Liputan6.com, Jakarta - Spotify Wrapped menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar musik yang menggunakan platform musik Spotify setiap Desember atau pada akhir tahun. Melalui rangkuman musik dari Spotify ini memberikan momen untuk para pendengarnya melakukan refleksi diri lewat selera musik mereka sendiri.
Tidak jarang orang selalu menghubungkan genre musik dengan perasaan atau kondisi kesehatan mental yang mereka alami sepanjang tahun tersebut. Banyak dari mereka menganggap sebagian genre tertentu lebih memiliki kesan yang keren, daripada genre lain yang diasosiasikan dengan kondisi kesehatan mental yang buruk.
Baca Juga
Untuk beberapa kalangan, korelasi ini tidak akurat untuk mendeskripsikan kondisi mereka. Akan tetapi, ada sebagian orang yang sedang berjuang dengan kesehatan mental menemukan ketenangan saat mendengar musik, dengan makna yang sesuai dengan apa yang sedang mereka hadapi.
Advertisement
Berbagai dugaan ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai hubungan antara selera musik dan kondisi kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, studi-studi yang pernah dilakukan pun memiliki lebih dari satu jawaban.
Mengutip Verywell Mind (28/12/2022), studi telah menunjukkan hubungan antara genre musik tertentu dan kerentanan terhadap bunuh diri, penggunaan narkoba, dan perilaku antisosial. Namun, musik tampak tidak menjadi penyebabnya. Sebaliknya, preferensi musik dapat menjadi indikasi kerentanan emosional.
Oleh sebab itu, kita perlu menyadari ketika menghabiskan terlalu banyak waktu mendengarkan musik yang sedih, sebab hal ini bisa memicu masalah dan merugikan kesehatan mental, terutama pada remaja.
Psikoterapis bernaa Adam Ficek mengatakan, studi menemukan bahwa mendengarkan jenis musik tertentu secara berlebihan dapat memicu ruminasi disfungsional yang terkait erat dengan depresi.
Menjadi Bagian dari Suatu Fandom Mampu Membentuk Identitas Seseorang
Selera musik kita sering kali berhubungan dengan identitas kita sendiri. Ini merupakan bagian besar dari apa yang membuat rangkuman kumpulan musik pada akhir tahun terdengar menarik. Bahkan menjadi bagian dari suatu fandom band atau artis tertentu mampu membentuk sebagian besar dari identitas seseorang.
Hal ini mungkin semakin jelas, dengan munculnya media sosial dan istilah kata "stan". Pengaruh mendukung artis tertentu terhadap kesehatan mental seseorang kemungkinan bisa menjadi lebih besar dari yang dikira.
Bagi penggemar yang berdedikasi terhadap artis kesukaannya, mereka akan memiliki tekanan untuk memastikan artis favoritnya menjadi artis paling top untuk tahun tersebut.
Alasan mengapa kita mengubah musik yang kita dengarkan bisa menimbulkan bahaya. Sebab, ada sesuatu yang sama sekali lebih performatif tentang hal itu karena kita menunjukkan kepada orang lain akan besarnya dedikasi kita terhadap artis yang kita sukai.
Advertisement
Musik Memainkan Peran Besar Bagi Kualitas Hidup Mayoritas Orang
Melansir Verywell Mind (28/12/2022), seorang hipnoterapis bersertifikat, Nicholas Barnes mengatakan bagi banyak orang, musik dapat berperan dalam membuat perubahan kualitas hidup yang lebih positif.
Ia melanjutkan, hubungan seseorang dengan selera musik mereka cenderung cukup pribadi. Hubungan dengan musik bisa menjadi tarian yang sangat indah, rentan, dan sering kali rumit untuk bergeser dari waktu ke waktu berdasarkan suasana hati, preferensi, situasi sosial, dan pengalaman kita sebelumnya.
Jadi, ada kalanya musik memiliki dampak yang jelas dan langsung terhadap kesejahteraan seseorang, yang dapat membantu mereka tidur dengan deretan lagu yang menenangkan. Juga membantu mengekspresikan emosi diri dengan bernyanyi dan terhubung dengan orang lain dengan menghadiri konser secara langsung.
Hindari Melakukan Analisis Terlalu Dalam dengan Hasil Spotify Wrapped
Karena musik memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan kita, tidak heran jika kita sering kali berpikir berlebihan terhadap kebiasaan mendengarkan musik kita sendiri dan ingin membaca lebih banyak tentang musik tersebut.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Akan tetapi, penting untuk tidak terlalu terbawa dengan hasilnya. Mendengarkan musik harusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Hal ini mungkin tidak akan mudah untuk dilakukan. Mengingat tahun ini, Spotify menerbitkan tipe 'Listening Personality' yang mirip dengan gaya tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), mulai dari tipe Adventurer hingga Fanclubber.
Advertisement