Liputan6.com, Jakarta Ulama senior Indonesia KH Syakur Yasin atau dikenal dengan nama Buya Syakur Yasin meninggal dunia. Sosok ulama Indramayu kharismatik tersebut meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dini hari di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.
"Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah," tulis Rifiel pada salah satu grup WhatsApp seperti dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Advertisement
Sosok Buya Syakur dikenal sebagai ulama yang pengajiannya rutin diikuti oleh berbagai lintas kalangan. Baik secara langsung di Pondok Pesantren Cadangpinggan yang ia asuh atau secara daring di kanal Youtubenya.
Advertisement
Salah satu ceramahnya yang berkesan adalah ajakan untuk berdamai, bekerjasama, dan belajar dengan non muslim. Hal tersebut ia sampaikan dalam ceramah yang kemudian diunggah oleh Wamimma TV. Menurut Buya Syakur, banyak kebutuhan sehari-hari dibuat oleh orang non muslim.
"Hape bikinannya orang Islam bukan? Yang kita makan sehari-harii. Kita impor beras dari Vietnam Islam bukan? Yang bikin karpet, yang bikin tekstil, yang bikin tiang listrik, semuanya bukan bikinan ummat Islam. Apa ummat islam tidak boleh pakai produk mereka? Jadi selama kebersamaan kita di dunia kita nggak ada beda agama," ujarnya.
Ia menambahkan, tidak elok mengatakan orang non muslim sebagai kafir dan akan masuk neraka. Sebab, orang Islam sendiri pun tidak ada jaminan akan langsung masuk surga. Ia menegaskan bahwa sudah banyak kerjasama antaragama di dunia.
"Kita punya beras, sana punya cabai. Kita tukar-tukaran. Mereka punya senjata, kita punya bawang putih. Pesawat terbang ya silahkan. Semua dijamin keamanannya. Kita nggak usah bertanya. Sekarang kan kerjasama antaragama itu sudah terbukti di dunia," lanjutnya.
Â
Umat Islam dan non muslim dianjurkan bekerjasama
Umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama, berteman, berbisnis, belajar, bertukar budaya, bahkan bertukar kepentingan dengan non muslim. Buya Syakur mengimbau agar umat muslim maupun non muslim untuk bekerja sama, saling membantu, dan memperbaiki diri untuk membangun negeri ini agar bisa lebih makmur.
"Kita buktikan negara ini makmur. Kita pandu orang yang susah, kita santuni anak yatim-nya. Jangan sampai ada orang jompo kejatuhan rumah. Kan begitu persoalannya. Itu jalan menuju surga."
"Jadi akhirnya nanti jalan menuju surga adalah membina kejernihan hati, kesalehan kita, ketenangan jiwa. Tapi jalan menunju surga adalah kita sama-sama membangun keadilan sosial. Korbankan harta kita," pungkas dia.
Advertisement
Profil Buya Syakur, Ulama Kharismatik Indramayu yang Meninggal Dunia Hari Ini
Kabar duka datang dari salah satu ulama senior Indonesia yaitu KH Syakur Yasin atau dikenal dengan nama Buya Syakur. Sosoknya dikenal sebagai ulama asal Indramayu yang kharismatik.
Buya Syakur dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dini hari di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. Melansir dari Nu Online kabar tersebut dibagikan langsung oleh orang terdekat Buya Syakur kepada Kiai Rifqiel Asyiq.
 "Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah," tulis Rifiel pada salah satu grup WhatsApp.
Sosok Buya Syakur dikenal sebagai ulama kelahiran 1948 dari Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Beliau dikabarkan meninggal dunia di usia 75 tahun.