9 Kutipan RA Kartini yang Memotivasi Para Perempuan Indonesia

Berikut beberapa kutipan dari RA Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di Tanah Air.

oleh Camelia diperbarui 21 Apr 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Hari Kartini
Ilustrasi Hari Kartini. Education vector created by freepik - www.freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya di Indonesia, tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Raden Adjeng Kartini merupakan salah satu tokoh perempuan Indonesia yang mampu membuat perubahan khususnya dalam memperjuangkan kebebasan dan menaikan martabat wanita Indonesia.

Tentu saja perjuangan RA Kartini patut dihargai banyak perempuan Indonesia. Semasa hidupnya, RA Kartini juga kerap menuliskan kutipan-kutipan yang menginspirasi banyak orang.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kutipan dari RA Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di Tanah Air.

  • Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.
  • Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.
  • Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri.
  • Tiada barang mustahil di dunia ini! Dan sesuatu barang yang hari ini kita teriak-teriakkan mustahil sama sekali, besok merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal!

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kutipan RA Kartini

20160421-Kartini
Raden Ajeng Kartini.
  • Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu–satunya hal yang benar–benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
  • Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam.
  • Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.
  • Tahukah engkau semboyanku? 'Aku mau!' Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tiada dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung.
  • Tapi bukankah kegelapan ini justru akan membuat cahaya itu tampak lebih terang? Maksud Tuhan terhadap kita adalah baik. Hidup ini diberikan kepada kita sebagai rahmat dan tidak sebagai beban; kita manusia sendiri umumnya membuatnya jadi kesengsaraan dan penderitaan.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya