Jessica Eveline Ingin Menginspirasi Perempuan Indonesia

Ia memiliki impian dan cita-cita yang tinggi terutama bagi kaum wanita Indonesia. Sejumlah prestasi telah diukir, hususnya di modelling.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2013, 12:10 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 12:10 WIB
131210amodel.jpg
Citizen6, Surabaya: Ia memiliki impian dan cita-cita yang cukup tinggi terutama bagi perempuan Indonesia. Sejumlah prestasi telah ia ukir, namun ia menyadari berbagai prestasi itu hanyalah berkat campur tangan Tuhan. Ia ingin sekali bakat yang ada bisa disalurkan kepada sesama terutama para perempuan yang terkena HIV Aids.

Semenjak SMA, sejumlah prestasi telah ia raih khususnya dibidang modeling. Di antaranya adalah menjadi finalis gadis sampul 2007 yang diselenggarakan oleh majalah gadis, sebagai the best catwalk model yang di sponsori oleh red A deteksi competition pada 2008 dan the third winner miss paperline gold 2012.  Tahun ini ia masuk sebagai finalis pemilihan wajah Femina, yakni sebuah media favorit dan telah memiliki reputasi media dibidang perempuan.

Perempuan yang bernama lengkap Jessica Eveline ini merupakan finalis pemilihan Wajah Femina 2013 yang akan diselenggarakan pada 18 November mendatang di Kota Jakarta. Ia merupakan alumnus SMPK dan SMAK Sta Agnes Kota pahlawan Surabaya ini memiliki harapan yang besar terhadap kaum perempuan Indonesia.

Dalam penuturannya kepada penulis, kelahiran Kota pahlawan Surabaya pada 3 FebruarI 1993 dari pasangan Januar Prasetio dan Joke Chandra ini mengungkapkan,"Mengikuti ajang pemilihan wajah femina ini ingin agar mampu menginspirasi wanita Indonesia,  khususnya  membantu memotivasi diri sendiri dan mengedukasi bagaimana mencegah penularan HIV Aids. Karena menurut saya dengan mengikuti event ini merupakan suatu wadah dimana Jessica dapat memberi motivasi kepada wanita Indonesia agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi wanita sukses dalam hidupnya," ungkap alumni SDK Sta Theresia 1 Surabaya ini.

Kepada penulis, Jessica mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta ini menambahkan bagaimana pandangannya tentang wanita Indonesia dalam mengedukasi HIV Aids.

"Banyak korban HIV Aids adalah kaum wanita karena suami atau pacar melakukan seks bebas dan menjadi korban penderita HIV Aids," ungkapnya.

Ia juga sangat menyesalkan adanya pengucilan terhadap para penderita HIV Aids. Ia menungkapkan HIV Aids tdak dapat ditularkan melalui bersentuhan langsung atau berbicara melainkan dengan hubungan seks atau menggunakana jarum suntik," pungkasnya.

Gadis yang memiliki idola sang ibu ini mengungkapkan adanya campur tangan Tuhan dalam setia langkah hidupnya. "Saya sangat merasakan campur tangan Tuhan dalam event ini. Banyak sekali formulir yang masuk dan ingin berpartisipasi dalam pemilihan wajah femina ini. sekitar 2000 peserta yang memasukan lamarannya dan ini adalah kesempatan dalam hidup Jessica agar dapat mencapai impian” ungkapnya.

 Ia menyadari bahwa event pemilihan wajah femina ini merupakan sebuah ajang yang bergengsi yang bisa memberikan harapan kepada dirinya agar dapat menginspirasi wanita Indonesia khsususnya dalam program edukasi HIV aids.

Kesempatan dimasa  muda dimanfaatkan Jessica untuk berkarya dan memberi diri pada Tuhan terutama dalam menggali setiap potensi yang ada dalam dirinya. Event-event perlombaan yang diikutinya digunakannya untuk sebagai barometer dalam mengukur sejauhmana dirinya mengalami suatu perkembangan.

"Kita harus positive thingking dalam menghadapi kehidupan ini karena hidup itu ibarat air yang mengalir mengikuti wadahnya jadi dalam hidup kita harus selalu dapat mengikuti ritme kehidupasn ini agar dapat bersosilaisasi dan beradaptasi," ungkap putri sulung dari 3 bersaudara ini.

Menjadi finalis dalam event pemilihan wajah femina ini tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya apalagi saat ini ia terpilih dan layak masuk final yang akan dinilai oleh 6 tim dewan juri namun iapun mengakui butuh persiapanh mental yang cukup ketat.

"Persiapan mental juga adalah faktor penting karena pemilihan ini sangat bergengsi dan sudah berskala nasional jadi harus persiapkan mental dengan baik dan matang sehingga dapat menjadi pribadi yang matang dan berkarakter. Semua kesempatan ini adalah anugerah dari Tuhan sendiri," tuturnya penuh semangat. (mar)

Penulis
Fransiskus Pongky Seran
Surabaya, pongkyserxxx@gmail.com


Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya