Sejarah dan Filosofi Lebaran Ketupat, Tradisi Lama yang Masih Dipertahankan

Selain disebut Lebaran Ketupat, tradisi ini disebut juga dengan nama syawalan. Perayaan tradisi lebaran ketupat dilambangkan sebagai simbol kebersamaan.

oleh Henry Diperbarui 22 Mar 2025, 00:20 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 00:20 WIB
Penjualan Kulit Ketupat Lebaran Meningkat Drastis
Pedagang menjual kulit ketupat di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (9/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Lebaran Ketupat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bakda Kupat, merupakan perayaan yang jatuh pada tanggal 8 Syawal, seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini memiliki signifikansi budaya yang tinggi, khususnya di masyarakat Jawa.

Tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu ini biasanya dilakukan sebagian besar masyarakat muslim di Pulau Jawa. Selain disebut Lebaran Ketupat, beberapa orang juga menyebut tradisi ini dengan nama syawalan. Mengutip dari kanal Regional Lipuran6.com yang melansir dari NU Online, 17 April 2024, perayaan tradisi lebaran ketupat dilambangkan sebagai simbol kebersamaan.

Masyarakat Jawa khususnya yang tinggal di wilayah Klaten mengenal tradisi ini dengan sebutan kenduri ketupat. Dalam pelaksanaannya, ketupat yang sudah ditata dalam wadah langsung dibawa ke tempat kenduri halaman rumah warga. Selain ketupat, ada juga sayur sambal goreng dan bubuk kedelai. Selanjutnya, ketupat didoakan bersama-sama oleh warga.

Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi mengatakan, tradisi kupatan muncul pada era Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat. Tradisi ini kemudian menjadi sarana mengenalkan ajaran Islam, terutama tentang cara bersyukur, bersedekah, dan bersilaturrahim saat lebaran.

Penggunaan ketupat pada tradisi ini juga memiliki filosofi tersendiri. Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan.Tradisi lebaran ketupat erat kaitannya dengan Sunan Kalijaga.  Masyarakat Jawa percaya bahwa Sunan Kalijaga adalah yang pertama kali memperkenalkan ketupat.

 

Promosi 1

Ketupat Lambang Kemakmuran

ketupat
Ketupat ilustrasi/copyright via: en.wikipedia.org... Selengkapnya

 

Ketupat menjadi simbol sesama muslim yang diharapkan dapat mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Dengan menyantap ketupat, diharapkan mereka dapat melupakan kesalahan masing-masing.

Filosofi lainnya juga terdapat pada bungkus ketupat yang terbuat dari janur kuning yang melambangkan penolak bala. Adapun bentuk segi empat ketupat mencerminkan prinsip kiblat papat lima pancer. Artinya, ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah SWT. .

Filosofi lain juga terdapat pada beras yang digunakan sebagai isian. Bagi masyarakat Jawa, beras melambangkan kemakmuran setelah hari raya. Ketupat juga dianggap sebagai penolak bala. Tak heran jika beberapa masyarakat menggantungkan ketupat bersama pisang di atas kusen pintu depan rumah selama berhari-hari sampai mengering.

Tradisi lebaran ketupat masih banyak dilakukan masyarakat di Indonesia sampai saat ini. Selain sebagai wujud syukur dan kebersamaan, hal ini juga merupakan bentuk melestarikan tradisi lokal.

 

Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya