Kripto Rebound di Awal Tahun, Pengguna Nanovest Tumbuh Lebih dari 20 Persen di Kuartal Satu 2023

Nanovest mencatatkan kenaikan transaksi serta pertambahan pengguna aplikasi lebih dari 20 persen

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Jun 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 06:00 WIB
Konferensi pers peluncuran Nanovest pada Rabu, 24 Agustus 2022 (Foto: Liputan6.com/Gagas Y.P)
Konferensi pers peluncuran Nanovest pada Rabu, 24 Agustus 2022 (Foto: Liputan6.com/Gagas Y.P)

Liputan6.com, Jakarta Melihat perkembangan pasar aset digital saham Amerika Serikat dan aset kripto di kuartal satu 2023, platform digital marketplace Nanovest mencatatkan kenaikan transaksi serta pertambahan pengguna aplikasi lebih dari 20 persen dibandingkan dengan kuartal empat pada 2022 lalu.

Keadaan pasar kripto yang mengalami rebound dikarenakan adanya sentimen perbankan di wilayah Amerika Serikat, hal ini nampaknya memberikan pengaruh bagi para pengguna aplikasi Nanovest untuk tetap gencar dalam bertransaksi jual beli aset digital. 

Aset kripto Bitcoin terlihat nyaman berada di harga USD 17.000 atau setara Rp 253 juta (asumsi kurs Rp 14.887 per dolar AS) sampai dengan USD 28.000 atau setara Rp 416,8 juta. Pergerakan Bitcoin ini dibandingkan kuartal empat 2022 telah mengalami kenaikan nyaris di angka 100 persen.

Lalu, untuk Index S&P 500 juga tercatat turut mengalami kenaikan pada saham di sektor energi sebesar +0,52 persen per tanggal 25 Mei 2023.

Tak hanya itu, Nanovest juga melihat pertumbuhan pengguna yang semakin meningkat dibandingkan kuartal 4 di tahun 2022. Pada kuartal 1 di tahun 2023 tercatat kenaikan jumlah pengguna Nanovest lebih dari 20 persen.

Meningkatnya Minat Investasi Masyarakat

Adanya kenaikan tersebut dengan Nanovest memahami semakin meningkatnya minat masyarakat Indonesia akan hal aktivitas investasi khususnya pada era digital saat ini. Nanovest juga senantiasa berupaya memberikan edukasi terkait aset kripto dan Saham AS, sehingga para pengguna semakin mudah memulai investasi aset digital.

Direktur Utama Nanovest, Billy Surya Jaya mengatakan pertumbuhan jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto di Indonesia juga secara umum dapat diproyeksi akan terus berlanjut, didorong oleh sejumlah sentimen positif dari Tanah Air maupun Internasional. 

Pengguna Aset Kripto Diprediksi Terus Bertambah

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, pada akhir tahun 2021 telah tercatat jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto mencapai 11,2 juta orang. Angka itu meningkat 48,7 persen dibandingkan akhir November 2022, yaitu tercatat sebanyak 16,55 juta orang.

“Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun kedepan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar USD 146 Miliar atau setara Rp 2.173 triliun, tentunya hal ini menjadi hal positif bagi kita bersama dan menjadi suatu yang harus dapat kita wujudkan bersama,” kata Billy dalam siaran pers, Senin (5/6/2023).

Billy menambahkan dengan adanya potensi besar kenaikan ekonomi digital Indonesia di masa depan, hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bersama bagi semua pihaj yang terkait. 

Di tahun ini, Nanovest juga akan segera meluncurkan beberapa fitur baru yang akan membuat pengguna semakin nyaman untuk bertransaksi aset digital, sesuai dengan tujuan untuk menjadi pilihan investasi terpercaya yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

“Nanovest menargetkan untuk menyediakan platform investasi yang mudah, aman, dan menyenangkan bagi pelanggan atau pengguna di Indonesia. Khususnya generasi millennial dan GenZ saat ini,” pungkas Billy.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya