Cara Efektif Mengatasi Rendahnya Self-Esteem pada Anak

Mengatasi kurangnya rasa percaya diri anak dengan memahami penyebabnya, seperti kurangnya dorongan orangtua, kebiasaan membandingkan, sikap keras, aturan ketat, dan faktor lingkungan.

oleh Abhista diperbarui 14 Nov 2024, 06:25 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 06:25 WIB
Ilustrasi Anak. (foto: Pinterest/Media Kampung).
Ilustrasi Anak. (foto: Pinterest/Media Kampung).

Liputan6.com, Jakarta Rasa percaya diri perlu dibangun sejak dini karena orang dengan rasa percaya diri yang tinggi cenderung mencintai dirinya sendiri dan berani mencoba berbagai hal baru yang mempengaruhi perkembangannya. Kurangnya rasa percaya diri pada anak dapat menghambat tumbuh kembangnya dan berpengaruh hingga dewasa. Anak yang mudah minder dan kurang percaya diri seringkali berhubungan dengan rendahnya self-esteem.

Rasa percaya diri dapat mendorong anak untuk semangat dalam mencapai tujuannya. Sementara perasaan minder dan rendahnya self-confidence dapat menurunkan kualitas hidup anak seperti memiliki emosi yang negatif, bermasalah dalam hubungan sosial, menjadi penakut, mudah putus asa, dan yang lebih parah dapat menyebabkan berbagai macam gangguan mental.

Kurangnya Dorongan dari Orangtua

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Mom Junction).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Mom Junction).

Peran dan perhatian orangtua sangat berpengaruh terhadap rasa percaya diri anak. Ketika anak merasa kurang mendapatkan dorongan dan perhatian dari orangtua, mereka bisa merasa dirinya terlupakan, tidak penting, dan tidak diinginkan. Hal ini tentu saja akan berdampak pada rasa percaya diri mereka yang semakin menurun. Anak mungkin akan beranggapan bahwa apa pun yang dilakukannya tidaklah berharga karena tidak mendapatkan apresiasi atau perhatian dari orangtuanya.

Dorongan positif dan perhatian yang tulus dari orangtua sangat penting dalam membangun kepercayaan diri anak. Dengan memberikan dorongan yang konsisten, anak akan merasa dihargai dan diakui. Ini akan memotivasi mereka untuk terus berusaha dan mengembangkan potensi diri mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu memberikan dukungan dan perhatian penuh terhadap setiap aktivitas dan pencapaian anak, sekecil apapun itu.

 

Membanding-Bandingkan Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Qredible).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Qredible).

Orangtua sering kali tanpa sadar membandingkan anak mereka dengan anak lain. Komen-komen negatif yang muncul dari kebiasaan ini bisa membuat anak merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Bahkan jika kebiasaan ini terus berlanjut, anak akan terbiasa membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang pada akhirnya membuat mereka merasa minder dan menurunkan rasa percaya dirinya. Anak mungkin akan merasa tidak cukup baik dan selalu merasa ada yang kurang dalam dirinya.

Untuk mengatasi hal ini, orangtua perlu fokus pada kelebihan dan potensi unik yang dimiliki setiap anak. Menghargai setiap usaha dan pencapaian anak tanpa membandingkannya dengan orang lain akan membantu mereka merasa lebih percaya diri. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing dan berhak untuk dihargai atas keunikan tersebut. Oleh karena itu, hindari membandingkan anak dengan anak lain dan berikan penghargaan pada setiap usaha yang mereka lakukan.

 

Terlalu Keras dengan Anak

Ilustrasi Terlalu Keras. (foto: Pinterest/SeelenVerwandte).
Ilustrasi Terlalu Keras. (foto: Pinterest/SeelenVerwandte).

Orangtua yang terlalu keras terhadap anak, seperti selalu memarahi anak jika membuat suatu kesalahan, bisa menyebabkan anak merasa takut untuk mengeksplorasi berbagai hal di masa depan. Anak mungkin akan tumbuh menjadi seorang yang penakut dan memiliki rasa percaya diri yang rendah karena takut mengalami kegagalan. Ketika anak merasa dihukum atau dimarahi atas kesalahan kecil, mereka akan lebih fokus pada ketakutan daripada belajar dari kesalahan tersebut.

Sikap keras dan otoriter dari orangtua bisa dihindari dengan pendekatan yang lebih lembut dan memahami. Memberikan penjelasan dan bimbingan dengan cara yang positif akan membantu anak belajar dari kesalahan mereka tanpa merasa tertekan. Penting bagi orangtua untuk memberikan ruang bagi anak untuk belajar dan tumbuh dengan pengalaman mereka sendiri, tanpa rasa takut yang berlebihan akan hukuman atau kemarahan orangtua.

 

Aturan yang Terlalu Ketat dan Mengekang

Ilustrasi Mengekang. (foto: Pinterest/SeelenVerwandte).
Ilustrasi Mengekang. (foto: Pinterest/SeelenVerwandte).

Setiap orangtua pasti ingin melindungi anaknya, namun orangtua yang terlalu protektif dan memiliki terlalu banyak aturan bisa merugikan perkembangan anak. Larangan yang berlebihan dan campur tangan yang terlalu dalam dalam keputusan pribadi anak bisa menyebabkan mereka merasa bahwa dirinya tidak pernah diberi kesempatan untuk membuat keputusan sendiri. Hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa minder jika tidak didampingi oleh orangtuanya.

Untuk mengatasi hal ini, orangtua perlu memberikan anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri dan belajar dari pengalaman mereka. Memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan kecil dalam kehidupan sehari-hari akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dan mandiri. Orangtua perlu memberikan bimbingan dan dukungan, namun tetap memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan mereka sendiri.

 

Faktor Lingkungan

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Sparkles!Child Care Centers).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Sparkles!Child Care Centers).

Faktor lingkungan seperti teman sebaya, keberhasilan dan kegagalan di sekolah, serta pengalaman positif atau negatif anak bisa mempengaruhi perkembangan psikologis mereka. Beberapa pengalaman tidak menyenangkan yang dialami anak bisa meninggalkan rasa traumatis sehingga anak merasa kurang percaya diri dan minder. Misalnya, anak yang sering di-bully di sekolah mungkin akan merasa takut dan tidak percaya diri dalam berinteraksi dengan teman-temannya.

Untuk membantu anak menghadapi faktor lingkungan yang negatif, orangtua perlu memberikan dukungan emosional yang kuat dan mengajarkan anak bagaimana menghadapi situasi sulit dengan bijaksana. Memberikan contoh positif dan mengajarkan anak untuk memiliki sikap yang kuat dan percaya diri akan membantu mereka mengatasi tekanan dari lingkungan. Selain itu, orangtua juga perlu berkomunikasi secara terbuka dengan anak mengenai pengalaman mereka dan memberikan solusi yang konstruktif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Mengapa penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini?

Menumbuhkan rasa percaya diri sejak dini membantu anak menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan memberikan dampak positif di masa depan.

Bagaimana kasih sayang tulus dari orangtua mempengaruhi rasa percaya diri anak?

Kasih sayang tulus membuat anak merasa dihargai dan dicintai, yang meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya