Liputan6.com, Jakarta Sampo anti ketombe mungkin memiliki manfaat dalam mengurangi kemunculan jerawat, tetapi efektivitasnya hanya terbatas pada jenis tertentu.
Folikulitis Malassezia (Pityrosporum) atau jerawat yang disebabkan oleh infeksi jamur dapat diperbaiki dengan menggunakan sampo anti ketombe.
Baca Juga
Zat aktif yang umum terdapat dalam banyak sampo anti ketombe adalah zinc pyrithione. Zat ini menghambat pertumbuhan jamur yang menjadi penyebab utama ketombe dan jerawat jenis infeksi jamur.
Advertisement
Namun, apakah benar bahwa sampo anti ketombe bisa menghilangkan jerawat?
Informasi mengenai pengaruh sampo anti ketombe dalam meredakan jerawat didapatkan dari sumber yang dikutip dari Health.com (08/03).
Apakah Sampo Anti Ketombe dapat Mengatasi Jerawat?
Menurut Dr. Julia Riley, seorang dokter kulit yang juga menjabat sebagai asisten profesor di Sekolah Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, komponen aktif dalam sampo anti-ketombe, yakni zinc pyrithione mungkin memiliki efek mengatasi jerawat jenis jamur.
Jerawat yang muncul pada kulit disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan Malassezia Furfur, jenis ragi tertentu yang menjadi pemicu jerawat jenis jamur. Pertumbuhan ragi yang berlebihan ini juga dapat menginduksi timbulnya ketombe.
Kandungan zinc pyrithione dalam sampo bertujuan untuk menghambat pertumbuhan ragi tersebut guna mengatasi ketombe sehingga kemungkinan juga dapat memberikan manfaat dalam penanganan jerawat jenis jamur.
Namun, sampo anti-ketombe mungkin tidak efektif bagi individu yang mengalami jerawat vulgaris. Mayoritas penderita jerawat mengalami jerawat vulgaris, suatu kondisi kulit yang umum terjadi di seluruh dunia.
Berbeda dengan jerawat jamur, jerawat vulgaris disebabkan oleh penyumbatan folikel rambut oleh bakteri, sel-sel kulit mati, dan minyak, yang menghasilkan jerawat meradang.
Advertisement
Apakah Aman Penggunaan Sampo untuk Mengatasi Jerawat?
Beberapa jenis sabun, termasuk sampo anti-ketombe mengandung zinc pyrithione yang mungkin menyebabkan kulit menjadi kering atau teriritasi.
Kondisi kulit yang kering bisa mengakibatkan retakan kulit yang berdarah dan lebih rentan terhadap infeksi, gatal-gatal, serta terasa tegang.
Kondisi kulit kering juga dapat memperburuk tanda-tanda eksim, seperti:
- Timbulnya lepuhan yang mengeluarkan cairan dan berkerak.
- Perubahan warna kulit.
- Cairan yang keluar dari telinga dan berdarah.
- Kulit yang kemerahan dan meradang.
- Kulit menjadi tebal dan kasar.
Bagaimana Cara Penggunaannya?
Pilihlah sampo anti ketombe yang bebas dari aroma tambahan dan tidak mengandung zat kimia. Ini penting karena zat pewangi kimia bisa menyebabkan iritasi, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau eksim.
Kalian bisa menggunakan sampo anti ketombe untuk membersihkan wajah seperti biasa:
- Gunakan ujung jari untuk meratakan sampo anti ketombe di wajah.
- Biarkan sampo tersebut menempel di kulit beberapa saat.
- Bilas dengan air hangat.
- Hindari menggosok wajah agar tidak menyebabkan iritasi.
- Keringkan wajah dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk.
- Gunakan pelembab untuk menjaga kelembapan kulit.  Â
Advertisement
Rekomendasi Perawatan Jerawat Lainnya
Alternatif perawatan untuk mengatasi jerawat yang lebih efektif dan lebih lembut bagi kulit daripada penggunaan sampo anti-ketombe tersedia.
Beberapa pilihan perawatan yang dapat dipilih meliputi:
- Penggunaan antibiotik: Dokter dapat meresepkan antibiotik dalam bentuk oral seperti amoksisilin atau krim topikal seperti klindamisin untuk membantu mengatasi bakteri yang menyebabkan jerawat.
- Antijamur: Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antijamur secara oral efektif untuk mengatasi jerawat yang disebabkan oleh jamur.
- Terapi hormon: Terapi ini melibatkan penggunaan pil KB atau spironolakton untuk mengatasi jerawat hormonal.
- Terapi fotodinamik: Prosedur ini melibatkan penggunaan bahan kimia yang dioleskan ke kulit yang kemudian diaktifkan oleh cahaya biru.Prosedur medis: Beberapa prosedur medis termasuk pengelupasan kulit kimia, dermabrasi untuk menghilangkan bekas luka, dan suntikan kortison untuk mengatasi kista.
- Retinoid: Turunan vitamin A seperti tazarotene dan tretinoin tersedia dalam bentuk krim atau gel untuk mengatasi jerawat. Dokter juga mungkin merekomendasikan isotretinoin, retinoid oral, untuk kasus jerawat yang parah.
- Perawatan pribadi: Penting untuk mencuci wajah secara teratur, menggunakan produk nonkomedogenik, dan menghindari pemencetan jerawat atau tidur dengan riasan yang masih menempel.
- Produk perawatan kulit: Pilihlah produk yang mengandung adapalene, benzoil peroksida, resorsinol, asam salisilat, atau belerang untuk membantu membersihkan bakteri dan mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit.
Apakah Shampo Anti Ketombe bisa Menghilangkan Jerawat?
Dari deretan produk khusus hingga metode perawatan mandiri dengan menggunakan bahan-bahan spesifik. Ternyata, tidak hanya itu, shampo anti ketombe juga memiliki kemampuan untuk meredakan jerawat. Informasi ini diambil dari artikel yang diterbitkan oleh Byrdie pada (08/03).
Â
Advertisement
Apakah Tidak Cocok Sampo Bisa Menyebabkan Jerawat?
Sampo, kondisioner, gel, atau minyak rambut yang Anda gunakan mungkin dapat memicu timbulnya jerawat, terutama jika kulit wajah cenderung sensitif dan berminyak
Â
Apakah Rambut Berketombe dapat Menyebabkan Jerawat?
Dilansir dari situs Style Craze pada (08/03), ketika ketombe tak sengaja jaruh di permukaan kulit wajah, ini dapat merangsang pertumbuhan jerawat secara bertahap. Dampak ketombe ini terutama terjadi pada tipe kulit wajah yang cenderung kering atau berminyak.
Â
Advertisement
Apakah Shampo Head and Shoulder bisa Menghilangkan Jerawat?
Sampo asli Head & Shoulders mengandung senyawa zinc pyrithione yang memiliki kandungan zat anti-inflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa zinc dapat membantu mengurangi peradangan pada jerawat.
Â
Kenapa Tiba-Tiba Banyak Jerawat di Kepala?
Selain kelainan dalam produksi kelenjar minyak, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya jerawat di kulit kepala. Misalnya, jarangnya kebiasaan keramas dan kurang menjaga kebersihan rambut dengan baik. Membiarkan kulit kepala untuk tetap berkeringat dan kotor selama beberapa hari atau setelah melakukan aktivitas olahraga. Paparan sinar matahari terlalu sering dan berlebihan pada kulit kepala juga bisa menjadi penyebabnya.
Advertisement