Menparekraf Optimistis Pocari Sweat Run Bisa Mendunia seperti Tokyo Marathon

Sandiaga Uno berharap ajang ini bisa berkembang menjadi salah satu marathon kelas dunia seperti World Major Marathon di Tokyo.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Agu 2024, 20:03 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 20:03 WIB
POCARI SWEAT Run Indonesia 2024
Sandiaga Uno menyelesaikan 10K POCARI SWEAT Run Indonesia/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2024 dan berharap ajang ini bisa berkembang menjadi salah satu marathon kelas dunia seperti World Major Marathon di Tokyo.

Menparekraf Sandiaga menyampaikan harapannya setelah menyelesaikan lomba "Pocari Sweat Run 2024" di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (21/7/2024). 

"Adanya belasan ribu peserta Pocari Sweat Run ini memacu masyarakat untuk bergaya hidup sehat sekaligus menggerakkan ekonomi. Dengan rute yang sangat menantang, berbagai elevasi, dan cuaca sejuk, kita dapat mengundang negara-negara lain untuk mencoba pariwisata berbasis olahraga ini," ujar Sandiaga.

Penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2024 juga mendapat dukungan dari program kerja Kemenparekraf, yang menggelar pre-race dari Sabang hingga Merauke sebagai persiapan acara ini. Sandiaga berharap event pariwisata berbasis olahraga ini bisa terus ditingkatkan dan meniru kesuksesan kegiatan lari dunia populer seperti World Major Marathon di Tokyo.

Ajang lari ini diselenggarakan oleh PT Amerta Indah Otsuka dan menggandeng tiga Kementerian, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Kesehatan. Pocari Sweat Run Indonesia 2024 untuk pertama kalinya berlangsung selama dua hari, yakni 20 dan 21 Juli 2024, di Kota Bandung.

 

 

Peningkatan jumlah peserta

Pocari Sweat Run
Euphoria keseruan Pocari Sweat Run Indonesia 2024 yang Diikuti Hingga 42 ribu pelari.

Jika di tahun sebelumnya total peserta mencapai sekitar 27.398 orang secara offline dan online, tahun ini terjadi peningkatan signifikan dengan penambahan satu hari acara, yang membuat peserta melonjak menjadi 42.000 orang. Pihak penyelenggara menargetkan 100.000 pelari dapat ikut serta dalam event ini tahun depan.

Sandiaga juga menyoroti dampak ekonomi dari event pariwisata berbasis olahraga seperti ini. "Tingkat rata-rata pengeluaran wisatawan dua kali lipat lebih tinggi dari wisatawan pada umumnya. Kualitas wisatawannya meningkat sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan seluas-luasnya," tuturnya.

 

Kegiatan pariwisata berbasis olahraga lainnya yang dapat dikembangkan

Selain lari, Sandiaga menambahkan bahwa ada banyak kegiatan pariwisata berbasis olahraga lainnya yang bisa dikembangkan di Indonesia, seperti sepeda, duathlon, triathlon, dan otomotif, yang semuanya berpotensi menarik wisatawan mancanegara.

"Ini menunjukkan pentingnya pertumbuhan sports tourism di Indonesia dan besarnya potensi yang dimiliki untuk menjadi bagian dari pertumbuhan tersebut," ujarnya.

Acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai aktivitas edukatif terkait kesehatan dan kebugaran, menjadikannya lebih dari sekadar lomba lari. Melalui program #SafeRunning, Pocari Sweat Run 2024 mengedukasi masyarakat tentang cara berlari yang benar dan aman, mulai dari persiapan latihan, pencegahan cedera, hingga penyediaan titik hidrasi di sepanjang rute untuk mendukung performa pelari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya