Waspadai Meningkatnya Penyakit Ginjal, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Gagal ginjal terjadi ketika sel atau jaringan ginjal Anda rusak, sehingga kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah Anda secara memadai.

oleh Azizah Savira diperbarui 13 Okt 2022, 13:38 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi Gagal Ginjal
Ilustrasi Gagal Ginjal (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus gagal ginjal akut misterius pada anak sedang diteliti RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Upaya ini menyusul adanya 131 anak mengalami gagal ginjal akut misterius sepanjang tahun 2022 (data per 10 Oktober 2022).

Penelitian mengenai kasus gagal ginjal akut misterius pada anak oleh RSCM sebenarnya sudah keluar hasilnya. Walau begitu, masih harus menunggu hasil kesimpulan matang sebelum dipublikasikan ke publik.

Budi Gunadi mengatakan bahwa saat ini gagal ginjal anak sedang diteliti dokter-dokter RSCM dan sudah ada hasilnya, tapi harus menunggu kesimpulan sebelum kita rilis ke publik nanti. Dan rencananya, pekan ini hasil terkait gagal ginjal akut yang dialami anak-anak dari 14 provinsi di Indonesia itu akan dirilis.

Pada konferensi pers, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah Yanuarso memperkirakan, puncak kasus gangguan ginjal akut ini sudah terjadi pada September 2022, sementara Oktober ini terjadi penurunan. Awalnya, Budi Gunadi mengira kasus gangguan ginjal akut berkaitan dengan COVID-19 tapi ternyata tidak.

Ginjal adalah sepasang organ yang terletak di punggung bawah dan berada di setiap sisi tulang belakang. Organ ini berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan racun dari tubuh. Ginjal akan mengirim racun ke kandung kemih, kemudian tubuh akan mengeluarkan racun ketika proses buang air kecil.

Gagal ginjal terjadi ketika sel atau jaringan ginjal Anda rusak, sehingga kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah Anda secara memadai.

Kebanyakan orang mengira bahwa gagal ginjal hanya bisa dialami orang yang lebih tua ataupun usia lanjut. Tidak mudah untuk menegakkan diagnosis kegagalan fungsi ginjal di usia muda, karena gejalanya terkadang kurang spesifik.

Berikut ini penyebab, gejala, dan cara menghindari penyakit ginjal dilansir Klikdokter, Kamis (13/10/2022), yang terjadi pada usia muda, seperti:

1. Polycystic Kidney Disease (PKD)

PKD adalah gangguan genetik yang ditandai dengan pembentukan kista di dalam ginjal. Hal ini menyebabkan ginjal membesar dan kehilangan fungsinya secara berkala.

Kista tersebut adalah tumor jinak yang berisi cairan. Ukurannya beragam dan dapat berkembang menjadi sangat besar. Kista di ginjal ini juga dapat sewaktu-waktu berkembang ke organ hati.

2. Goodpasture Syndrome

Gagal ginjal
Gagal ginjal/unsplash

Goodpasture syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan difus pada organ paru-paru. Ketika hal tersebut berkembang menjadi peradangan di saluran glomerulus ginjal.

Penyakit ini merupakan penyakit autoimun (kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri) yang bisa terjadi pada seseorang yang memiliki faktor genetik.

Penyakit ini juga bisa dicetuskan oleh faktor lingkungan, seperti merokok, infeksi, paparan pada solven atau hidrokarbon serta debu logam, dan sebagainya.

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi yang tidak diobati secara tepat dapat menyebabkan gangguan ginjal. Kondisi ini dapat terjadi karena ginjal bekerja menjadi lebih berat ketika tekanan darah Anda tinggi.

4. Diabetes

Diabetes atau penyakit gula adalah salah satu penyakit metabolik yang umum terjadi pada masyarakat, bahkan dapat dialami oleh usia muda. Biasanya, diabetes yang terjadi pada usia muda adalah diabetes tipe 1. Kondisi diabetes tipe 1 dipengaruhi oleh faktor genetik.

Apabila diabaikan, penyakit ini dapat memberikan efek pada ginjal dan lama-kelamaan bisa membuat kerja organ tersebut semakin berat.

5. Kegagalan Fungsi Hati (Sirosis)

Gagal ginjal (iStockphoto)
Gagal ginjal (iStockphoto)

Sirosis adalah kondisi jaringan parut parah dan terjadi pada organ hati. Kondisi ini juga dapat ditandai dengan penurunan fungsi hati dan biasanya akan terlihat pada tahap penyakit hati kronis.

Jaringan parut paling sering disebabkan oleh paparan racun seperti alkohol atau infeksi virus jangka panjang.

Hati atau liver terletak di sisi kanan atas perut di bawah tulang rusuk. Organ hati memiliki banyak fungsi penting, seperti memproduksi empedu untuk menyerap lemak makanan, menyimpan gula, dan memurnikan darah dengan cara membuang racun seperti alkohol serta bakteri.

Jika fungsi hati terganggu, maka secara tidak langsung akan memperberat kerja ginjal, dan pada akhirnya akan menurunkan fungsi ginjal.

Gejala

Tanda dan gejala dari gagal ginjal dapat bertambah dalam hal intensitas seiring dengan berjalannya waktu. Beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Gangguan tidur
  • Perubahan frekuensi berkemih
  • Penurunan konsentrasi
  • Kram pada otot
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
  • Gatal yang menetap
  • Sesak napas

Tanda dan gejala pada gagal ginjal kronik tidak spesifik, dan dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.

Karena ginjal merupakan organ yang mudah beradaptasi dan dapat berkompensasi bila terjadi kehilangan fungsi, tanda dan gejala umumnya tidak tampak hingga penyakit mencapai tahap yang lebih lanjut.

Pola Hidup

Seberapa Cepat Gagal Ginjal Bisa Menyerang Anda?
Seberapa Cepat Gagal Ginjal Bisa Menyerang Anda?

Lakukanlah gaya hidup berikut ini agar dapat menjaga kesehatan ginjalmu

1. Aktif berolahraga

Berolahraga secara rutin dapat membantu menurunkan risiko kamu terkena penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal. Selain itu, berolahraga secara teratur juga dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung yang penting untuk mencegah kerusakan ginjal.

2. Kontrol gula darah

Salah satu komplikasi dari diabetes adalah kerusakan pada ginjal. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa di dalam darah, maka ginjal akan berusaha keras untuk menyaring darahmu.

Kerja ginjal yang terlalu "berat" tersebut akan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Jadi, mengontrol kadar gula darah tetap stabil dapat menurunkan risiko kerusakan pada ginjal kamu. Kurangin meminum atau memakan minuman dan makanan yang manis atau mempunyai kadar gula tinggi.

3. Jaga pola makan

Berat badan yang berlebih atau obesitas dapat membuat seseorang berisiko mengalami berbagai penyakit, mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit pada ginjal. Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang rendah garam serta mengurangi daging olahan, makanan instan, dan makanan kaleng dapat menurunkan risiko kerusakan ginjal.

Perbanyak juga konsumsi buah dan sayur untuk kesehatan ginjalmu. Selain itu, hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.

4. Minum air putih yang cukup

Kamu mungkin sudah bosan mendengar nasihat untuk minum air putih yang cukup 8 gelas setiap harinya. Faktanya, minum air putih yang cukup setiap harinya memang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, termasuk kesehatan ginjal.

Usahakan untuk minum air putih 1,5-2 liter setiap harinya. Jumlah air yang Anda konsumsi bergantung dari kondisi kesehatan dan pola hidup Anda.

5. Hindari sembarangan mengonsumsi obat

Penggunaan obat tertentu, terutama obat analgetik yang tidak tepat (tidak sesuai indikasi dan dosis), dapat berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal. Rutin mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen, misalnya untuk nyeri kepala atau nyeri sendi, juga bisa berisiko untuk kesehatan ginjalmu.

Namun, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi obat antinyeri sama sekali. Kamu boleh menggunakan obat antinyeri asalkan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya