Mengenal Silent Treatment Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya, Menarik Diketahui

Jika seseorang berniat untuk menyakiti, mendapatkan apa yang diinginkannya, atau menghukum pasangannya dengan silent treatment, maka mereka menggunakannya sebagai taktik manipulasi, bukan sebagai strategi komunikasi.

oleh Edelweis Lararenjana diperbarui 21 Jan 2025, 10:15 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 10:11 WIB
Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment
Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment. (Photo created by Drazen Zigic on www.freepik.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda menyaksikan pasangan yang sedang bertengkar, di mana salah satu pihak memilih untuk tidak berbicara sama sekali? Dalam situasi ini, salah satu pasangan mungkin memohon untuk menyelesaikan konflik, sementara yang lainnya bersikap seolah-olah masalah tersebut tidak ada.

Perilaku seperti ini dikenal sebagai silent treatment, sebuah bentuk manipulasi di mana seseorang menyelesaikan konflik dengan cara diam. Tindakan ini sering membuat pasangan yang menjadi sasarannya merasa bingung, frustrasi, bahkan merasa tidak dicintai.

Menurut laman Well Good, silent treatment dikategorikan sebagai bentuk pelecehan emosional karena menyangkal interaksi emosional yang sehat dalam hubungan. Ketika seseorang menggunakan silent treatment dengan tujuan untuk menyakiti, mendapatkan kendali, atau menghukum pasangannya, maka hal tersebut tidak lagi menjadi cara komunikasi, melainkan strategi manipulasi.

Biasanya, seseorang menggunakan silent treatment untuk mencapai tujuan tertentu, seperti memaksa pasangan meminta maaf terlebih dahulu. Mereka percaya bahwa sikap diam akan memberikan hasil yang diinginkan. Selain itu, silent treatment kerap digunakan sebagai bentuk hukuman terhadap perilaku pasangan yang dianggap tidak menyenangkan. Pada akhirnya, pelaku berharap merasa telah "memenangkan" konflik melalui taktik ini.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa hal mengenai silent treatment yang penting untuk Anda ketahui.

Dampak Negatif Silent Treatment

Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment
Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

1. Dampak Pada orang yang Menerima Silent Treatment

Silent treatment dapat menimbulkan dampak negatif seperti melukai harga diri dan ego, membuat Anda merasa malu atau bersalah, dan menyebabkan kesulitan dalam mempraktikkan belas kasihan pada diri sendiri.

Akibatnya, Anda mungkin merasakan kemarahan yang terinternalisasi, yang lama kelamaan dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan.

Anda mungkin juga merasa kurang nyaman dan aman dalam hubungan tersebut atau seperti sedang berjalan di atas kulit telur saat berada di dekat orang tersebut.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri, berpikir ada sesuatu yang salah dengan dirimu, merasa membutuhkan orang lain, dan bahkan mungkin merasa terjebak dalam hubungan.

Jika seseorang dalam jangka panjang mendapat silent treatment dapat menyebabkan orang yang selalu diabaikan mulai menunjukkan ciri-ciri keterikatan yang cemas atau tidak berorganisir saat mereka mencoba menavigasi dinamika hubungan yang tidak stabil dan perjuangan terus-menerus untuk mendapatkan kembali perhatian positif dari pasangannya.

2. Dampak Pada Hubungan

Ilustrasi marah, silent treatment
Ilustrasi marah, silent treatment. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Perlakuan silent treatment menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi konflik. Lagi pula, jika satu orang terus-menerus menolak berkomunikasi dengan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan, hanya ada sedikit ruang untuk menyelesaikan konflik yang sesungguhnya.

Pada saat yang sama, perlakuan silent treatment dapat menyebabkan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang. Satu orang mengancam pasangannya menggunakan silent treatment untuk mengontrol pasangan, sementara yang lain merasa harus tunduk pada keinginan pasangannya agar tidak dikucilkan.

Dinamika ini bisa berubah menjadi pelecehan, karena orang yang menjadi sasaran perlakuan diam tidak bisa lagi percaya atau merasa aman sepenuhnya dengan pasangannya.

Bagaimana Menghadapi Silent Treatment

Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment
Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment. (Photo created by yanalya on www.freepik.com)... Selengkapnya

1. Cobalah untuk tidak menyerah

Meskipun Anda memohon kepada orang yang memberi Anda silent treatment, hal tersebut hanya akan memperburuk situasi. Beri orang tersebut ruang, dan jangan mengambil tanggung jawab atas tindakan orang lain.

Anda juga harus menetapkan batasan serta pertimbangkan alasan di balik orang tersebut melakukan silent treatment. Jika semua hal tersebut tidak berpengaruh, carilah dukungan dari teman atau anggota keluarganya.

2. Berbelas kasihlah pada diri sendiri

Saat memikirkan cara menghadapi silent treatment, penting untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda bukanlah orang yang "jahat," meskipun pasangan Anda berusaha membuatmu merasa seperti itu.

Kemudian, lakukan beberapa aktivitas seperti berolahraga dan membaca buku, atau menulis jurnal harian yang akan membantu Anda merasa lebih baik.

3. Tetapkan Batasan

Beri tahu pasangan tentang apa yang tidak Anda sukai. Sampaikan bahwa tindakan silent treatment bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi masalah.

Penting untuk melakukan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi konflik. Menetapkan batasan mungkin akan terlihat seperti cara yang tepat karena Anda juga harus bersikap tegas.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya