Udang Selingkuh Hidangan Unik dari Papua Menggoda Selera, Begini Ceritanya

Udang selingkuh sebenarnya merupakan udang air tawar berukuran besar yang hidup di sungai-sungai di Papua Tengah, terutama di sekitar Wamena

oleh Panji Prayitno diperbarui 31 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 14:00 WIB
Udang Selingkuh Hidangan Unik dari Papua Menggoda Selera, Begini Ceritanya
Udang selingkuh, kuliner khas Wamena, Papua. (dok. Instagram @alexarahayu/https://www.instagram.com/p/BFnuEUxuDdf/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Papua tidak hanya dikenal dengan kondisi alam yang memukau. Melainkan kaya akan budaya, tradisi, dan tentu saja, kuliner khasnya.

Salah satu makanan yang cukup unik dan populer dari Papua Tengah adalah udang selingkuh. Nama hidangan ini memang terdengar unik, bahkan menggelitik, di balik namanya yang unik, terdapat cerita dan cita rasa khas yang menjadikannya salah satu kuliner ikonik dari tanah Papua.

Hidangan ini menjadi bukti betapa kayanya sumber daya alam Papua. Terutama dari daerah pegunungan dan sungainya, yang menyumbang keanekaragaman Kuliner Papua yang tak ditemukan di tempat lain.

Udang selingkuh sebenarnya merupakan udang air tawar berukuran besar yang hidup di sungai-sungai di Papua Tengah, terutama di sekitar Wamena. Namun, yang membuat udang ini berbeda dari udang air tawar lainnya adalah bentuknya.

Udang selingkuh memiliki capit besar yang menyerupai kepiting. Bentuk capit yang tidak biasa inilah yang menjadi asal mula nama udang selingkuh.

Konon, masyarakat setempat memberikan nama tersebut karena udang ini terlihat seperti berselingkuh dengan kepiting, sehingga memiliki capit besar yang tidak dimiliki udang pada umumnya.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, membuat udang ini istimewa di mata banyak orang. Tidak hanya unik dari segi penampilan, rasa udang selingkuh juga sangat istimewa.

Dagingnya yang tebal, lembut, dan manis alami membuatnya menjadi bahan yang sangat disukai. Udang selingkuh biasanya diolah dengan cara yang sederhana untuk menjaga rasa alaminya tetap menonjol.

Bumbu Khas

Salah satu cara pengolahan yang populer adalah dengan membakarnya di atas bara api atau dipanggang dengan bumbu khas Papua, seperti campuran bawang merah, bawang putih, cabai, dan perasan jeruk nipis.

Teknik ini memberikan aroma yang harum dan rasa yang gurih serta sedikit pedas, berpadu sempurna dengan manisnya daging udang. Selain dibakar, udang selingkuh juga sering dimasak dengan bumbu saus tiram atau kuah santan yang kaya akan rempah.

Penggunaan bahan-bahan tradisional seperti daun pandan, kunyit, dan kemiri membuat hidangan ini memiliki rasa yang kaya dan mendalam. Bagi masyarakat Papua, mengolah udang selingkuh adalah bagian dari tradisi yang memperlihatkan kecintaan mereka pada alam dan sumber daya lokal.

Proses memasak yang sederhana namun penuh makna menunjukkan bagaimana alam Papua memberikan bahan terbaik yang kemudian diolah dengan cinta dan rasa hormat.

Udang selingkuh tidak hanya dikenal karena cita rasanya, tetapi juga karena sulitnya mendapatkan bahan utamanya. Udang ini hanya dapat ditemukan di sungai-sungai dengan air yang sangat jernih dan suhu dingin di daerah pegunungan Papua.

Habitat yang spesifik ini membuat udang selingkuh menjadi hidangan yang eksklusif dan jarang ditemukan di luar Papua Tengah. Bahkan, proses menangkapnya membutuhkan keahlian khusus karena udang ini biasanya hidup di dasar sungai dengan arus yang cukup deras.

Kesulitan dalam mendapatkan udang ini menambah nilai eksklusif dan menjadi alasan mengapa harga udang selingkuh relatif mahal. Meski demikian, udang selingkuh tidak hanya menjadi hidangan yang memuaskan lidah, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Papua.

Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat atau sebagai hidangan istimewa untuk tamu kehormatan. Kehadirannya di meja makan tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Papua kepada dunia luar.

Sayangnya, keberadaan udang selingkuh kini menghadapi tantangan akibat eksploitasi berlebihan dan perubahan lingkungan. Populasi udang ini semakin menurun, sehingga banyak pihak mulai menyuarakan pentingnya pelestarian habitat alaminya.

Beberapa komunitas lokal bahkan mulai menerapkan aturan penangkapan yang berkelanjutan agar udang selingkuh tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan cita rasanya yang lezat dan cerita di balik namanya yang menarik, hidangan ini adalah bukti bahwa Papua menyimpan sejuta pesona yang layak untuk dijelajahi.

Jika Anda berkunjung ke Papua, terutama Papua Tengah, mencicipi udang selingkuh adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Rasakan sendiri kelezatannya dan nikmati momen istimewa yang hanya bisa ditemukan di tanah Papua.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya