemar daripada udara di luar.

Diperkirakan sebagian besar orang menghabiskan 90% hidup mereka di dalam ruangan, baik itu rumah, sekolah, pekerjaan atau di mana yang merupakan lingkungan tertutup pribadi atau publik.

 

Buruknya Udara dalam Ruangan

Udara di dalam rumahmu biasanya merupakan campuran polutan luar, seperti yang berasal dari kendaraan atau pabrik. Dan bagian kedua adalah kontaminan dalam ruangan, seperti sumber pembakaran dan emisi dari bahan bangunan, perabotan dan peralatan elektronik.

Kelembaban, produk pembersih, dan bahan kimia juga sangat berbahaya dan dapat mencemari udara di ruang hidupmu. Alasan lain mengapa udara dalam rumah tidak sehat ada penghuninya, seperti perokok atau hewan peliharaan.

Ini hanya menunjukkan bahwa banyak orang berisiko menghirup udara kotor dan tercemar setiap hari. Selain itu, kualitas udara yang buruk bahkan lebih berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua atau orang yang mengidap penyakit pernapasan atau kardiovaskular.

 

Menurunkan Produktivitas

Penelitian ini menunjukkan bahwa udara dalam ruangan yang tercemar bisa memengaruhi anak- anak lebih banyak daripada udara luar. Sistem pernapasan adalah target utama untuk polutan udara dan bisa menyebabkan masalah kesehatan untuk anak-anak.

Kelompok kedua orang yang memiliki risiko tertinggi masalah kesehatan akibat polusi udara adalah orang lanjut usia. Sebuah studi oleh European Lung Foundation, menemukan bahwa polusi udara dalam ruangan di panti jompo memiliki efek besar pada sistem pernapasan para lansia dan kualitas hidup mereka.

Studi ini mengklaim bahwa penurunan Indeks Kualitas Udara bisa menurunkan produktivitasmu sebesar 5%.

Cara Meningkatkan Kualitas Udara

Para ahli menyarankan untuk memasang sensor lingkungan. Alat tersebut nantinya bisa melacak kualitas udara yang kita hirup, memberi kita informasi penting tentang hal-hal yang kita hirup dan membantu kita mencari tahu kapan harus melawannya.

Namun, kamu bisa melakukan hal-hal lain untuk meningkatkan kualitas udara di rumahmu, tempat kerja dan sekolah. Berikut cara mudah untuk memerangi udara yang tercemar di dalam ruangan.

1. Ventilasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Sistem HVAC (pemanas, ventilasi dan pengkondisian) yang dipasang dengan benar bisa membantu mencegah penumpukan polutan.

Juga, pastikan kamu memiliki ventilasi tepat di sebelah peralatan mudah terbakarmu dan selalu jaga kebersihannya.

2. Pengering pakaianmu harus melampiaskan langsung ke luar.

3. Kamu tidak boleh menyimpan segala jenis bahan kimia, pestisida, pembersih atau bensin di tempat tinggalmu.

4. Batasi merokok, penggunaan lilin dan pemanggang dalam ruangan.

5. Biarkan jendelamu tetap terbuka saat kamu membersihkan produk kimia, pembersih, pelarut dan lainnya.

6. Filter partikel yang baik atau pembersih udara juga sangat penting untuk menjaga kotoran dari udaramu.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya