Citizen6, Kongo: Hujan deras yang melanda wilayah timur negara Republik Demokratik Kongo dan sekitarnya beberapa minggu belakang ini, telah mengakibatkan 2 jembatan di dua lokasi yang berbeda mengalami kerusakan. Kedua jembatan tersebut yaitu jembatan Moke yang terletak di Desa Moke, 15 Km sebelum Faradje dan jembatan Kpodo yang berada di Desa Kpodo, 15 Km setelah Faradje.
Menanggapi masalah tersebut, pihak MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/Monusco untuk melaksanakan survey terhadap kedua jembatan yang rusak tersebut.
Dengan mendapat pengawalan dari pasukan khusus Guasfor, tim survey Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang dipimpin langsung oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas) berangkat dari Base Camp Bumi Nusantara Dungu, Minggu 4 Agustus 2013 pukul 07.00 waktu setempat menuju lokasi jembatan yang rusak.
Menempuh perjalanan yang sukar dengan melintasi jalan yang berlumpur dan dikelilingi hutan belantara selama 5 jam, akhirnya rombongan tim survey tiba di lokasi pertama yaitu jembatan Moke. Setelah kurang lebih satu jam melaksanakan survey di lokasi pertama, rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 Km dari lokasi pertama.
Â
Dibutuhkan upaya yang tidak mudah untuk mencapai lokasi jembatan kedua karena jembatan pertama mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga rombongan harus menyeberangi sungai Moke dengan berenang. Sekitar 1.5 jam perjalanan dari lokasi pertama, akhirnya tim survey berhasil tiba di lokasi kedua yaitu, jembatan Kpodo. Setibanya disana, tim survey langsung melaksanakan survey mengingat hari yang semakin petang.
Menurut Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Irfan Siddiq, dari hasil pantauan disimpulkan bahwa kedua jembatan tersebut mengalami longsor akibat debit air sungai yang meluap sampai ke badan jalan. Air sungai tersebut menggerus beberapa bagian dari jembatan dan menyebabkan jembatan tersebut terendam air. "Terputusnya kedua jembatan tersebut di atas mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas utama pendistribusian logistik dari Uganda menuju Kongo, demikian pula sebaliknya," ungkap Letkol Czi Irfan Siddiq.
Dansatgas Kizi TNI juga menambahkan bahwa kedua jembatan yang rusak telah didata dan disurvey. "Untuk selanjutnya, hasil survey ini akan dilaporkan ke pihak Monusco sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan perbaikan mendatang," ujarnya. (Badarudin Bakri/YSH)
Badarudin Bakri adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Menanggapi masalah tersebut, pihak MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/Monusco untuk melaksanakan survey terhadap kedua jembatan yang rusak tersebut.
Dengan mendapat pengawalan dari pasukan khusus Guasfor, tim survey Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang dipimpin langsung oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas) berangkat dari Base Camp Bumi Nusantara Dungu, Minggu 4 Agustus 2013 pukul 07.00 waktu setempat menuju lokasi jembatan yang rusak.
Menempuh perjalanan yang sukar dengan melintasi jalan yang berlumpur dan dikelilingi hutan belantara selama 5 jam, akhirnya rombongan tim survey tiba di lokasi pertama yaitu jembatan Moke. Setelah kurang lebih satu jam melaksanakan survey di lokasi pertama, rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 Km dari lokasi pertama.
Â
Dibutuhkan upaya yang tidak mudah untuk mencapai lokasi jembatan kedua karena jembatan pertama mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga rombongan harus menyeberangi sungai Moke dengan berenang. Sekitar 1.5 jam perjalanan dari lokasi pertama, akhirnya tim survey berhasil tiba di lokasi kedua yaitu, jembatan Kpodo. Setibanya disana, tim survey langsung melaksanakan survey mengingat hari yang semakin petang.
Menurut Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Irfan Siddiq, dari hasil pantauan disimpulkan bahwa kedua jembatan tersebut mengalami longsor akibat debit air sungai yang meluap sampai ke badan jalan. Air sungai tersebut menggerus beberapa bagian dari jembatan dan menyebabkan jembatan tersebut terendam air. "Terputusnya kedua jembatan tersebut di atas mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas utama pendistribusian logistik dari Uganda menuju Kongo, demikian pula sebaliknya," ungkap Letkol Czi Irfan Siddiq.
Dansatgas Kizi TNI juga menambahkan bahwa kedua jembatan yang rusak telah didata dan disurvey. "Untuk selanjutnya, hasil survey ini akan dilaporkan ke pihak Monusco sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan perbaikan mendatang," ujarnya. (Badarudin Bakri/YSH)
Badarudin Bakri adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com