Tak Cuma Twitter, 13 Perusahaan Teknologi Ini Pernah PHK Karyawan

Tengah ramai Twitter mem-PHK ribuan karyawannya setelah dibeli Elon Musk. Namun sebelum Twitter, sejumlah perusahaan teknologi ini pernah PHK karyawan massal. Perusahaan apa saja?

oleh Achmad Hafidz diperbarui 07 Nov 2022, 12:45 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 12:45 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi membeli Twitter, Elon Musk langsung melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para petinggi Twitter. Tidak cuma itu, Elon Musk juga mengumumkan bakal memecat separuh karyawan Twitter atau sekitar 3.700 karyawan Twitter di seluruh dunia.

Disebutkan Elon Musk, PHK karyawan tidak bisa dihindarkan karena perusahaan merugi sekitar USD 4 juta atau sekitar Rp62,89 miliar (asumsi kurs Rp 15.723 per dolar AS) per hari.

“Mengenai pengurangan (karyawan) Twitter yang berlaku, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari USD 4 juta per hari. Setiap orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon, yang 50 persen lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," kata Elon Musk dikutip dari CNBC, Senin (7/11/2022).

Namun, PHK karyawan tak hanya terjadi di Twitter. Pada tahun 2022 ini, banyak perusahaan teknologi yang memangkas biaya dan memecat karyawannya. Berikut 13 perusahaan yang memecat karyawannya sepanjang tahun 2022, dikutip dari Tech.co.

1. Microsoft

Pada tanggal 17 Oktober 2022, Microssoft PHK sekitar 1.000 staf. Mereka yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja termasuk tim Xbox, Edge, dan Devices.

Microsoft telah melakukan setidaknya dua putaran PHK lainnya tahun ini, dengan PHK terbesar, pada bulan Juli, berdampak 1.800 karyawan.

2. Snyk

Pada tanggal 24 Oktober 2022, perusahaan keamanan siber Snyk melepas 14 persen tenaga kerjanya. Jumlah ini sekitar 200 orang karyawan. Snyk menyebut, penyebab PHK karyawan adalah pergeseran pasar yang signifikan, yang menyebabkan perusahaan harus merestrukturisasi tenaga kerja globalnya.

Selain itu CEO Snyk, Peter McKay, juga menyatakan bahwa mereka akan mengurangi pengeluaran di area lain, termasuk layanan berlangganan dan perjalanan bisnis.

3. Meta

Meta
Facebook baru saja mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. (Foto: Facebook)

Meta melepaskan 60 pekerja kontrak dari Accenture, pada 16 Agustus 2022. Menurut sebuah laporan di Bloomberg, para staf diberitahu melalui panggilan video, dan karyawan yang tidak beruntung mengetahui bahwa keputusan PHK dibuat berdasarkan algoritme, kata laporan tersebut.

Langkah ini sejalan dengan komentar CEO Mark Zuckerberg baru-baru ini bahwa karyawan yang berkinerja buruk akan disingkirkan.

4. Apple

Pada bulan Agustus 2022, Apple memangkas 100 peran kontraktor di beberapa wilayah, seperti dilaporkan oleh Bloomberg. Para kontraktor tersebut bekerja di bagian perekrutan perusahaan.

Sebelumnya pada bulan Juni, CEO Tim Cook menyatakan bahwa perusahaan akan berinvestasi melalui penurunan (jumlah karyawan), tetapi akan lebih disengaja dalam melakukannya sebagai pengakuan atas realitas lingkungan.

5. HBO Max

Pada 15 Agustus 2022, layanan streaming HBO Max memecat 70 staf. Jumlah ini sekitar 14 persen dari tenaga kerjanya. Pemecatan dilakukan mengingat lanskap bisnis streaming lebih kompetitif dari sebelumnya.

6. Netflix

Netflix memecat sekitar 300 staf. Hal ini seiring dengan Netflix yang melihat basis pelanggannya mulai menurun untuk pertama kalinya pada tahun 2022, karena persaingan yang ketat dari perusahaan-perusahaan seperti Disney Plus.

Selain itu, banyaknya pengguna yang melakukan sharing account turut berdampak pada menurunnya pertumbuhan jumlah pelanggan. 

Pertumbuhan pendapatan yang melambat jadi biang kerok dari PHK 300 karyawan Netflix. Selanjutnya pada Mei, Netflix juga memangkas 150 karyawan lagi. 

7. Spotify

Ilustrasi Spotify
Ilustrasi Spotify. Kredit: StockSnap via Pixabay

Pada 7 Oktober, Spotify memecat sekitar 40 staf, menutup sebelas podcast eksklusifnya, mengakibatkan pemutusan hubungan kerja 5 persen karyawan perusahaan.

8. Equifax

Pada 14 Oktober, Equifax kehilangan sekitar 24 staf. Equifax bergerak dibidang agensi pelaporan kredit. Selama tinjauan internal terhadap stafnya, Equifax mengidentifikasi 24 karyawan yang terlalu banyak bekerja, yang berarti bahwa mereka menjalankan dua pekerjaan pada saat yang sama.

9. Oracle

Pada 12 Oktober, Oracle memberhentikan sekitar 200 karyawan di Redwood City, setelah pindah ke Austin, Texas. Oracle Corporation adalah perusahaan teknologi komputer multinasional Amerika Serikat

10. Intel

Pada 11 Oktober, Intel dihadapkan dengan penurunan penjualan yang serius, dilaporkan bahwa Intel akan segera melakukan pemutusan hubungan kerja yang luas, berpotensi memangkas jumlah karyawannya hingga 20 persen. 

Perusahaan ini telah menurunkan perkiraan penjualannya untuk tahun 2022 sebesar USD 10 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pengumuman resmi mengenai pemangkasan ini diperkirakan akan dilakukan menjelang akhir Oktober.

 

11. Erricson

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Pada 26 September, Ericsson memecat sekitar 400 staf. Perusahaan telekomunikasi Ericsson, seperti banyak perusahaan lainnya, menghentikan kehadirannya di Rusia. Ini berarti bahwa 400 staf yang saat ini bekerja di cabang Rusia akan kehilangan pekerjaan.

12. DocuSign

DocuSign, Inc. is adalah perusahaan Amerika yang berpusat di San Francisco. DocuSign merupakan perusahaan yang memungkinkan organisasi untuk mengelola perjanjian elektronik.

Pada 29 September, perusahaan ini menghilangkan 650 staf. Disebut-sebut sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, DocuSign mengumumkan bahwa mereka melepaskan 9 persen dari tenaga kerjanya.

13. Peloton

Peloton Interactive, Inc. adalah perusahaan peralatan olahraga dan media Amerika yang berbasis di New York City. 

Hampir dua bulan sejak putaran terakhir PHK di Peloton, yang menyebabkan hampir 800 staf dipangkas, Peloton memberhentikan 500 orang lagi pada 6 Oktober.

Perusahaan kebugaran ini menawarkan produk lockdown Covid-19 yang sempurna, tetapi kembalinya ke kehidupan normal telah membuat keuntungan merosot.

Namun, ini bisa menjadi pemutusan hubungan kerja terakhir di perusahaan untuk beberapa waktu, dengan CEO Barry McCarthy yang menyatakan bahwa Peloton sekarang fokus pada pertumbuhan.

 

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya