Liputan6.com, Jakarta - Timnas Brasil tersingkir dan gagal lolos ke semifinal Piala Dunia 2022 dengan cara mengenaskan lewat drama adu penalti dengan skor 4-2. Tentu hal itu membuat para pemain dan penggemar berderai air mata, termasuk penyerang Tottenham Hotspur Richarlison.
Usai laga, penyerang berusia 25 tahun itu lebih sering menyendiri dan menangis hingga dia nyaris saja ketinggalan bus untuk pulang ke Brasil.
Bisa dilihat dari tayangan video yang dibagikan @SportsCenterBR melalui media sosial Twitter, Richarlison tampak membagikan kesedihannya dengan para penggemar di loby hotel.
Advertisement
Selain itu, Richarlison juga mengungkapkan kata perpisahan dan terimakasih serta minta maaf kepada penggemar karena Brasil tak mampu memenuhi ekspektasi untuk menjuarai Piala Dunia 2022.
“Menulis ini jelas merupakan hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Kemarin masih belum meresap, tidak mungkin untuk tidur dan apa yang terjadi masih sangat menyakitkan saya,” tulis Richarlison, seperti dikutip dari Marca, Rabu (14/12/2022).
Dia menambahkan "Ini adalah luka yang akan tetap terbuka selamanya, karena kita semua tahu peluang yang kita miliki untuk mendapatkan gelar itu."
Selama turnamen Qatar itu berlangsung, performa Richarlison bisa dibilang cukup baik yang di mana dia berhasil menorehkan tiga gol dalam empat pertandingan. Dari tiga gol itu, salah satu gol terbaiknya saat melawan Serbia di fase Grup E Piala Dunia 2022.
Dia mampu melesatkan gol akrobatik dalam menggandakan keunggulan 2-0 di menit ke-73. Alhasil, Brasil menang atas Serbia berkat dua gol sekaligus dari Richarlison.
Ô, dó... O Richarlison se despediu de torcedores no Qatar com agradecimentos e lágrimas nos olhos 🥺 🐦#ESPNnoQatar pic.twitter.com/mqFnEMghof
— SportsCenter Brasil (@SportsCenterBR) December 10, 2022
Selain Richarlison, Neymar pun Kena Mental
Selain Richarlison, bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar Jr juga merasakan pukulan keras sampai menganggu kejiwaannya. Bahkan, legenda Brasil Ronaldo Nazario bisa menilai bahwa Neymar saat ini membutuhkan dukungan psikologis. Dia melihat Neymar Jr ketika menjalani sesi wawancara usai laga dan kondisi mentalnya hancur lebur.
“Saya akan menyarankan memiliki dukungan psikologis untuk menahan tekanan ini, yang sangat tidak proporsional bagi manusia,” kata Ronaldo, dikutip dari ESPN.
“Neymar akan kembali dengan semangat yang sama, dengan keinginan yang sama. Tapi saya ingin memperkuat kebutuhan ini untuk memantau kesehatan mental para pemain kami... Sangat penting bagi kami untuk mengatasi masalah ini, terutama terkait dengan Piala Dunia, di mana seluruh dunia melihat tim nasional. Dunia sedang melihat Neymar,” ujarnya lagi.
Advertisement
Carlo Ancelotti Pengganti Tite di Brasil?
Tersingkir dari Piala Dunia 2022 dan enam tahun bersama, Tite resmi memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai manager Brasil.
Selanjutnya, kursi kepalatihan Tim Samba masih kosong sehingga federasi Brasil (CBF) tengah mencari nahkoda baru untuk Neymar Jr dan kolega.
Laporan dari Brasil menyebutkan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti sebagai kandidat terkuatnya untuk menggantikan Tite sebagai pelatih tim nasional. Bahkan federasi Brasil (CBF) menyatakan bersedia menunggu hingga musim panas 2023.
Namun, kabar tersebut dibantah langsung oleh CBF dengan mengeluarkan pernyataan resminya. Berikut isi pernyataan CBF.
tidak mengizinkan siapa pun, di dalam atau di luar konfederasi, untuk mencari pelatih atau profesional sepak bola mana pun untuk bergabung dengan Tim Sepak Bola Pria Brasil" dengan pengumuman tentang pengganti Tite yang akan jatuh tempo hingga Januari 2023
Rivaldo: Pengganti Tite Harus Mengalir Darah Brasil
Di tengah laporan lainnya, CBF mempetimbangkan pelatih non-Brasil selain Carlo Ancelotti yaitu Pep Guardiola dan Abel Ferreira.
Namun, Rivaldo percaya itu akan menjadi kurang hormat, jika pelatih asing dipekerjakan sebagai pengganti Tite. Menurutnya, penerus Tite harus memiliki darah Brasil yang mengalir di nadinya.
"Saya yakin kami memiliki pelatih yang mampu mengambil alih tim nasional Brasil saat ini dan melakukan pekerjaan dengan baik. Memasukkan pelatih asing bukanlah kepastian bahwa kami akan menjadi juara dunia... Orang asing tidak diragukan lagi adalah pelatih yang sangat bagus juga, tetapi Selecao adalah milik kami, milik bangsa dan harus dikelola oleh seseorang yang memiliki darah Brasil mengalir melalui pembuluh darahnya,” ungkap Rivaldo.
Advertisement