Penurunan Suku Bunga Tak Bakal Dongkrak Harga Bitcoin

Sejak pidato Ketua The Fed, harga Bitcoin sempat melonjak ke USD 64.000 sebelum jatuh 10% ke level terendah USD 57.400 pada 2 September 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Sep 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 18:40 WIB
Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri dan mantan CEO pertukaran mata uang kripto BitMEX, Arthur Hayes memperkirakan pemotongan suku bunga Federal Reserve mungkin tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan harga Bitcoin (BTC).

Mengutip Cointelegraph, Selasa (3/9/2024) Hayes mengacu pada postingan Kepala Investasi Maelstrom di platform media sosial X, yang mengatakan bahwa meskipun ketua Federal Reserve Jerome Powell mengonfirmasi pemotongan suku bunga bulan September dalam pidatonya di Jackson Hole, harga Bitcoin terus berjuang dan menurun.

Sejak pidato tersebut, harga Bitcoin sempat melonjak ke USD 64.000 sebelum jatuh 10% ke level terendah USD 57.400 pada 2 September 2024. Harga Bitcoin kemudian sedikit pulih hingga diperdagangkan pada harga USD 59.238.

Hayes menjelaskan, penurunan itu terjadi karena pembelian kembali terbalik, yang merupakan penjualan sekuritas dengan perjanjian untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih tinggi pada tanggal tertentu di masa mendatang, dengan mencatat bahwa mereka membayar bunga 5,3%.

Angka ini lebih tinggi daripada surat utang pemerintah jangka pendek, yang memberikan imbal hasil lebih rendah sebesar 4,38%.

Hasilnya, dana pasar uang besar menarik uang tunai mereka dari surat utang pemerintah dan memasukkannya ke dalam reverse repo, yang mengakibatkan lebih sedikit uang beredar di pasar untuk aset berisiko seperti kripto, beber Hayes.

Akun X ‘ELI5 dari TLDR’ juga menjelaskan bahwa program reverse repurchase dapat bertindak seperti tempat parkir semalam bagi bank-bank besar dan pengelola uang untuk menempatkan uang tunai mereka.

Dijelaskan, program ini juga memberikan imbal hasil lebih besar daripada investasi aman lainnya, sehingga modal tetap berada di "tempat parkir" alih-alih mengalir melalui perekonomian.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlambatan Ekonomi AS Tak Pengaruhi Harga Bitcoin?

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di AS cenderung tidak akan memengaruhi harga Bitcoin, menurut perkiraan ETC Group.

Sementara itu, menurut analisis Dragosch, sensitivitas mata uang kripto terhadap ekspektasi pertumbuhan global menurun dan menjadi lebih berkorelasi dengan kebijakan moneter dan kinerja dolar AS.

"Model faktor makro kami menyiratkan bahwa kinerja Bitcoin selama 120 hari terakhir lebih sedikit dijelaskan oleh perubahan ekspektasi pertumbuhan global (yang menjadi penghambat) dan lebih banyak dijelaskan oleh faktor makro lainnya seperti ekspektasi kebijakan moneter atau Dolar AS (yang telah memberikan dorongan)," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya