Cegah Kanker hingga Perpanjang Usia, Ini 6 Alasan Mengapa Makanan Pedas Baik untuk Anda

Berikut ini deretan alasan mengapa makanan pedas baik untuk Anda.

oleh Camelia diperbarui 31 Agu 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 09:04 WIB
Ilustrasi makanan pedas. Image by englishlikeanative from Pixabay
Ilustrasi makanan pedas. Image by englishlikeanative from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pedas adalah suatu rasa, seperti manis, pahit, asam, atau asin. Namun, pedas meninggalkan sensasi terbakar pada reseptor dan rasa sakit di lidah. Oleh karena itu, jika zat makanan yang dianggap pedas terkena bagian tubuh lain tanpa indera perasa, dapat menimbulkan sensasi yang sama dengan yang dihasilkan di rongga mulut, seperti panas, nyeri, atau terbakar. Sensasi ini disebabkan oleh zat kimia aktif yang bertanggung jawab atas kepedasan, capsaicin.

Dibandingkan dengan makanan hambar, cabai merah mengurangi asupan kalori Anda hingga 75 persen. Selain itu, sebuah penelitian Universitas Purdue menemukan bahwa senyawa kimia dalam paprika yang disebut capsaicinoids membantu mengurangi keinginan untuk makanan manis, asin, dan berlemak.

Namun mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah makanan pedas itu sehat? Jawabannya adalah ya. Dilansir dari Boldsky, Senin (29/8/2022), berikut ini deretan alasan mengapa makanan pedas baik untuk Anda.

1. Membantu mencegah obesitas 

Makan makanan dengan capsaicin meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi jumlah kalori dan lemak yang dikonsumsi saat makan. Juga telah ditunjukkan bahwa makan makanan dengan capsaicin meningkatkan pengeluaran energi dan oksidasi jaringan lemak, yang dapat mencegah penambahan berat badan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa rempah-rempah seperti jinten, kayu manis, kunyit, paprika, dan cabai dapat meningkatkan tingkat istirahat metabolisme Anda dan mengurangi nafsu makan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Dapat membantu mencegah kanker

Ilustrasi makanan pedas
Ilustrasi makanan pedas (Sumber: Pixabay/Free-Photos)

Menurut penelitian praklinis, capsaicin membunuh sel kanker dan menghambat pertumbuhannya dengan menyebabkan mereka mati. Meskipun penelitian tentang hal ini minimal, dan tidak ada bukti kuat bahwa makan cabai pedas akan mencegah kanker, para peneliti sedang mendiskusikan potensi obat-obatan yang mengandung capsaicin.

3. Menyembuhkan masuk angin 

Karena capsaicin di rongga mulut dan tenggorokan menyebabkan cairan mengalir di saluran pernapasan, makan makanan pedas juga dapat membantu meredakan pernapasan saat pilek, infeksi saluran pernapasan, sinusitis, dan asma. Selain itu, dahak lebih mudah dikeluarkan ketika menjadi lebih longgar dan lebih lembut.

 4. Menenangkan Sakit Perut

Mungkin berlawanan dengan intuisi, makanan pedas mungkin hanya apa yang Anda butuhkan saat perut Anda sakit. Para peneliti mengatakan cabai dan ganja berinteraksi dengan reseptor yang sama di perut untuk menenangkan iritasi usus.

Anandamide menyebabkan sistem kekebalan untuk menenangkan usus, termasuk kerongkongan, lambung dan pankreas. Bahan kimia juga mengikat reseptor lain untuk merekrut sel-sel kekebalan, mencegah peradangan.


5. Dapat membantu memperpanjang umur

Makanan pedas
Makanan pedas dapat memicu serta memperparah kondisi kulit yang sedang bermasalah. (Foto: pixabay.com)

Menurut sebuah penelitian besar yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Harvard dan China, makan makanan pedas enam atau tujuh hari seminggu mengurangi tingkat kematian sebesar 14 persen. 

6. Meringankan hidung tersumbat 

Salah satu manfaat paling umum dari makanan pedas adalah makanan ini membantu meredakan hidung tersumbat dan saluran hidung yang tersumbat. Makanan pedas seperti lada meningkatkan suhu tubuh, yang secara efektif dapat melawan demam dan meredakan gejala flu.

Makan makanan pedas dengan cara yang terkontrol dapat memiliki banyak manfaat. Namun, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, capsaicin, senyawa berapi yang ditemukan dalam cabai, dapat menyebabkan gejala jangka pendek yang intens seperti mual, muntah, dan diare. Untungnya, tidak ada kerusakan permanen pada lapisan usus karena stimulasi berlebihan dari sistem saraf.

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya