Liputan6.com, Jakarta - Autisme dan Down Syndrome adalah dua kondisi perkembangan yang sering disalahpahami sebagai hal yang sama.
Keduanya dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan dan komunikasi tapi autisme dan Down Syndrome adalah dua kondisi yang berbeda dengan karakteristik, penyebab, dan perawatan yang berbeda pula.
Baca Juga
Dilansir dari The Treetop, autisme adalah gangguan perkembangan kompleks yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Advertisement
Gangguan ini termasuk dalam spektrum, sehingga gejalanya bervariasi pada setiap individu, dari ringan hingga parah. Berikut beberapa gejala umum autisme:
- Kesulitan dalam interaksi sosial, seperti kesulitan memahami isyarat sosial, menjalin pertemanan, dan berempati.
- Tertundanya perkembangan bahasa.
- Perilaku atau ritual yang berulang.
- Sensitivitas sensorik, seperti sensitivitas terhadap cahaya, suara, tekstur, dan bau.
- Kesulitan dengan perubahan rutinitas, yang dapat menyebabkan kecemasan dan perilaku disruptif.
Autisme biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak awal. Saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan autisme. Namun, intervensi dan terapi yang dilakukan sejak dini dapat membantu individu dengan autisme mengembangkan keterampilan penting dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sedangkan, Down Syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi ketika seseorang memiliki salinan kromosom 21 yang ekstra. Hal ini menyebabkan keterlambatan perkembangan dan kelainan fisik.
Gejala umum Down Syndrome meliputi:
- Ketidakmampuan intelektual
- Keterlambatan perkembangan bahasa
- Tonus otot rendah
- Pertumbuhan pendek
- Ciri wajah khas
Down Syndrome biasanya didiagnosis saat lahir dan tidak ada obatnya. Intervensi dan terapi dini dapat membantu individu dengan Down Syndrome mengembangkan keterampilan penting dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Perbedaan Antara Autisme dan Down Syndrome
Autisme dan Down Syndrome dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan interaksi sosial, terdapat beberapa perbedaan utama antara kedua gangguan tersebut.
Pertama, autisme merupakan gangguan spektrum, sedangkan Down Syndrome adalah gangguan genetik. Hal ini berarti bahwa individu dengan autisme memiliki spektrum gejala dan kemampuan yang luas, sedangkan individu dengan Down Syndrome umumnya memiliki karakteristik fisik dan intelektual yang serupa.
Kedua, autisme biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak awal, sedangkan Down Syndrome biasanya didiagnosis sejak dalam kandungan.
Selain itu, individu dengan Autisme mungkin memiliki sensitivitas sensorik dan melakukan perilaku berulang, sedangkan individu dengan Down Syndrome mungkin memiliki tonus otot yang rendah dan ciri wajah yang khas.
Advertisement
Kesamaan Antara Autisme dan Down Syndrome
Autisme dan Down Syndrome memiliki perbedaan yang signifikan, terdapat beberapa kesamaan yang perlu dipahami. Pertama, kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan interaksi sosial.
Hal ini dapat membuat individu dengan Autisme atau Down Syndrome mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Kedua, baik Autisme maupun Down Syndrome dapat menunjukkan respon positif terhadap intervensi dan terapi yang dilakukan sejak dini. Intervensi dini, seperti terapi wicara dan terapi perilaku, dapat membantu meningkatkan kemampuan individu dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan belajar.
Oleh karena itu, penting bagi anak-anak dengan Autisme atau Down Syndrome untuk mendapatkan diagnosis dan intervensi sedini mungkin.
Dengan diagnosis dan intervensi yang tepat, individu dengan kedua kondisi tersebut dapat mencapai potensi penuh mereka dan menjalani kehidupan yang bahagia dan produktif.
Perawatan Umum untuk Autisme
Berikut beberapa perawatan umum untuk Autisme:
- Analisis Perilaku Terapan (ABA): Dianggap sebagai salah satu perawatan paling efektif, ABA membantu meningkatkan komunikasi, keterampilan sosial, dan pengelolaan perilaku.
- Terapi wicara: Membantu mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa.
- Terapi okupasi: Meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar, serta kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
- Terapi fisik: Memperkuat koordinasi, keseimbangan, dan kemampuan motorik.
- Obat-obatan: Digunakan untuk mengelola gejala seperti kecemasan atau hiperaktivitas.
Terapi ABA, wicara, dan okupasi merupakan komponen penting dalam perawatan Autisme. Masing-masing membantu individu mengembangkan keterampilan dan kemandirian mereka.
Namun, setiap individu dengan Autisme bisa saja membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Advertisement
Perawatan Umum untuk Down Syndrome
Beberapa perawatan umum untuk Down Syndrome meliputi:
- Terapi fisik:Â Membantu mengatasi tone otot yang rendah dan keterlambatan motorik.
- Terapi wicara:Â Membantu mengatasi keterlambatan bahasa.
- Terapi okupasi:Â Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kemampuan perawatan diri.
- Program intervensi dini:Â Memberikan dukungan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Terapi fisik merupakan komponen penting dalam rencana perawatan karena banyak individu dengan Down Syndrome mengalami tone otot yang rendah atau tantangan fisik lainnya yang dapat memengaruhi mobilitas mereka.
Terapi wicara dan terapi okupasi juga penting karena individu dengan Down Syndrome mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa atau memiliki kesulitan dalam kegiatan sehari-hari.