Liputan6.com, Jakarta - Kanker terjadi ketika muncul mutasi genetik pada sel abnormal yang menyebabkan sel tersebut membelah dengan cepat. Mutasi tersebut dapat diwariskan atau karena faktor eksternal.
Dilansir dari Healthline, Minggu (15/9/2024), terdapat faktor eksternal atau yang disebut karsinogen yang dapat menjadi pemicu kanker, di antaranya: Karsinogen fisik, yakni, radiasi dan sinar ultraviolet (UV); Asap rokok, asbes, alkohol, polusi udara yang merupakan karsinogen fisik; Makanan atau minuman yang terkontaminasi karsinogen biologis seperti bakteri, virus, dan parasit.
Baca Juga
Dengan meningkatnya jumlah kasus kanker di Indonesia, upaya untuk mengatasi penyakit ini terus diperbarui. Salah satu langkah terbaru adalah pengembangan teknologi teranostik digital. Rumah Sakit (RS) Hermina telah menjalin kemitraan strategis dengan United Imaging untuk meluncurkan layanan kedokteran nuklir dan teranostik molekuler di Indonesia.
Advertisement
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Keuangan dan Strategik PT. Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat, dan Dr. Jusong Xia, President of International Business United Imaging Healthcare, di Bali pada 7 September 2024.
Kerja sama ini menjadikan RS Hermina sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang bermitra dengan United Imaging dalam penerapan teknologi teranostik digital. Teknologi ini dirancang untuk deteksi dini dan pengobatan kanker yang lebih akurat.
"Kerja sama ini memungkinkan RS Hermina memberikan layanan penanganan kanker yang lebih optimal dan spesifik," ujar Yulisar Khiat, dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).
Sementara itu, Pembina Medis RS Hermina, dr. Adia Susanti, menegaskan bahwa RS Hermina berkomitmen untuk memberikan pelayanan paripurna bagi pasien kanker melalui adopsi teknologi canggih.
“Dengan teknologi, terapi yang diberikan kepada pasien akan lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Bantu mengatasi tantangan dalam layanan kanker di Indonesia
Melihat perkembangan ini, Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Teranostik Molekular Indonesia, dr. Yustia Tuti, mengapresiasi langkah ini dan berharap layanan kedokteran nuklir bisa tersebar lebih merata di seluruh Indonesia.
"Saat ini, layanan kedokteran nuklir masih terkonsentrasi di Jakarta dan beberapa kota besar. Pendistribusian yang merata sangat penting agar akses layanan ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Dr. Jusong Xia menekankan dedikasi United Imaging Healthcare untuk memperkuat infrastruktur layanan Kesehatan Indonesia, khususnya di bidang onkologi.
Dr. Xia juga mengungkapkan, dengan alat alat kesehaan yang sudah di install di lebih dari 70 negara, United Imaging Healthcare berencana membangun fasilitas manufaktur di Asia Tenggara untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih terjangkau.
“Teknologi kami hadir untuk mengatasi tantangan dalam layanan kanker di Indonesia. Dengan populasi hampir 280 juta orang, kebutuhan akan teknologi diagnostik seperti PET-CT Digital sangat mendesak,” ungkap Dr. Xia.
Advertisement
Ingin menghadirkan teknologi medis terbaik di Indonesia
Saat ini, banyak pasien Indonesia yang harus mencari pengobatan ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang tidak hanya menambah beban biaya bagi pasien tetapi juga merugikan ekonomi negara.
"Kami ingin mengubah situasi ini dengan menghadirkan teknologi medis terbaik di dalam negeri," kata Dr. Xia.
Kemitraan RS Hermina dan United Imaging diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan layanan kesehatan kanker di Indonesia, mempercepat diagnosis, dan memastikan perawatan yang lebih tepat sasaran untuk pasien.