Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penyandang difabel yang tergabung dalam Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) menggelar kegiatan ke-52. Kali ini, mereka berkunjung ke Museum Geologi Bandung menggunakan moda transportasi mobil modifikasi, Sabtu (21/12/19).
Koordinator JBFT Rade Bunga menyampaikan, kegiatan JBFT di kota Jakarta sudah sering dilakukan, lantaran difabel mempunyai kebutuhan berwisata sama seperti orang pada umumnya.
"Aku dan teman-teman pengguna kursi roda banyak aktivitas di luar rumah. Kami juga suka berwisata. Untuk pertama kalinya JBFT kegiatan ke luar kota. Pilihan jatuh ke Kota Bandung," jelas Rade.
Advertisement
Selain bertujuan wisata, kegiatan ini juga sebagai bentuk sarana advokasi ruang publik di tempat wisata dan interaksi difabel dengan masyarakat umum.
Â
Â
Â
Mobil Modifikasi
Moda transportasi merupakan faktor utama menuju tempat wisata karena saat ini moda transportasi umum belum optimal untuk diakses oleh difabel. Tak meluluhkan semangat berwisata para difabel, mobil modifikasi pribadi menjadi alternatif pilihan para difabel berwisata. Sebanyak 6 mobil modifikasi berkonvoi dari Jakarta ke Bandung.
Para difabel mengemudi secara langsung mobil yang telah di modifikasi dan difabel yang tidak mengemudi menjadi penumpangnya.
"Berangkat dari parkiran Monas Jakarta ke Museum Geologi Bandung, saya nyetir sendiri. Saya sudah biasa, setiap hari saya bawa mobil untuk kerja," jelas Rade difabel pengguna kursi roda.
Lebih lanjut, ia menambahkan ke depan akan ada lagi kegiatan JBFT ke luar kota lainnya. "Ini memang pertama, dan ke depan akan ada lagi namun kemananya perlu dibicarakan lagi bersama anggota JBFT lainnya dengan persiapan yang matang," terangnya.
Advertisement
Kesempatan Berjejaring
Bagi Rade dan rekan JBFT lainnya, kegiatan JBFT ke luar kota menjadi wadah jejaring bersama pegiat difabel di kota lainnya. Terbukti kedatangan JBFT disambut organisasi difabel Bandung.
"Disambut teman-teman difabel ada BILiC (organisasi difabel), ada modif motor roda tiga (organisasi difabel), silaturahmi dengan temen-temen" tutupnya.
Rodhi, difabel pengguna kursi roda anggota JBFT, terkesan dengan pengalaman menjelajah Museum Geologi.
"Sudah muter-muter tempatnya, akses ada ramp buat masuk toilet difabel dan lift. Selain itu tempatnya adem," ujar Rodhi.
"Jika tempat wisata banyak yang aksesibel, sangat membantu teman-teman difabel yang akan berwisata apalagi wisata di luar kota," tutupnya.Â
Â
Penulis:Â Zulhamka Julianto Kadir