Dua Wanita Penyandang Cerebral Palsy Buktikan Disabilitas Bukan Hambatan untuk Maju

Disabilitas tak menjadi hambatan bagi penyandangnya untuk terus maju membuat perubahan dan bermanfaat bagi orang banyak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Jun 2020, 17:03 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 17:00 WIB
Stephanie Thomas
Stephanie Thomas wanita difabel yang aktif di dunia fesyen.

Liputan6.com, Jakarta Disabilitas tak menjadi hambatan bagi penyandangnya untuk terus maju membuat perubahan dan bermanfaat bagi orang banyak. Hal ini dibuktikan oleh 2 wanita difabel yang berhasil meraih kesuksesan di bidang masing-masing.

Dua wanita difabel ini adalah Stephanie Thomas dan Keah Brown, keduanya menyandang cerebral palsy. Kondisi ini memengaruhi pergerakan dan bentuk otot atau postur tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, hal ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi karena otak tak berkembang sempurna. Kebanyakan kerusakan ini terjadi ketika anak masih berada di dalam kandungan.

Tanda-tanda dan gejala cerebral palsy dapat terlihat di masa bayi atau sebelum masa sekolah. Umumnya, cerebral palsy menyebabkan terganggunya pergerakan disertai refleks yang tidak normal, terlalu lemah atau kakunya anggota tubuh, postur tubuh yang tidak normal, gerakan yang tidak bisa dikendalikan, tidak stabil ketika berjalan, atau kombinasi dari semua yang telah disebutkan.

Orang dengan cerebral palsy dapat memiliki masalah ketika menelan makanan dan umumnya memiliki ketidakseimbangan otot mata, dengan kata lain mata tidak fokus pada titik objek yang dilihat. Penderita cerebral palsy juga dapat mengalami pengurangan rentang gerak di berbagai sendi tubuh mereka karena otot yang kaku.

Stephanie Thomas

Stephanie pendiri Cur8able, sebuah layanan penataan mode untuk para penyandang disabilitas. Disability Fashion Styling System-nya memberdayakan penyandang disabilitas untuk berpakaian dengan modis dan menumbuhkan kemandirian.

Ia lahir dengan cerebral palsy. Meski begitu, pada tahun 2016 Stephanie mempersembahkan TEDx Talk di TEDxYYC, acara TEDx (talk show) terbesar ketiga di Kanada. Dia juga penulis Fitting in: The Social Implications of Fashion and Dressing with Disabilities.

"Saya dengan senang hati melakukan pekerjaan ini untuk menjembatani kesenjangan antara industri fesyen dengan difabel dan membuatnya menjadi lebih inklusif,” mengutip Disability Horizons.

Simak Video Berikut Ini:

Keah Brown

Keah Brown
Keah Brown, jurnalis difabel.

Keah adalah seorang aktivis, penulis, dan jurnalis penyandang disabilitas dengan cerebral palsy sama seperti Stephanie. Dia adalah pencipta tagar #DisabledAndCute, yang pertama kali beredar di Februari 2017 dan menarik perhatian selebritas seperti Sophia Bush dan Brie Larson.

Karyanya telah muncul di Teen Vogue, ESPNW, Harper's Bazaar, dan Marie Claire UK, di antara publikasi lainnya.

Pada 2019, Keah merilis memoarnya, The Pretty One. Tulisan tersebut mengeksplorasi segala hal dalam hidupnya, mulai dari hubungannya dengan saudara kembar bertubuh identik hingga kehidupan percintaan. Dia berbicara tentang ketertarikan yang mendalam terhadap semua hal tentang budaya pop dan kekecewaannya terhadap pandangan media tentang disabilitas yang menyimpang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya