Makan Pedas Bisa Bikin Kamu Banjir Keringat, Apa Penyebabnya?

Apakah kamu pernah berpikir mengapa saat mengkonsumsi makanan pedas seseorang bisa mengeluarkan keringat?

oleh Haya Aulia diperbarui 04 Nov 2022, 14:45 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi makanan pedas. Image by englishlikeanative from Pixabay
Ilustrasi makanan pedas. Image by englishlikeanative from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Masakan pedas menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Bahkan, ada yang merasa masakan tersebut hambar jika tidak dimakan bersamaan dengan sambal.

Beragam makanan di Indonesia yang bisa kamu temui terkadang menyiapkan sambal meski terpisah. Contoh saja, saat kamu makan bakso di pinggir jalan, kamu akan menemukan wadah berisikan sambal di atas meja. Lalu kamu segera membuat racikan agar bakso terasa lebih nikmat.

Saat mulai menyantap makanan pedas, tubuh akan mengeluarkan reaksi. Salah satunya adalah keringat yang akan membanjiri area mukamu. Salah satu Youtuber terkenal Tanboy Kun sering kali membuat konten mukbang. Tak hanya itu, dalam konten tersebut ia pun berani makan makanan pedas yang bahkan orang lain belum tentu kuat memakannya.

Jika kamu perhatian, tak jarang dirinya mengusap mukanya saat dibanjiri oleh keringat ketika mengkonsumi makanan pedas itu. Lalu, mulai muncul pertanyaan mengapa saat mengkonsumsi makanan pedas seseorang bisa mengeluarkan keringat?

Dilansir melalui webmd, kebanyakan orang akan berkeringat saat makan makanan pedas seperti sambal dan lada. Sambal cabai dan lada mengandung capsaicin yang menimbulkan rasa pedas dan panas. Zat tersebut bisa memicu panas suhu tubuh.

Keringat yang mengucur saat menyantap makanan pedas merupakan upaya yang dilakukan tubuh untuk mendinginkan suhu tersebut. Selain cabai dan lada, ternyata cuka bisa menaikan suhu tubuh yang menyebabkan tubuh juga mengeluarkan keringat.

Makan Pedas Bikin Berkeringat

Ilustrasi keringat dan bau badan
Ilustrasi keringat dan bau badan. Photo by Hans Reniers on Unsplash

Dilansir dari inverse, capsaicin menimbulkan rasa pedas dan sensasi terbakar pada mulut ketika seseorang mengonsumsinya. Bukan berhenti makan, kebanyakan orang malah ketagihan dengan rasa pedas yang membuat dirinya sulit berhenti memakan makanannya.

Zat capsaicin pada cabai dan lada pada dasarnya telah menipu otak seseorang untuk berpikir makanan yang dikonsumsi dapat menyakitkan dan menimbulkan rasa panas.

Sesuatu makanan yang mengandung capsaicin akan terikat pada reseptor di lidah. Reseptor ini mampu mendeteksi hal-hal yang panas dan menyakitkan. Sinyal tersebut dikirim ke otak, setelah itu tubuh akan menangkap sinyal dan memberikan respons. Reaksi yang paling sering dikeluarkan adalah berkeringat. Meski begitu ada reaksi lainnya seperti bersin, batuk dan menangis ketika mengkonsumsi makanan pedas.

Apakah Zat Capsaicin Berbahaya?

Resep Sambal Kecap Pedas Sederhana
ilustrasi Resep Sambal Kecap Pedas Sederhana/Photo by Baehaki Hariri on Unsplash

Reaksi yang ditimbul dari capsaicin memaksa tubuh untuk terus mengeluarkan keringat karena adanya sinyal dari otak. Maka dari itu, tak heran saat masih terus mengonsumsinya kamu akan mengeluarkan keringat.

Zat ini tidak bisa dikategorikan sebagai racun, karena reaksi yang dikeluarkan tubuh hanya untuk mendeteksi dan mengeluarkan keringat. Namun, untuk beberapa kasus, tubuh tidak begitu kuat menahan rasa pedas sehingga menimbulkan reaksi lain pada tubuh.

Tubuh akan menderita karena makanan yang terlalu pedas, seperti mati rasa, badan bergetar bahkan sampai serangan jantung. Potensi ini mungkin akan dirasakan oleh mereka yang melakukan challenge, seperti lomba memakan cabai, carolina reapers dan cabai rawit. Kompetisi yang memaksa mereka untuk makan pedas secara cepat tanpa minum dapat menimbulkan dampak buruk.

Bisakah Seseorang Makan Pedas Tetapi Tidak Berkeringat?

Apakah Kamu Alami Pandemic Pound Selama Pandemi?
Ilustrasi makan. (dok. Jarritos Mexican Soda/Unsplash)

Tubuh harus dilatih untuk terbiasa makan makanan pedas. Saat seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan capsaicin, ia harus menahan dan memberi sinyal ke otak bahwa makanan ini tidak pedas.

Saat sinyal dikirim ke otak, maka tubuh tidak akan mengeluarkan reaksi. Tubuh tidak lagi bisa menangkap kepekaan terhadap capsaicin, sehingga reaksi berkeringat yang ditimbulkan akan lebih sedikit dari biasanya.

Namun, terkadang seseorang malah ingin mendapatkan sensasi dari rasa pedas, yaitu berkeringat. Bahkan, makanan pedas menjadi love and hate relationship untuk beberapa orang.

Ada yang tidak bisa makan jika masakan tidak pedas, ia akan merasakan hambar dan kehilangan nafsu makan. Akan tetapi, saat memakan masakan pedas ia malah berkeringat hingga terjadinya penebalan pada bibir.

Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia
Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya