Liputan6.com, Jakarta - Sebagai masyarakat Indonesia pasti sudah familiar atau tak asing dengan metode pengobatan kerokan yang ada sejak dulu sampai sekarang.
Kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional dengan metode menggosok sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak terapi dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok.
Metode tersebut dikenal untuk mengatasi masuk angin. Masyarakat percaya, semakin merah atau keungunan pada hasil kerokan, maka itu pertanda semakin banyak angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Advertisement
Meski dunia medis sudah canggih, tetapi kebiasaan kerokan ternyata masih dinikmati dari berbagai golongan dan strata sosial.
Namun apakah kerokan efektif dalam mengatasi masuk angin dari segi medis?
Mengutip Medical News Today, Selasa (25/10/2022), kerokan ini mirip seperti teknik pengobatan tradisional di China, gua sha.
Gua sha adalah teknik pengobatan menggunakan alat untuk memberikan tekanan dan mengikis kulit untuk menghilangkan rasa sakit dan ketegangan.
Teknik ini menyebabkan memar ringan, yang sering muncul sebagai bintik-bintik ungu atau merah sama halnya seperti kerokan.
Menurut pengobatan tradisional China, qi atau chi adalah energi yang mengalir melalui tubuh. Banyak orang percaya bahwa qi seseorang harus seimbang dan mengalir bebas untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Orang juga percaya bahwa qi dapat tersumbat, menyebabkan rasa sakit atau ketegangan pada otot dan persendian. Gua sha bertujuan untuk memindahkan energi yang tersumbat ini untuk meredakan nyeri atau kekakuan.
Pengobatan tradisional Asia Timur juga memandang stasis atau stagnasi darah sebagai penyebab rasa sakit. Tujuan lain dari gua sha adalah untuk memindahkan darah yang terkumpul atau stagnasi untuk meredakan gejala.
Beberapa fisioterapis menggunakan versi teknik yang dikenal sebagai Instrument Assisted Soft Tissue Mobilization (IASTM). Menggunakan alat alih-alih sebagai tangan selama pemijatan fisioterapis untuk memberikan lebih banyak tekanan.
Fakta Kerokan
Sebetulnya dalam istilah medis tidak mengenal penyakit masuk angin. Gejala tidak enak badan atau perut mual itu merupakan kondisi yang disebabkan oleh sistem imun yang menurun.
Kemerahan atau keunguan setelah kerokan bukanlah pretanda masuk angin.Â
Warna itu disebabkan oleh pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit yang disebut kapiler pecah. Hal ini lah yang menciptakan memar merah atau ungu.
Semakin kuat gosokan atau tekanan pada permukaan kulit , maka bekas memar merah yang muncul juga semakin terlihat jelas hingga berwarna keunguan.
Dapat disimpulkan bahwa, hasil kemerahan atau keunguan bukan pertanda masuk angin, melaikan akibat tekanan atau gosokan yang terlalu keras.
Memar ini biasanya membutuhkan waktu beberapa hari atau seminggu untuk sembuh dan bisa terasa lembut saat penyembuhan. Menerapkan kompres es dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit.
Advertisement
Hasil Penelitian
Sebelumnya, para peneliti telah melakukan penelitian kecil pada kelompok orang berikut ini untuk melihat apakah kerokan atau gua sha bekerja:
Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa, gua sha meningkatkan jangkauan gerakan dan mengurangi rasa sakit pada orang yang sering menggunakan komputer dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak memiliki perawatan.
Dalam sebuah studi pada 2017, atlet angkat besi yang menjalani gua sha merasa bahwa mengangkat beban membutuhkan lebih sedikit usaha setelah perawatan. Ini bisa menunjukkan bahwa pengobatan mempercepat pemulihan otot.
Orang dewasa yang lebih tua dengan nyeri punggung dirawat dengan gua sha atau hot pack. Kedua perawatan tersebut meredakan gejala dengan sama baiknya, tetapi efek gua sha bertahan lebih lama.
Setelah seminggu, mereka yang telah menerima perawatan gua sha melaporkan fleksibilitas yang lebih besar dan lebih sedikit sakit punggung daripada kelompok lain.
Â
Â
Tips Kerokan
Sejumlah gejala masuk angin seperti mual atau perut kembung sebetulnya bisa teratasi dengan bantuan minyak aromaterapi dengan pijatan di tubuh saja.
Namun bila hal tersebut dirasa kurang, berikut adalah tips yang dapat diterapkan saat kerokan:
- Kerok area tubuh yang disarankan saja, misalnya leher, bahu, punggung, atau di area lengan
- Gunakan minyak aromaterapi atau balsam yang bisa memberikan sensasi hangat dan nyaman di tubuh.
- Kerok tubuh secara lembut dan perlahan. Hindari menggunakan tekanan berlebihan yang bisa membuat kulit iritasi.
- Coba untuk menambahkan sedikit pijatan dengan jari-jari agar tubuh merasa lebih rileks.
Bila gejala masuk angin tidak kunjung mereda, atau bahkan ada gejala lain seperti demam tinggi, muntah dan lain sebagainya, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Â
Â
Advertisement