Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 diklaim lebih mematikan pada kelompok usia 50 tahun ke atas. Namun faktanya di lapangan, kelompok usia muda, bahkan anak-anak pun tak luput dari virus ini.
Baca Juga
Advertisement
Malahan, kematian anak akibat virus Corona di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN. Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan.
Satu hal yang patut diperhatian, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kelompok usia anak tertentu lebih rentan terhadap virus Corona ketimbang kelompok usia lainnya.
Menurut laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, kelompok anak dengan usia antara 12-17 tahun lebih mungkin terkena Covid daripada kelompok anak dengan usia yang lebih muda.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penelitiannya
Sejak Maret 2020, lebih dari 277 ribu kasus Covid yang dikonfirmasi telah dilaporkan pada anak usia sekolah (5-17 tahun). Dan ketika CDC mengumpulkan data dari Mei hingga September, mereka menemukan bahwa jumlah rata-rata anak usia 12-17 tahun yang terinfeksi Covid tiap minggu, angkanya dua kali lipat ketimbang anak-anak usia 5-11 tahun.
Menurut para peneliti, data tersebut menunjukkan bahwa orang muda mungkin memainkan peran yang semakin penting dalam penularan di sebuah komunitas.
Â
Advertisement
Penelitian lainnya
Meski penelitian lain sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak lebih kecil kemungkinannya terinfeksi Covid, laporan CDC menunjukkan bahwa usia seorang anak juga penting.
Hal ini didukung oleh studi JAMA Pediatrics pada 25 September, di mana para peneliti meninjau beberapa studi di seluruh dunia dan menyimpulkan bahwa anak-anak yang lebih kecil kemungkinan terinfeksi Covid setengah dari orang dewasa. Mereka juga menemukan bahwa anak-anak berusia di atas 14 tahun sama mungkinnya dengan orang dewasa untuk tertular Covid.
"Saya pikir kita perlu mempertimbangkan kelompok remaja yang lebih tua, yang berusia di atas 15 tahun, sebagai orang dewasa, karena mereka memiliki pola sosial yang serupa," ujar Muge Cevik, MD, akademis klinis penyakit menular di Universitas St. Andrews, mengatakan kepada The New York Times.
"Juga, mereka berpotensi memiliki kelompok pertemanan yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan orang dewasa."
Â
Sekolah online menurunkan risiko anak tertular Covid
Sebuah penelitian di China yang diterbitkan dalam Science pada bulan Mei mencapai kesimpulan bahwa anak-anak hanya sepertiga saja yang rentan terhadap Covid. Namun, itu terjadi pada situasi sekolah online dan tidak melakukan tatap muka.
Para peneliti untuk penelitian itu menemukan bahwa ketika sekolah dibuka, anak-anak sebenarnya memiliki kontak pertemanan tiga kali lebih banyak ketimbang orang dewasa. Ini berarti, anak-anak tiga kali lebih berpeluang untuk terinfeksi Covid.
Pada dasarnya, ini meratakan risiko antara anak-anak dan orang dewasa.
Advertisement