Benarkah Pencernaan Berhubungan dengan Masalah Kulit?

Bagaimana pencernaan dapat mempengaruhi masalah kulit seperti jerawat, eksim, serta psoriaris?

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 21 Des 2022, 18:22 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 17:15 WIB
Menyentuh Area Wajah yang Berjerawat
Ilustrasi Menyentuh Jerawat Credit: pexels.com/David

Liputan6.com, Jakarta - Tren kesehatan kulit hari ini memasuki ranah yang berbeda. Masalah-masalah kulit seperti jerawat, eksim, hingga psoriaris bisa dikaitkan dengan kesehatan pencernaan. 

Tak sedikit influencer di media sosial membagikan kesehariannya mulai mengonsumsi jus sayuran dan buah yang bergizi demi membuat kulitnya sehat dan bebas dari jerawat. 

Kini, makanan sehat tidak lagi dikaitkan dengan diet, obesitas, atau penurunan berat badan. Makanan sehat kini dikaitkan dengan kesehatan kulit, jerawat, bahkan memasuki dimensi lain sebagai skincare. Lalu, jika dipandang dari kacamata sains, benarkah hal tersebut?

Sepintas, kulit dan sistem pencernaan kita mungkin tampak seperti dua entitas yang terpisah. Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara keduanya, yang sering disebut sebagai gut-skin axis.

Faktanya, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa mikrobioma usus yang tidak seimbang, atau komunitas mikroba di saluran pencernaan, dapat dikaitkan dengan gangguan kulit seperti psoriasis dan eksim. 

"Kami benar-benar memasuki era baru dalam pengobatan saat kami mulai menguraikan hubungan antara kesehatan usus dan penyakit," kata Dr. Brooke Jeffy, anggota American Academy of Dermatology, sebagaimana dikutip Live Science, Rabu (21/12/20222).

"Tapi, hal ini merupakan hal yang cukup baru di dunia dermatologis. Sekitar 10 tahun lalu, kami diajarkan bahwa hubungan antara makanan, pencernaan, dan kondisi dermatologis cukup minim. Saya yakin kita dapat melihat pergeseran dalam metode pengobatan kondisi kulit inflamasi kronis, dengan fokus pada kesehatan usus selama beberapa tahun ke depan," ujar Jeffy.

 

Disbiosis

Fungsi Usus Halus dalam Pencernaan
Fungsi Usus Halus dalam Pencernaan sumber: Pixabay

Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2021 dan diterbitkan dalam jurnal Clinics in Dermatology, poros usus-kulit mengacu pada pertukaran sinyal yang konstan antara kulit dan usus. Ini merupakan bagian integral dari jaringan yang jauh lebih besar, yang dikenal sebagai poros usus-otak-kulit, yang diatur oleh sejumlah molekul pensinyalan dan aktivitas mikroba usus kita.

"Ketika mikrobioma usus Anda tidak seimbang, sel-sel usus tidak bekerja dengan baik yang memungkinkan molekul pro-inflamasi melarikan diri dan memasuki aliran darah," kata Jeffy.

"Molekul-molekul ini sampai ke kulit dan memicu peradangan yang menyebabkan percepatan penuaan atau kambuhnya rosacea, jerawat, eksim, dan psoriasis," ujar Jeffy, melanjutkan.

Disbiosis atau ketidakseimbangan usus adalah ketika usus Anda tidak memiliki cukup bakteri baik untuk berkembang. Sebaliknya, usus memiliki tingkat bakteri jahat lebih tinggi yang dapat memicu hal-hal seperti peradangan. Semua manusia memiliki mikrobioma yang unik, sehingga ketidakseimbangan ini dapat terlihat berbeda untuk masing-masing dari kita.

Membantu Luka Sembuh

skincare-kezo
ilustrasi rekomendasi makanan yang bisa menghilangkan bekas jerawat/pexels

Patricia Farris, dokter kulit dan asisten profesor klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Tulane, Louisiana, mengatakan bahwa ada mekanisme lain mungkin juga berperan dalam hubungan antara pencernaan dan masalah kulit. 

"Ketika ada ketidakseimbangan bakteri di usus, sel-sel kekebalan tertentu diaktifkan, mengatur pola peradangan sistemik kronis yang dapat mempengaruhi semua organ, termasuk kulit," katanya.

"Ada komponen endokrin dalam poros usus-kulit. Bakteri usus tertentu dapat menghasilkan neurotransmitter atau pembawa pesan kimiawi yang dapat memicu siklus itch-scratch yang terlihat pada beberapa gangguan kulit," ujar Farris.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa poros usus-kulit mungkin merupakan faktor kasual pada alergi makanan, rhinitis dan asma, seperti yang dijelaskan dalam sebuah penelitian di 2021 pada jurnal Current Opinion in Gastroenterology.

Lalu, dalam penelitian terbaru 2022 ini yang diterbitkan dalam Jurnal Internasional Ilmu Molekuler, para peneliti mencatat bahwa bakteri kulit penting untuk membantu luka sembuh total, serta mencegah ulkus kaki diabetik.

Masalah Kulit yang Dipengaruhi Pencernaan

Menimbulkan Jerawat dan Alergi
Ilustrasi Masalah Jerawat Credit: pexels.com/Molly

Beberapa masalah kulit yang terkait dengan pencernaan diantaranya adalah psoriasis, jerawat, eksim, dan rosacea. Keempat masalah tersebut memiliki kaitan dengan beberapa masalah yang ada di usus. 

Jerawat misalnya, menurut beberapa kajian disebabkan oleh mikroba buruk yang ada di usus. Meskipun bukan penyebab utama, mikroba dapat memperburuk gejala jerawat. Sama halnya dengan jerawat, eksim juga disebabkan oleh kesehatan usus dan bakteri yang ada di dalam usus. 

Kedua masalah kulit lainnya juga disebabkan oleh bakteri yang ada di usus. Meskipun kesehatan usus bukanlah penyebab utama masalah kulit, tapi usus, yang berkaitan dengan sistem metabolisme dan kekebalan tubuh berperan penting pada penyembuhan dan keparahan masalah kulit yang dimiliki seseorang. 

Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya