Agar Terhindar dari Penipuan, Ini 9 Cara Mengecek Link Scam atau Bukan

Anda pernah mendapat tautan mencurigakan? Jangan langsung diklik! Bisa jadi, link yang dikirim berisi scam atau penipuan.

oleh Azizah Savira diperbarui 21 Sep 2022, 16:03 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 16:03 WIB
Ilustrasi Situs Web, Internet, Website. Kredit: FirmBee via Pixabay
Ilustrasi Situs Web, Internet, Website. Kredit: FirmBee via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Anda pernah mendapat tautan mencurigakan? Jangan langsung diklik! Bisa jadi, link yang dikirim berisi scam atau penipuan. Kalau sudah begini, bisa membahayakan identitas dan data yang ada di ponsel.

Internet bisa memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai hal. Namun, internet juga bisa menjadi tempat yang berbahaya jika pengguna tidak berhati-hati, terlebih saat mengakses situs web karena tujuan pembuatnya macam-macam, mulai dari penipuan, mencuri uang seperti situs bank palsu, mencuri informasi pribadi, dan lain-lain.

1. Perhatikan Alamat Detail URL

Saat diberi tautan, pastikan melihat secara detail alamat URL-nya. Langkah ini sangat mudah jika tautan yang diberikan dalam bentuk link lengkap. 

Pastikan URL punya huruf ‘s’ di bagian awalnya, seperti ‘https:’ bukan ‘http:’. Huruf 's' ini merupakan singkatan dari secure yang mampu memberikan proteksi enkripsi, sehingga data gak mudah dicuri orang lain. 

Perhatikan pula nama domain yang digunakan. Beberapa laman phising dan scam mengatasnamakan perusahaan terkenal yang diplesetkan. Selain itu, perhatikan pula ekstensi yang digunakan. Jika memakai .blogspot.com atau .wordpress.com, dan sejenisnya, bisa jadi itu penipuan. 

2. Lihat tanda gembok

Saat mengunjungi sebuah website, pengguna perlu melihat status keamanan dari situs tersebut. Sebagian besar browser akan menampilkan ikon gembok terkunci di sebelah kiri alamat url website.

Bila gembok tersebut diklik, pengguna akan melihat keterangan "secure connection," "connection is secure," atau keterangan lain yang menyatakan bahwa situs tersebut aman. Selain itu, gembok tersebut juga menyediakan informasi tambahan lainnya, mulai dari cookies yang digunakan, detail sertifikat, hingga pengaturan situs.

3. Baca sebelum berinteraksi

10 Aplikasi Hacking untuk Menjebol Password Windows dan Website
Kini hampir semua akun yang ada di internet pasti dilengkapi dengan password, demi menjaga keamanan dan privasi dari pengguna.

Jika berencana untuk membeli sesuatu dari secara online, pastikan untuk membaca detailnya dengan benar sebelum melakukan pembelian. Penggunaan bahasa yang buruk dalam situs web adalah salah satu tanda penipuan, seperti halaman "Hubungi Kami" yang kosong.

Pengguna juga bisa mencari nama perusahaan terkait secara manual. Jika ada situs web otentik, situs web itu akan muncul di bagian atas pencarian dan biasanya situs atau perusahaan penipuan tidak akan memiliki banyak jejak digital.

4. Percayakan pada perangkat lunak pilihan

Gunakan peramban terbaru yang tepercaya, seperti Chrome, Firefox, atau Safari. Peramban-peramban ini memiliki fitur bawaan yang memberi tahu pengguna saat akan mengunjungi situs web berperingkat pengguna buruk atau telah dilaporkan sebagai situs scam sebelumnya.

Selain itu, sebagian besar perangkat lunak antivirus utama juga memiliki ekstensi browser yang tersedia dan menampilkan skor kepercayaan di sebelah tautan web, untuk memberi tahu pengguna seberapa aman situs web itu.

5. Cek kontak dan sosial media

Ilustrasi jaringan internet
Ilustrasi jaringan internet. Kredit: Pete Linforth via Pixabay

Lembaga terpercaya umumnya menyediakan lebih dari dua akses pelanggan untuk mendapatkan bantuan. Misalnya, media sosial dan layanan call center serta customer service. Kamu bisa menemukan informasi detailnya pada laman resmi instansi atau perusahaan.

Gulir ke bagian bawah atau temukan halaman khusus pada tautan yang memuat informasi kontak. Cek pula media sosial yang tertera, apakah aktif atau hanya nama buatan. Seperti di Instagram, kamu bahkan bisa melihat riwayat nama dan reputasi akun perusahaan maupun seseorang. 

Jika perlu, lakukan penelusuran pekerja perusahaan terkait. Seperti mencari tahu, apakah ada yang namanya Bapak X di bagian Y.

6. Perhatikan kalimat yang digunakan

Tips lain untuk mengenali apakah suatu website kredibel atau tidak ialah dengan melihat susunan kalimat yang digunakan di dalam situs tersebut. Situs scam biasanya menggunakan kalimat yang buruk, entah tata bahasanya yang salah, frasa yang aneh, hingga ada kata-kata yang hilang. Ini bisa jadi pertanda bahwa situs tersebut tidak terpercaya.

7. Gunakan Laporan Transparansi Google

Selain beberapa tips di atas, cara untuk mengenali website kredibel atau tidak juga bisa dilakukan dengan menggunakan layanan Google Safe Browsing di situs Google Transparency Report.

Di situ tersebut, Google menyediakan hasil identifikasi terkait status keamanan terkini dari situs yang ada di seluruh dunia. Untuk mengetahui situs web aman atau tidak, pengguna tinggal mengeceknya di situs Google Transparency Report ini.  

8. Banjir iklan

FOTO: Pembatasan Waktu Bermain Game Online di China
Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Para ahli di China mengatakan larangan bermain game online dibuat untuk melindungi kesehatan fisik dan mental anak-anak. (GREG BAKER/AFP)

Perhatikan iklan yang termuat dalam laman. Walau simpel, tapi langkah ini bisa jadi salah satu cara cek link scam. Sebab, website terpercaya umumnya menampilkan iklan yang memuat konten jelas, bukan sekadar tautan yang mengarahkan ke laman gak jelas.

Beberapa laman mencurigakan juga memuat iklan-iklan gak lazim, seperti judi online dan memuat gambar tak senonoh. Kamu jelas perlu berwaspada ketika menemukan situs seperti ini.

9. Pindai virus

Cara cek link scam selanjutnya dengan memindai kemungkinan virus. Jika kamu menyematkan fitur antivirus di gawaimu, secara otomatis itu akan menghalangimu masuk ke sebuah website dari tautan ngawur. 

Selain itu, kamu bisa memanfaatkan situs tertentu yang menyediakan layanan untuk mengecek apakah tautan mengandung virus, phising, malware, atau lainnya. Situs yang bisa dipakai yaitu VirusTotal, PhishTank, EmailVeritas, dan masih banyak lainnya.

Infografis Konsumsi Media
Musim Semi Internet (liputan6.com/deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya