Liputan6.com, Jakarta Memasuki hari kedua IPMI Trend Show 2017, Rabu (9/11/2016) Cita Tenun Indonesia memeriahkan runway dengan beragam koleksi busana dari tenun tradisional Indonesia. Cita Tenun Indonesia (CTI) merupakan perkumpulan para pecinta tenun yang memiliki tujuan melestarikan tenun nusantara sebagai warisan budaya.
Baca Juga
Advertisement
Tenun di Indonesia memiliki 12 teknik pembuatan, seperti tenun ikat lungsi, pakan, pakan tambah, lungsi pakan, sobi, dobi, jacquard, datar, songket, kombinasi tenun ikat dan songket, rang rang, dan tapestri. Koleksi busana Warna Alam sendiri terinspirasi dari kehebatan warna-warna yang dihasilkan oleh pewarna alam yang bersumber dari keanekaragaman hayati Indonesia.
Dalam karya dua desainer tekstil dan empat perancang busana, Warna Alam menampilkan karya Chossy Latu sebagai desainer dari Jawa Tengah bagian Selatan, Auguste Soesastro dari Jawa Tengah bagian Utara, Didi Budiardjo dari Kabupaten Jembrana di Bali bagian Barat, dan Denny Wirawan dari Sulawesi Tenggara.
Chossy Latu menampilkan busana kasual yang didominasi warna cokelat muda, hijau muda, abu-abu, dan putih gading. Para model mengenakan kain yang diikat di kepala, topi, dan kacamata hitam untuk menonjolkan suasana santai. Siluet sederhana yang elegan dipamerkan dalam rok-rok dengan panjang tanggung, celana pendek, dress, crop top, dan celana lebar yang dapat menjadi pilihan Anda ketika harus menghadiri acara formal, namun ingin tetap tampil santai.
Koleksi busana Auguste Soesastro ditampilkan dalam siluet yang lebih elegan dalam warna-warna yang lebih gelap. Busana-busana longgar dengan motif kotak abstrak dipamerkan dalam warna merah, hijau tua, abu-abu, dan putih.
Didi Budiardjo tampil lebih modern, memadukannya dengan siluet tradisional Jepang, seperti kimono dalam detail koleksi busananya. Warna-warna yang menarik, seperti oranye, merah, putih, dan cokelat tua ditonjolkan dalam busana berlapis atau layer. Para model juga memakai aksesori kepala berupa bulu untuk mempertegas kesan etniknya.
Sedangkan Denny Wirawan lebih menonjolkan kesan urban dalam koleksi busananya kali ini. Berbagai busana dengan potongan edgy dikemas dalam warna-warna berani, seperti hijau tosca, emas, dan biru tua. Aksesori topi yang dipakai para model juga seolah ingin menunjukkan kaum urban yang modern dan dinamis.
Cita Tenun Indonesia (CTI) bekerjasama dengan EU-Hivos yang berharap dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan penenun, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.