4 Pandangan Fesyen Pria yang Salah dan Perlu Diubah

Berikut ini adalah 4 pandangan fesyen pria yang salah dan perlu diubah.

oleh Bio In God Bless diperbarui 10 Jan 2015, 08:35 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2015, 08:35 WIB
Men Fashion

Liputan6.com, Jakarta Untuk mencapai tujuan Anda di tahun yang baru ini, Anda mungkin perlu merivisi beberapa pandangan atau asumsi. Termasuk juga pandangan-pandangan fesyen yang selama ini Anda miliki.

Beberapa pandangan fesyen yang Anda pegang bisa membuat ruang ekspresi fesyen menjadi lebih sempit. Dengan terbatasnya ruang ekspresi Anda dalam berbusana, Anda bisa terjebak dalam kebosanan yang kemudian berpengaruh pada semangat dan kepercayaan diri Anda dalam melalui hari-hari.

Bicara tentang keleluasaan bergaya harus diakui bahwa dunia pria memang tak menyediakan ruang selebar yang dimiliki oleh dunia perempuan. Untuk bisa memperlebar ruang tersebut perlu ada refleksi dan revisi atas beberapa pandangan fesyen pria.

Jika Anda pria yang memegang pandangan-pandangan fesyen berikut ini, Anda bisa mengubah segera pandangan-pandangan tersebut. Dan nikmatilah keleluasan gaya yang lebih besar oleh karena perubahan-perubahan pandangan itu.

Berikut ini adalah 4 kesalahan pandangan fesyen pria yang perlu diubah, seperti dilansir dari BusinessInsider.com pada Sabtu (10/1/2015).

Merek Eksklusif & Harga Mahal Jadikan Tampilan Anda Lebih Baik

Merek Eksklusif & Harga Mahal Jadikan Tampilan Anda Lebih Baik

Merek eksklusif dan harga mahal memang terkadang berbanding lurus dengan kualitas. Yang dimaksud dengan kualitas di sini adalah penggunaan material premium dengan jahitan yang baik. Namun tak selalu demikian kejadiannya. Tak jarang merek eksklusif dan harga mahal tak sebanding dengan kualitas barangnya.

Kalau pun Anda mendapat barang berkualitas dari merek bagus dengan harga yang mahal, hal itu tak lantas menjadikan tampilan Anda lebih baik. Orang-orang mungkin bisa melihat bahwa barang fesyen yang Anda kenakan bermerek eksklusif dan berharga mahal. Namun hal tersebut tentu tak akan berarti apapun bila cara Anda memadu-padankan barang-barang tersebut sangat buruk.

Yang menjadi kata kunci dalam hal ini adalah `Padu-padan` atau `Mix and Match`. Bacalah majalah-majalah fesyen atau berkonsultasilah dengan teman-teman dengan gaya busana yang baik untuk dapat mengasah feel Anda dalam padu-padan busana.

Celana Pendek Terlihat Konyol

Celana Pendek Terlihat Konyol

Pandangan seperti ini cukup menarik karena titik berat dari pandangan ini adalah citra diri. Padahal seperti lazim diketahui, para pria cenderung melihat fungsi satu hal dibanding dengan aspek-aspek lain dari hal tersebut.

Bicara tentang kaitan antara fungsi dan citra tampilan luar, cobalah bertanya: apa yang konyol bila mengenakan celana pendek di hari dengan cuaca yang membuat Anda gerah? Bukankah lebih konyol bila di saat seperti itu Anda tak membiarkan kulit Anda tak bernapas lega?

Kembali merujuk ke kata kunci `Padu-padan`, yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana Anda memadukan celana pendek tersebut dengan barang fesyen lainnya, seperti kaos, sandal atau sepatu, topi, tas, jam tangan, kaca mata, dan lain sebagainya.

Memakai Sepatu Boots Membuat Anda Tampak Bagai Tukang Bangunan

Memakai Sepatu Boots Membuat Anda Tampak Bagai Tukang Bangunan

Pandangan ini mungkin benar bila Anda memakai sepatu boots yang digunakan oleh tukang bangunan atau pekerja konstruksi saat bekerja. Buka majalah fesyen pria dan Anda akan tersadar bahwa ada banyak model sepatu boots yang tersedia. Beberapa di antaranya bisa membuat tampilan Anda sangat fashionable dan juga maskulin.

Warna Kemeja dan Sepatu atau Sepatu dan Ikat Pinggang harus Sama

Warna Kemeja dan Sepatu atau Sepatu dan Ikat Pinggang harus Sama

Bagaimana tanggapan Anda atas tampilan seorang pria berkemeja kuning dan bersepatu warna kuning? Mayoritas Anda mungkin akan melihat hal itu sebagai satu keanehan. Tak ada satu keharusan untuk menyamakan warna kemeja dan sepatu. Asalkan padu, Anda sah saja menggunakan kemeja dan sepatu dengan warna berbeda, misalnya kemeja oranye dengan sepatu coklat. Hal serupa juga dapat dikatakan tentang sepatu dan ikat pinggang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya